Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Memberi Penghormatan pada Kepahlawanan dan Pengorbanan di Pulau Bangka

Siaran Media

17 Februari 2017

Pejabat Indonesia dan Australia telah berkumpul untuk memberikan penghormatan mereka kepada para perawat Australia yang tewas di Pulau Bangka selama Perang Dunia II serta kepada masyarakat setempat yang membantu mereka yang selamat dari insiden tersebut.

Pada Februari 1942 sebuah kapal membawa tentara Inggris yang terluka serta perawat Australia mengungsi dari Singapura namun berakhir ditenggelamkan oleh pesawat pembom Jepang dekat Pulau Bangka. Mereka yang selamat berkumpul di Pantai Radji. Tentara Jepang menolak untuk menerima penyerahan diri kelompok tersebut dan mengeksekusi hingga 50 tentara dan pelaut Inggris, sebelum menembak 22 perawat Australia yang dipaksa untuk berjalan ke tepi laut untuk menuju ke kematian mereka. Hanya satu perawat yang selamat.

Perawat Vivian Bullwinkel terluka parah namun ia tetap hidup dari kemurahan hati para perempuan di desa terdekat yang merawatnya selama 13 hari. Dia menghabiskan tiga tahun berikutnya di kamp tawanan perang di Pulau Bangka dan di Sumatera.

Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson, Bupati Bangka Barat Drs H Parhan Ali MM, dan 30 kerabat dari para perawat telah melakukan perjalanan ke Muntok untuk sebuah upacara peringatan, mengenang mereka yang telah wafat dan memberikan penghormatan kepada masyarakat Indonesia yang membantu Vivian Bullwinkel bertahan hidup.

"Dalam minggu-minggu berikut setelah kejadian yang mengerikan itu, kita tahu bahwa masyarakat di desa-desa terdekat mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk memberikan Vivian makanan dan memastikan dia pulih dari cederanya," kata Duta Besar Grigson.

"Keberanian itu membantu Vivian Bullwinkel bertahan hidup dan menuntut para pelaku untuk mempertangggungjawabkan tindakan mereka setelah perang melalui bukti-bukti sebagai satu-satunya saksi," katanya.

"Keluarga para perawat yang telah melakukan perjalanan dari Australia hari ini telah dibanjiri simpati dan dukungan dari masyarakat Provinsi Bangka-Belitung setelah 75 tahun berlalunya peristiwa tragis ini," kata Duta Besar Grigson.


Pertanyaan Media: 0811 805 1483

Foto di sini