Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Pameran Foto Menelurusi Kembali Peran Australia dalam Kemerdekaan Indonesia

Siaran Media

5 Agustus 2010

Pameran Foto Menelurusi Kembali Peran Australia dalam Kemerdekaan Indonesia

Sebagai bagian dari perayaan 65 tahun Kemerdekaan Indonesia, Kedutaan Besar Australia dengan bangga mempersembahkan pameran foto yang menelusuri kembali peran Australia dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia yang panjang dan berat. Pameran tersebut akan dibuka secara resmi hari ini di Museum Konferensi Asia-Afrika di Bandung dan akan berlangsung hingga 31 Agustus 2010.

“Simpati dan dukungan aktif untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak hanya datang dari Pemerintah Australia namun juga dari warga Australia dan dipandang sebagai titik balik yang penting dalam hubungan bilateral,” ujar Kuasa Usaha Australia, Paul Robilliard.

“Saya gembira bahwa warga Indonesia dan Australia akan dapat belajar lebih mendalam tentang hubungan antar-warga yang kukuh antara kedua bangsa kita dan bagaimana hal ini memainkan peran yang signifikan selama perjuangan kemerdekaan Indonesia,” tuturnya.

Sebagai bagian dari pameran ini, Kedutaan Besar juga akan melakukan pemutaran film Indonesia Calling yang diproduksi oleh pembuat film Belanda Joris Ivens pada 1946. Film ini mengisahkan blokade yang dipimpin oleh pekerja Australia atas kapal-kapal Belanda.

Pameran tersebut juga akan diisi dengan diskusi tentang kehidupan warga Australia Molly Bondan yang dirinci dalam bukunya In Love With a Nation dan Spanning a Revolution. In Love With a Nation adalah kumpulan tulisan Molly di mana ia merenungkan sejumlah peristiwa penting sejarah Indonesia kontemporer sementara Spanning a Revolution menceritakan suaminya yang berwarganegara Indonesia, Mohammad Bondan, tentang prestasinya dalam darmabaktinya kepada bangsanya. Kedua buku yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia tersebut dengan dana dari Lembaga Australia-Indonesia, diluncurkan di Indonesia pada 2008.

Pembukaan pameran juga akan diisi dengan pertunjukan kelompok musik Bandung Samba Sunda yang menggabungkan sejumlah alat musik dan berbagai pengaruh untuk menciptakan gaya musik dunia dan gamelan yang baru. Pada 2007 Lembaga Australia-Indonesia mendanai Samba Sunda untuk melakukan lawatan ke Australia yang mencakup pertunjukan dan lokakarya di Brisbane, Adelaide, Melbourne dan Sydney. Kunjungan tersebut memberi kesempatan kepada banyak warga Australia untuk mengapresiasi kelompok dan bakat Indonesia berkaliber-tinggi.

Pertanyaan Pers:
Sanchi Davis, Atase Kebudayaan tel. (021) 2550 5260 hp. 0811 936 302