Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Topology kembali ke Festival Salihara

Siaran Media

22 Oktober 2012

Topology kembali ke Festival Salihara

Ansambel musik kontemporer Australia Topology telah kembali ke Indonesia untuk melakukan pagelaran di Festival Salihara keempat di Jakarta pada 20 Oktober 2012.

Topology menggelar produksi terakhirnya ‘Sepuluh Tangan’ di Komunitas Salihara pada 20 Oktober. Direktur artistik Topology Robert Davidson berujar ansembel tersebut juga menghadirkan kelas master komposisi kepada pelajar musik setempat untuk berkiprah dengan komunitas kreatif Indonesia dan semakin mengembangkan pertukaran artistic antara Indonesia dan Australia.

“Kunjungan ini telah memberi kami kesempatan untuk memperdalam pemahaman dan apresiasi kami atas musik kontemporer di Indonesia. Hal ini juga memberi kami kesempatan untuk memajukan musik Australia kontemporer bermutu tinggi,” ujar Davidson.

“Seluruh anggota Topology sangat gembira kembali ke Indonesia, ke Komunitas Salihara setelah kunjungan kami ke sana pada 2010 dan setelah tampil di Festival Seni Surabaya pada 2007. Kami menerima sambutan yang sangat hangat dari penonton Indonesia dan kami sangat gembira bahwa pertunjukan kami yang baru ‘Sepuluh Tangan’ telah diterima dengan demikian hangatnya,” tuturnya.

Karya Topology menjangkau banyak genre musik, di mana kelompok ini berkolaborasi dengan seniman pop, jazz, komedi dan techno. Anggota-anggota utamanya adalah: Christa Powell (violin), Bernard Hoey (viola), Kylie Davidson (piano), Robert Davidson (bas), John Babbage (terompet) dan Therese Milanovic (piano selingan).
 

‘Sepuluh Tangan’ adalah suatu perjalanan misteri musik, membawa para pendengarnya ke bentang emosional proporsi simponi. Evolusi ‘Sepuluh Tangan’ sesungguhnya merupakan lima otak yang bekerja sama sebagai satu,” tutur Davidson.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, berujar kembalinya Topology akan semakin memperkukuh hubungan profesional dan pribadi antar kelompok-kelompok kreatif kontemporer di Indonesia dan Australia.

“Hubungan antar-warga yang kukuh adalah esensial dalam suatu hubungan yang dinamis dan luas sepert hubungan antara Australia dan Indonesia. Melalui hubungan-hubungan pribadi inilah kita dapat memperdalam pemahaman dan saling menghargai satu sama lain,” tutur Dubes.

Kunjungan ke Indonesia oleh kelompok tersebut didukung oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia melalui program hibah Australian International Cultural Council (AICC). Topology adalah salah satu dari 18 pemohon yang berhasil untuk menerima hibah AICC untuk proyek-proyek kesenian dan kebudayaan untuk digelar di seluruh dunia.

Pertanyaan Pers:
Vicki Miller, Atase Kebudayaan tel. (021) 2550 5260 hp. 0811 959 0304