Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Australia memberikan bantuan kepada ahli gempa Indonesia

Siaran Media

2 Februari 2011

Australia memberikan bantuan kepada ahli gempa Indonesia

Generasi baru ilmuwan gempa Indonesia akan mengikuti program pelatihan penelitian pascasarjana yang didanai oleh pemerintah Australia dan diluncurkan di Bandung hari ini.

Program ini terwujud melalui kerjasama antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Indonesia memiliki potensi gempa bumi lebih besar dari negara lain di dunia. Program ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan pengembangan pengetahuan tingkat dunia para ilmuwan di Indonesia yang dapat menyelamatkan nyawa dan memperkecil kerugian ekonomi pada saat terjadi gempa,” ujar Direktur Fasilitas Pengurangan Bencana Australia Indonesia, Matt Hayne.

Dr Hayne meluncurkan program inisiatif ini bersama dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Dr Syamsul Maarif.

“Para lulusan akan menjadi ahli dalam mengidentifikasi dan menganalisa patahan aktif untuk menentukan besarnya dan seringnya bencana gempa yang akan terjadi di negeri ini,“ujar Dr Hayne. “Meminimalkan resiko gempa juga merupakan fokus utama; para lulusan akan disiapkan untuk membantu pemerintah daerah dan masyarakat dalam memahami dan menyiapkan diri dari bencana yang akan datang”.

Sembilan ilmuwan Indonesia telah terdaftar untuk mengikuti Program Pascasarjana Gempa Bumi dan Tektonik Aktif yang didukung oleh Pemerintah Australia melalui dana hibah sebesar A$1,1 juta selama tiga tahun.

Program ini merupakan bagian dari Program Bahaya Gempa Bumi Nasional senilai A$5,5 juta – sebuah kemitraan penelitian antara Australia dan Indonesia yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman tentang bahaya gempa. Program ini akan menyelamatkan nyawa dan melindungi masyarakat melalui pengembangan isyarat, identifikasi resiko utama dan mengedepankan tindakan mitigasi seperti membangun sekolah dan bangunan yang lebih aman terhadap gempa.

Pertanyaan Pers:
Mia Salim, AusAID Public Affairs, +628121070237
Rendy Djauhari, AusAID Public Affairs, +628111904823