Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Festival Sinema Australia Indonesia 2017

Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2017, yang diadakan oleh Kedutaan Besar Australia, mengedepankan film-film terbaik dari Australia dan Indonesia. Untuk pertama kalinya FSAI akan memamerkan bakat-bakat muda melalui Kompetisi Film Pendek FSAI 2017 yang perdana. Ke-enam film finalis akan ditayangkan selama Festival untuk memenangkan Penghargaan Film Pendek Terbaik dan Pilihan Penonton yang akan diumumkan pada Ajang Penghargaan hari Minggu 29 Januari 2017. Selain Jakarta, FSAI 2017 telah diperluas mencakup Makassar dan Surabaya.

Mulai di FSAI 2017, Kompetisi Film Pendek diadakan untuk mendukung industri film Indonesia dengan mengakomodir sutradara Indonesia muda dalam menyalurkan karya terbaru mereka di industri film. Dari hampir 300 karya yang terdaftar, 6 finalis telah terpilih untuk berlomba dan berhak dapat kesempatan memenangkan perjalanan ke Melbourne International Film Festival 2017. Pastikan Anda memilih film pendek favorit agar mereka dapat memenangkan penghargaan Pilihan Penonton.

Cara berpartisipasi di FSAI 2017

  1. Tiket dapat diperoleh secara GRATIS dengan melakukan pendaftaran ke FSAI2017.eventbrite.com 
  2. Pilih pemutaran film dan lokasi diadakan; lengkapi data anda seperti yang diminta.
  3. Setelah mendaftar, anda akan menerima email konfirmasi pendaftaran yang harus ditukarkan dengan tiket film pada hari-H di info desk FSAI di lokasi yang anda pilih, paling lambat 30 menit sebelum jam tayang. Bila terlambat, tiket akan diberikan untuk mereka yang ada di ‘daftar tunggu’.
  4. Pendaftaran tiket dibuka sejak 17 Januari 2016. Tiket terbatas.
  5. Selamat menikmati Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2017!

Katalog Festival Sinema Australia Indonesia 2017

Sinopsis

LION

Berdasarkan buku non-fiksi A Long Way Home oleh Saroo Brierley. Seorang anak India berumur lima tahun tersesat di jalanan Kalkuta, ribuan kilometer dari rumah. Dia melewati berbagai tantangan sebelum diadopsi oleh satu pasangan Australia. Duapuluh lima tahun kemudian, dia mencari keluarganya yang hilang.

GIRL ASLEEP

Dunia sudah berakhir bagi Greta Driscoll. Menjelang umur 15, dia tidak sanggup meninggalkan masa kanak-kanaknya yang memberikan kenyamanan di dunia baru yang semakin tidak stabil dan tidak dapat dimengerti.

SPEAR

Diceritakan melalui gerakan dan tarian, film Bangarra Dance Company SPEAR mengikuti seorang pemuda Aborigin, Djalil, dari pedalaman Australia sampai kota Sydney dalam pencariannya untuk mengerti apa maknanya menjadi seseorang dengan tradisi kuno dalam suatu dunia modern.

LOOKING FOR GRACE

Setelah seorang gadis remaja bernama Grace hilang, orangtuanya dengan bantuan seorang penyelidik berusaha untuk menemukannya, sembari bergumul dengan cerita dan rahasia mereka sendiri.

SATELLITE BOY

Pete tinggal bersama kakeknya di bioskop terbuka tua yang terbengkalai di padang gurun. Saat tempat tinggalnya terancam akan dibongkar, Pete yang berusia sepuluh tahun pergi ke kota bersama sahabatnya Kalmain, untuk menyelamatkan tempat tinggalnya. Namun mereka tersesat di pedalaman Australia. Sambil kelaparan dan kehausan, Pete harus mengingat keterampilan tradisional yang pernah diajarkan kakeknya agar ia dapat bertahan hidup.

THE RAVENS

Waktu ayah dari Ruby muda secara tak terduga kembali dari perang, kodisinya yang tidak stabil menjadi hambatan bagi keluarga untuk berhubungan kembali. Kecemasan Ruby yang diproyeksikan ke sepasang burung gagak yang dengan waspada menjaga sarang mereka, menjadi pendorong bagi perjalanan keluarga Ruby dari krisis ke pemulihan.

