Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Kunjungan ke RI perkuat hubungan pertanian

The Hon. Barnarby Joyce MP
Menteri Pertanian dan Sumber Daya Air

Siaran Media

5 Oktober 2015

Kunjungan ke RI Perkuat Hubungan Pertanian

Menteri Pertanian dan Sumber Daya Air Australia, Barnaby Joyce, akan bertolak dari Australia hari ini untuk suatu kunjungan ke Indonesia yang akan fokus untuk memajukan kerja sama pertanian, peluang investasi dan perdagangan antara kedua negara.

Menteri Joyce berujar Australia mempunyai hubungan bilateral yang kukuh dalam bidang pertanian dengan Indonesia yang memberi manfaat pada kedua bangsa.

"Indonesia dan Australia memiliki sejarah panjang kerja sama dalam bidang pertanian dan proyek-proyek pengembangan kapasitas—misalnya melalui Kemitraan Keamanan Pangan Australia–Indonesia dalam sektor Daging Merah dan Peternakan.

"Nilai total perdagangan dua-arah kami dengan Indonesia sebesar A$15,7 miliar pada 2014, termasuk perdagangan pertanian bilateral sebesar A$3,5 miliar," tutur Menteri Joyce.

"Pertanian adalah bagian penting dari hubungan perdagangan kita, dan memberi sumbangsih yang signifikan pada kedua ekonomi kita dan kehidupan petani di kedua negara kita. Pertanian merupakan bagian utama program kerja sama pembangunan Australia dengan Indonesia."

Menteri Joyce akan berada di Indonesia selama tiga hari dan akan bertemu dengan para mitra Menteri RI serta melakukan beberapa diskusi meja bundar dengan para pemimpin industri dari kedua negara.

"Sebagai salah satu dari mitra kawasan Australia yang signifikan, lingkungan perdagangan yang stabil dalam jangka-panjang serta komunikasi yang teratur, konsisten dan terbuka dengan Indonesia tetap menjadi prioritas tinggi baik untuk saya secara pribadi maupun untuk Pemerintah Australia," ujar Menteri Joyce.

"Minggu lalu saya dengan gembira menyambut baik pengumuman Pemerintah Indonesia untuk menaikkan izin impor sapi Australia hingga 200.000 ekor untuk Kwartal Keempat 2015.

"Perdagangan ekspor ternak hidup Australia dengan Indonesia merupakan kemitraan yang bernilai antara produsen dan eksportir Australia, dan importir, perusahaan penggemukan sapi dan pemotongan hewan Indonesia, di mana kedua pihak memperoleh keuntungan dari partisipasi mereka dalam rantai pasokan. Kemitraan ini juga akan memberi konsumen Indonesia akses handal ke daging bermutu dan terjangkau, di mana ada kerangka perdagangan yang stabil dan konsisten.

"Pemerintah Australia bertekad untuk mendukung dan mengadvokasi industri pertanian kami, sambil mempertahankan hubungan bilateral yang saling menghormati dan menguntungkan dengan Indonesia.

"Kami akan terus menjalin kerja sama dengan Indonesia untuk memajukan perdagangan dan lingkungan investasi yang stabil dan aman, untuk memberi kepastian yang lebih besar baik kepada produsen Australia maupun importir Indonesia dalam membuat keputusan perencanaan bisnis.

"Kami berharap untuk menjalin kerja sama guna menerapkan perencanaan dan kepastian jangka panjang, seperti diberlakukannya jumlah izin impor tahunan untuk ternak hidup."

Menteri Joyce berujar Australia memandang dengan serius sumbangsihnya pada keamanan pangan Indonesia, ekspor pertanian utama termasuk gandum, ternak hidup, daging sapi, gula, susu dan hortikultur. Pemerintah Koalisi bertekad untuk menjadi pemasok yang aman dan handal atas produk-produk ini ke Indonesia.

"Indonesia adalah pasar ekspor pertanian terbesar keempat pada 2014, dengan ekspor pertanian Australia ke Indonesia mencapai A$3,3 miliar—atau 8 persen total nilai ekspor pertanian Australia.

"Impor pertanian kami dari Indonesia meningkat 30 persen dari A$168 juta pada 2011 menjadi A$218 juta pada 2014, di mana lebih banyak konsumen Australia yang menikmati produk-produk Indonesia seperti pasta, mie dan cokelat. Indonesia juga menjadi sumber utama produk kehutanan yang dipanen secara berkelanjutan ke Australia," tutur Menteri Joyce hari ini.

Informasi media:
[email protected]
08118073320