Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Ilmuwan Tumbuhan Australia Memberi Harapan Baru Pengobatan Malaria

Siaran Media

9 November 2011

Ilmuwan Tumbuhan Australia Memberi Harapan Baru Pengobatan Malaria

Ilmuwan Australia Geoff McFadden menjelaskan di Jakarta pada Rabu tentang bagaimana malaria dapat disembuhkan dengan menggunakan obat-obatan dan herbisida baru yang digunakan untuk membunuh tanaman.

Berbicara di Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Profesor McFadden berujar penelitiannya menunjukkan parasit malaria pada awalnya seperti organisme tumbuhan yang hidup dengan fotosintesis.

“Kami menemukan jejak-jejak genetis utama yang mirip metabolisme tanaman pada parasit malaria. Ini memberi tahu kita bahwa parasit tersebut berpindah dari kehidupannya di samudera sebagai tanaman uniselular ke gaya hidup parasit baru di darah manusia.”

“Dan yang penting, penemuan ini memberi kita cara baru untuk memerangi penyakit ini dengan menggunakan obat-obatan dan herbisida yang pada awalnya dirancang untuk membunuh tanaman.”

“Kami telah menemukan bahwa senyawa herbisida ini, beberapa diantaranya tidak beracun bagi manusia, juga memerangi malaria,” tutur Profesor McFadden.

Kunjungan Profesor McFadden diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia dan Kedutaan Besar Australia sebagai bagian dari seri seminar yang tengah berlangsung dan dimaksudkan untuk meningkatkan pertukaran dan jaringan ilmuwan antara Indonesia dan Australia.

Wakil Duta Besar Australia, Paul Robilliard, berujar penelitian Profesor McFadden’s memperlihatkan keunggulan penelitian ilmiah dan medis Australia.

“Kami bangga menghadirkan Profesor McFadden ke Indonesia, botaniawan internasional. Penelitiannya memberi harapan untuk membasmi malaria, penyakit yang mengakibatkan kerugian besar karena penderitaan dan kematian di banyak kawasan tropis,” tutur Robilliard.

Malaria adalah masalah besar kesehatan global. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan 500 juta orang terjangkit dan 1 juta diantaranya tewas setiap tahunnya. Pada saat ini tidak ada vaksin dan parasit ini kini kebal terhadap hampir semua obat-obatan yang ada.

Namun malaria dapat disembuhkan bila terdiagnosa dengan segera dan diobati dengan memadai.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, di Indonesia malaria terkonsentrasi di Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera.

Pertanyaan Pers:
Ray Marcelo (Atase Pers) tel. (021) 2550 5290 hp. 0811 187 3175