Kunjungan yang Menandai Pentingnya Kemitraan Penelitian antara Indonesia dan Australia

Program penelitian pertanian Australia di Indonesia yang begitu penting akan mendapat sorotan minggu ini saat kunjungan kerja ke Indonesia oleh pemimpin baru Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR).

Dr Nick Austin akan berkunjung ke Indonesia pada 16-20 Maret 2010 untuk melakukan serangkaian pertemuan di Jakarta dan Bogor serta berkunjung ke beberapa lokasi proyek ACIAR di Lombok.

ACIAR adalah badan yang beroperasi sebagai bagian dari program bantuan pembangunan Pemerintah Australia. Badan ini mendanai proyek-proyek penelitian dan pengembangan melalui kemitraan antara para peneliti Australia dan Indonesia serta pihak-pihak terkait lainnya.

“ACIAR telah mendukung proyek-proyek penelitian di bidang pertanian, perikanan dan industri kehutanan selama lebih dari 25 tahun di Indonesia,” ujar Dr. Austin.

“Program kami di Indonesia, dengan anggaran mencapai A$11,7 juta pada tahun 2009-10, merupakan program ACIAR yang terbesar di luar Australia, yang digunakan untuk mendukung 59 proyek di 11 propinsi di Indonesia, khususnya di kawasan timur Indonesia dan sebagian wilayah Jawa dan Sumatera”.

“Kemitraan penelitian pertanian internasional ini bertujuan untuk menghasilkan suatu sistem pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan, guna membantu memenuhi prioritas Pemerintah Pusat maupun Daerah di Indonesia, serta Program Kemitraan Australia-Indonesia,” tutur Dr. Austin.

Sebagai tetangga dekat, Australia mendukung tekad Indonesia dalam upaya mengentaskan kemiskinan melalui pembangunan di bidang pertanian.

“Program penelitian ACIAR tertujuan untuk membantu meningkatkan pendapatan petani melalui dua cara, yaitu meningkatkan produktivitas tanaman, ternak dan budidaya perikanan serta memperkuat pengembangan agribisnis yang terintegrasi, dengan fokus pada komoditas-komoditas yang bernilai tinggi yang mempunyai pasar yang kuat”.

ACIAR juga bekerjasama dalam kemitraan guna membantu Indonesia menangani masalah hama dan penyakit, meningkatkan proses pasca panen dan pengembangan pasar-pasar hasil pertanian, mengelola kesinambungan sumber daya hutan dan perikanan serta meningkatkan keterkaitan petani terhadap pasar.

Selama di Jakarta, Dr. Austin akan bertemu dengan beberapa pejabat teras di Kementerian Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR) di Bogor.

Di Lombok, Dr. Austin akan mengunjungi proyek-proyek penelitian untuk membantu peternak berskala kecil, petani kacang tanah dan pembudidaya lobster dalam usaha meningkatkan produktivitas serta keuntungannya.

Pertanyaan Pers:
Jenny Dee (Atase Pers) tel. (021) 2550 5290 hp. 0811 187 3175