Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Hari Lingkungan Dunia Menyoroti Komitmen Australia - Indonesia Dalam Mengatasi Perubahan Iklim

Siaran Media

5 Juni 2009

Hari Lingkungan Dunia Menyoroti Komitmen Australia - Indonesia Dalam Mengatasi Perubahan Iklim

Menyambut Hari Lingkungan Dunia, Australia dan Indonesia menyatakan akan terus bekerjasama untuk mengatasi masalah perubahan iklim, sebuah isu penting untuk kawasan Asia Pasifik.

Penanganan masalah lingkungan dan perubahan iklim merupakan elemen penting bagi upaya penanggulangan kemiskinan dari program bantuan pembangunan yang dilakukan Australia, termasuk di Indonesia.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer mengatakan Australia telah berkomitmen untuk menyediakan sumber daya yang signifikan untuk memerangi dampak dari perubahan iklim secara global maupun di kawasan.

"Tanpa melindungi sistem alam, ada resiko bahwa keuntungan mata pencaharian yang dihasilkan dari pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pembangunan tidak akan mempunyai keberlanjutan jangka panjang," ujar Farmer.

Di bawah program Indonesia-Australia Forest Carbon Partnership, kedua negara melakukan kerjasama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari deforestasi dan degradasi hutan, memperbaiki sistem mata pencaharian bagi komunitas yang bergantung pada hutan, serta meningkatkan konservasi keanekaragaman hayati.

Deforestasi, khususnya di negara-negara berkembang yang beriklim tropis seperti Indonesia, diperkirakan menyumbang sekitar 18 persen dari emisi gas rumah kaca dunia. Pengurangan emisi melalui deforestasi dan degradasi hutan atau lebih dikenal sebagai REDD (Reducing from deforestation and degradation) berusaha mengatasi masalah ini.

Australia telah memberikan komitmen bantuan sebesar A$40 juta guna membantu Indonesia membentuk suatu kerangka kerja dan sistem untuk mengimplementasikan REDD, serta mengembangkan pelaksanaan proyek percontohan di Kalimantan Tengah. Kalimantan Forests and Climate Partnership atau Kemitraan Hutan dan Iklim Kalimantan merupakan proyek percontohan REDD yang pertama di Indonesia, dan salah satu dari yang pertama dilaksanakan di dunia.

Kegiatan percontohan ini bertujuan untuk menunjukkan pendekatan yang efektif untuk mengurangi emisi dari deforestasi, termasuk penurunan lahan gambut, untuk menginformasikan kesepakatan global mengenai perubahan iklim di masa yang akan datang.

Pada 2009-2010, Australia juga akan bekerja sama dengan Indonesia untuk proyek percontohan kedua, sistem akuntansi karbon nasional, dan sistem berbasis satelit yang akan membuat Indonesia mampu memonitor kebakaran yang terjadi di hutan dan lingkungan pertanian dalam kehidupan sehari-hari.

Hari Lingkungan Dunia ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1972 untuk menandai pembukaan Konferensi Stockholm mengenai Lingkungan Hidup Manusia. Tema tahun ini berfokus pada masalah perubahan iklim dan kaitannya dengan usaha pemberantasan kemiskinan serta perbaikan sistem pengelolaan hutan.

Pertanyaan Media:
Sonya Neufeld, AusAID Public Affairs (021) 2550 5609 / 0811 187 2365
Bram Marolop, AusAID Public Affairs (021) 2550-5386 / 0811 190 4823