Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Tokoh Hak Difabel Australia Berbagi Pandangan tentang Inklusi

Siaran Media

15 Desember 2017

Tokoh hak difabel Australia berkunjung ke Jakarta untuk berbagi pengalaman Australia dalam membangun masyarakat dimana para penyandang disabilitas dapat berperan aktif dan meraih potensi mereka.

Komisaris Diskriminasi terhadap Disabilitas Australia Alastair McEwin, yang pertama kali melakukan kunjungan resmi ke Indonesia, telah bertemu dengan pejabat pemerintah dan para pegiat hak difabel untuk membahas pendekatan Australia dalam mendukung hak-hak para penyandang disabilitas.

Bapak McEwin menjadi tamu kehormatan dalam acara bincang-bincang mengenai inklusi bertempat di Teater Purnululu, Kedutaan Besar Australia tadi malam. Turut serta menjadi pembicara adalah para alumni Australia Mohammad Ismail, pengembang layanan aplikasi bahasa isyarat Signteraktif, dan Slamet Thohari, pendukung hak disabilitas di Pusat Studi dan Pelayanan Disabilitas di Universitas Brawijaya Malang, serta kapten tim Rugbi Kursi Roda Indonesia Ni Made Ratni, yang telah terseleksi untuk bermain di tim Rugbi Kursi Roda New South Wales di 2018 mendatang.

Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Allaster Cox mengatakan Pemerintah Australia bermitra dengan Pemerintah Indonesia, organisasi penyandang disabilitas, dan masyarakat madani untuk mempromosikan pemberdayaan orang-orang dengan disabilitas.

“Pemerintah Australia berkomitmen untuk memainkan peranan sebagai pemimpin di kancah internasional dalam hak-hak difabel dan inklusi. Australia akan terus berjuang untuk mendorong pemenuhan hak-hak para difabel selama kami duduk dalam Dewan PBB untuk Hak Asasi Manusia dari 2018 hingga 2020,” Wakil Dubes Cox mengatakan.

Kajian dari Monash University Australia menunjukkan bahwa paling tidak ada 10 juta orang di Indonesia yang memiliki disabilitas. Terlepas dari perkembangan nyata di berbagai bidang, orang dengan disabilitas terus menerus menghadai tantangan seperti tersingkir dari pelayanan dan lapangan pekerjaan, dan termasuk sebagai kelompok rawan dalam masyarakat.

Klik di sini untuk foto


Pertanyaan media:
[email protected]
Tel +62 21 2550 5555