Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Meningkatkan keselamatan dan keamanan maritim kawasan

Arsip Siaran Media
Menteri Dalam Negeri Australia
The Hon Brendan O’Connor MP

17 Maret 2011

Meningkatkan keselamatan dan keamanan maritim kawasan

Menteri Dalam Negeri Australia Brendan O’Connor hari ini membicarakan dua prakarsa di Indonesia untuk membantu meningkatkan keselamatan dan keamanan maritim di kawasan.

Menteri O’Connor berada di Indonesia minggu ini untuk membicarakan kerja sama dalam mengelola ancaman maritim dan meningkatkan keamanan kawasan.

“Indonesia dan Australia mempunyai perbatasan maritim bersama dan ini berarti kita mempunyai kepentingan keamanan bersama.

“Pemerintah Gillard sedang bekerja sama dengan tetangga-tetangga kami untuk mencapai keselamatan dan keamanan sebesar-besarnya di laut demi kepentingan seluruh warga kita,” ujar O’Connor.

Badan Koordinasi Keamanan Laut RI (Bakorkamla) akan menerima A$200.000 dari Pemerintah Gillard untuk menyelenggarakan latihan simulasi keamanan maritim multilateral dan kursus hukum laut di Jakarta pada bulan Mei.

Bakorkamla akan mengundang organisasi-organisasi keamanan maritim dari sepuluh negara kawasan untuk ambil bagian dalam latihan simulasi dan pelatihan. Latihan simulasi dan kursus hukum laut tersebut akan difasilitasi oleh Pusat Sumber Daya dan Keamanan Samudera Australia dari Universitas Wollongong (University of Wollongong’s Australian National Centre for Ocean Resources and Security).

Pemerintah Gillard juga telah memberi kontribusi sebesar A$2 juta untuk jaringan komunikasi radio maritim guna membantu memerangi ancaman maritim dan kejahatan lintas-batas.

The Global Maritime Distress and Safety System akan memperluas daerah liputan di perairan sebelah utara Australia sejak Mei tahun ini.

Jaringan yang baru tersebut akan memperluas operasi Pusat-Pusat Koordinasi Kawasan di Merauke, di Papua dan Tual, di sebelah timur laut Darwin.

“Jaringan radio VHF memperkuat penerimaan transmisi radio dan dapat memonitor pesan-pesan radio maritim dari mana pun di Nusantara,” tutur O’Connor.

“Dengan monitoring yang lebih baik, pihak berwenang Indonesia dapat mengerahkan sumber daya dengan lebih cepat dan lebih efisien, sehingga berpotensi menghentikan kejahatan dan menyelamatkan jiwa,” ujarnya.

Kedua prakarsa tersebut akan memupuk kerja sama yang lebih besar antar lembaga-lembaga keamanan maritim dan meningkatkan peran mereka yang sangat penting dalam pencegahan pergerakan orang dan barang yang melanggar hukum di sepanjang perbatasan.

“Australia dan Indonesia bekerja sama untuk melindungi dan menjaga perairan perbatasan kita guna memastikan keselamatan dan keamanan penduduk dari kedua bangsa kita.

“Investasi Australia akan membantu memerangi kejahatan lintas batas di seluruh kawasan kita, termasuk penyelundupan manusia, perdagangan obat-obatan terlarang dan penangkapan ikan secara gelap oleh nelayan asing,” ujar O’Connor.

Pertanyaan Pers:
Sanchi Davis, Pjs Atase Pers tel. (021) 2550 5260 hp. 0811 936 302