Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Kemitraan Australia – Indonesia meluncurkan inisiatif-inisiatif baru untuk Pendidikan Islam

Siaran Media

15 Agustus 2007

Kemitraan Australia – Indonesia meluncurkan inisiatif-inisiatif baru untuk Pendidikan Islam

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, hari ini mengumumkan tiga inisiatif baru dari Pemerintah Australia senilai AUD 11 juta (Rp 87 milyar) untuk memperbaiki kualitas pendidikan sekolah-sekolah Islam di Indonesia.

Paket inisiatif ini didanai dibawah program lima tahun senilai AUD 30 (Rp 234 milyar) juta bernama LAPIS (Learning Assistance Program in Islamic Schools) melalui lembaga donor Pemerintah Australia, AusAID.

Inisiatif-inisiatif baru ini bertujuan untuk memperbaiki kemampuan mengajar guru-guru Bahasa Inggris di 750 Madrasah Tsanawiyah, meningkatkan kapasitas tiga universitas Islam agar mampu memberikan program-program berkualitas bagi guru-guru Madrasah Ibtidaiyah, dan mendukung kesempatan belajar yang sejajar bagi murid laki-laki dan perempuan di wilayah Jawa Timur, NTB, dan Sulawesi Selatan.

Dalam acara hari ini di Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel, Surabaya, Bill Farmer, didampingi oleh Prof Dr Arief Furqon, Staf Ahli Departemen Agama RI, menyatakan pentingnya inisiatif LAPIS dalam menjembatani kesenjangan antara pendidikan umum dan pendidikan Islam di Indonesia.

“Inisiatif-inisiatif baru ini merupakan langkah maju untuk kemitraan pendidikan Indonesia-Australia demi kemajuan pendidikan Islam,” ujar Farmer.

“Kami akan terus mendukung sekolah-sekolah Islam, melihat pentingnya peran yang dimainkan dalam sistem pendidikan Indonesia, terutama bagi murid-murid sekolah miskin di daerah-daerah terpencil,” ujar Bill Farmer.

Ada hampir sekitar 40,000 sekolah Islam yang terdaftar di Indonesia (20% dari seluruh sekolah di Indonesia) yang mendidik sekitar enam juta murid.

Selain itu dibawah program Rp 2,5 trilyun, Australia juga mendanai pembangunan dan pelebaran 2000 gedung sekolah, termasuk diantaranya 500 madrasah di 20 provinsi yang bertujuan menyediakan ruang belajar bagi 330,000 murid sekolah tingkat menengah pertama di Indonesia pada pertengahan tahun 2009.

Bantuan pendidikan menjadi bagian besar dari program kerjasama pembangunan Australia dengan Indonesia senilai Rp 3,4 trilyun per tahun, selain juga di sektor kesehatan, tata pemerintahan, dan infrastruktur. Indonesia saat ini adalah penerima terbesar bantuan pembangunan Australia.

Kontak bagi media:
Mia Salim – Senior Public Affairs Officer – 0812 107 0237