SOKOLA RIMBA

Bercerita tentang kisah Butet Manurung, antropologis, pengajar dan aktivis yang bekerja dengan penduduk asli Orang Rimba di hutan Bukit Duabelas, Jambi, Sumatera, Indonesia. Pertemuannya dengan Bungo, seorang anak dari suku Anak Dalam, memotivasi Butet untuk mengajar anak-anak suku tersebut. Sayangnya, bencana yang selama ini ditakutkan oleh suku Anak Dalam akhirnya terjadi dan memaksa Butet meninggalkan orang-orang rimba yang dia kasihi. Akankan dia berhasil untuk kembali?

WHAT THEY DON’T TALK ABOUT WHEN THEY TALK ABOUT LOVE

Di sebuah sekolah menengah untuk siswa tunanetra di Jakarta, Indonesia, siswa-siswanya seperti remaja lainnya: mereka menghadiri kelas, mengasah kreativitas, dan jatuh cinta. Terlepas dari keterbatasan fisik, siswa-siswa ini menemukan cara untuk berkomunikasi dan berkolaborasi yang memungkinkan mereka untuk terhubung dengan satu sama lain dan dengan dunia luar.

SENDIRI DIANA SENDIRI

Pada saat sang suami mengutarakan rencananya untuk mempunyai istri kedua, Diana menyadari bahwa dia harus memulai membangun hidupnya sendiri.

Kompetisi Film Pendek

Mulai di FSAI 2017, Kompetisi Film Pendek diadakan untuk mendukung industri film Indonesia dengan mengakomodir sutradara Indonesia muda dalam menyalurkan karya terbaru mereka di industri film. Dari hampir 300 karya yang terdaftar, 6 finalis telah terpilih untuk berlomba dan berhak dapat kesempatan memenangkan perjalanan ke Melbourne International Film Festival 2017. Pastikan Anda memilih film pendek favorit agar mereka dapat memenangkan penghargaan Pilihan Penonton.

Enam finalis Kompetisi Film Pendek FSAI 2017:

  1. OUTGROWTH (Tangerang, Sutradara/Director: Jason Kiantoro)
  2. NUNGGU TEKA (Malang, Sutradara/Director: Mahesa Sadega)
  3. DEADLINE (Yogyakarta, Sutradara/Director: Firdian Mahyuzar)
  4. IBU DAN ANAK PEREMPUANNYA (Bali, Sutradara/Director: Happy Salma)
  5. IT’S A MATCH (Jakarta, Sutradara/Director: Nadya Ratu Santoso)
  6. OJO SOK-SOKAN (Bandung, Sutradara/Director: Mustafa)

Satu film akan dipilih sebagai film terbaik oleh Dewan Juri, pemenang mendapatkan perjalanan ke Melbourne untuk menghadiri Melbourne International Film Festival (MIFF) dan kesempatan untuk menayangkan film tersebut di MIFF. Seluruh finalis berhak mendapatkan kesempatan memenangkan sebuah kamera Nikon D5200 sebagai hadiah Penghargaan Pilihan Penonton. Penghargaan tersebut akan diberikan kepada film finalis yang memperoleh pilihan suara terbanyak selama FSAI 2017.

Satu film finalis akan ditayangkan setiap sebelum pemutaran film yang ditawarkan selama FSAI 2017 berlangsung di XXI Senayan City, Jakarta. Setiap penonton dapat memilih film pendek finalis favorit. Hanya satu (1) pilihan suara yang diperbolehkan untuk setiap penonton dan seluruh pilihan suara harus diserahkan paling lambat di hari Minggu, 29 Januari jam 14.30 (WIB) di XXI Senayan City Jakarta dan hari Sabtu, 28 Januari jam 16.00 (WITA) di XXI Trans Studio Makassar.

Tata Cara pemilihan pemenang “PILIHAN PENONTON” Kompetisi Film Pendek FSAI 2017:

  1. Ambil kartu suara anda dari info desk FSAI di XXI Senayan City Jakarta atau XXI Trans Studio Makassar.
  2. Indikasikan pilihan anda dengan cara merobek kartu suara pada judul film pendek pilihan anda.
  3. Setelah memilih, serahkan kartu suara di dalam kotak suara yang terletak di info desk FSAI.
  4. Pemenang Penghargaan “Pilihan Penonton” akan diumumkan pada Ajang Penghargaan hari Minggu 29 Januari 2017 di XXI Senayan City Jakarta.
  5. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mendukung film pendek favorit anda di FSAI 2017!

Seluruh enam film finalis akan ditayangkan pada jadwal berikut:

  • XXI Senayan City, Jakarta
    Kamis, 26 Januari 2017. 16.00-18.00
    Minggu, 29 Januari 2017. 13.00-14.30
  • XXI Trans Studio, Makassar
    Sabtu, 28 Januari 2017. 14.00-15.30