Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Buku Harian Donald Friend Menguak Hasrat Seniman AustraliaTerhadap Bali

Siaran Media

20 Oktober 2008

Buku Harian Donald Friend Menguak Hasrat Seniman AustraliaTerhadap Bali

Duta Besar Australia Bill Farmer menyambut baik peluncuran internasional Buku Harian Donald Friend (The Diaries of Donald Friend) yang merayakan sosok seniman besar Australia Donald Friend dan hasratnya terhadap Bali.

“Kehidupan seniman dan penulis Australia luar biasa ini yang tinggal di Bali lebih dari satu dekade menunjukkan kedalaman dan gema dari ikatan kreatif dan artistik antara Australia dan Indonesia,” kata Dubes.

Untuk menandai peluncuran internasional catatan harian ini di Ubud Writers and Readers Festival 2008, Dubes membuka pameran Unknown Friends yang menampilkan koleksi karya Donald friend yang menggambarkan pengalaman dan kehidupan pribadinya di Bali. Selama ini, karya yang dipamerkan ini tersimpan sebagai koleksi pribadi sahabat Donald dan belum pernah ditampilkan untuk umum.

Dewan Kebudayaan Internasional Australia mensponsori penulis terkenal, aktor dan juga sutradara teater Terence Clarke untuk menghidupkan cacatan harian ini dengan membacakan beberapa petikan saat peluncuran. Pembacaan penggalan catatan harian ini akan menguak kepekaan Donald, kegembiraannya, disiplin dan kejenakaannya serta hasrat terdalamnya untuk memahami kebudayaan dan masyarakat Bali.

Donald Stuart Leslie Friend (6 Februari 1915 – 16 Agustus 1989) adalah seorang seniman Australia, pengarang buku dan penulis catatan harian. The Diaries of Donald Friend dianggap sebagai sebuah karya sastra yang utama dan telah menempatkan Donald diantara para penulis catatan harian dunia termasuk Samuel Pepys, James Agate dan Andre Gide.

Diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional Australia, bagian ke-empat dari The Diaries of Donald Friend, disunting oleh Paul Hetherington, lebih banyak menceritakan saat Donald tinggal dan bekerja di Bali antara 1966 - 1979 yang menampilkan gambaran sejarah sosial dan budaya Bali yang berharga dan unik selama periode ini.

Di 2008, Dewan Kebudayaan Internasional Australia dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mensponsori program diplomasi budaya IN2OZ: Creative Australia. Tujuan program ini adalah untuk menguatkan ikatan budaya antara Australia dan Indonesia dengan menguatkan kontak bilateral yang sudah ada dan dengan menggali dan menciptakan bidang-bidang baru dalam kerjasama bilateral dan program pertukaran.

Pertanyaan Pers
Fiona Hoggart (Sekretaris Pertama,Kebudayaan) Hp. 0811 936 302