Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Bantuan Berkelanjutan Pemerintah Australia untuk Program Rehabilitasi Yogyakarta dan Jawa Tengah

Siaran Media

4 Juni 2007

Bantuan Berkelanjutan Pemerintah Australia untuk Program Rehabilitasi Yogyakarta dan Jawa Tengah

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Yang Mulia Bill Farmer, mengunjungi Bantul, Yogyakarta dan Jawa Tengah hari ini untuk melihat perkembangan berbagai proyek yang didanai Australia senilai Rp 215 Milyar (A$30 juta) dibawah program rehabilitasi gempa setelah satu tahun gempa 5,9 SR terjadi. Dua wilayah itu merupakan area yang mengalami kerusakan paling besar.

Dalam kunjungannya kali ini ke Bantul, Duta Besar telah mengunjungi MD Al Munajah, sebuah sekolah yang dibina oleh Nahdlatul Ulama (NU), di Wonokromo, Pleret. Dalam pembangunan kembali 30 sekolah di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Pemerintah Australia bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia, Organisasi Islam, seperti Nahdlatul Utama dan Muhammadiyah, dan bekerjasama dengan komunitas masyarakat.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, menyatakan sangat gembira dengan perkembangan Program Rehabilitasi Pemerintah Australia dalam memulihkan kesejahteraan korban gempa bumi.

“Sangat membanggakan melihat hasil kerja Australia bersama dengan Pemerintah Indonesia dan beberapa organisasi lokal dan internasional untuk membangun kembali masyarakat di Klaten, Bantul dan di daerah yang terkena dampak gempa,” kata Duta Besar.

Program senilai Rp 215 milyar ini merupakan bantuan bilateral terbesar untuk merespon gempa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Pemerintah Australia juga memberikan bantuan darurat sebesar Rp 54 milyar (A$7,5 juta) pada masa gawat darurat, yang menjadikan bantuan total Australia sebesar Rp 269 milyar (A$37.5 juta).

Di bawah Kemitraan Australia Indonesia, program saat ini fokus kepada pemulihan jangka menengah.

“Ini merupakan program berbasis kemasyarakatan, penting bagi mereka untuk menyuarakan kebutuhannya. Program berfokus pada pemulihan mata pencaharian dengan memberikan bantuan hibah, air dan sanitasi, sekolah dan klinik juga memberikan saran secara teknis dalam pembangunan rumah yang tanggap gempa,” ujar Duta Besar.

Yogyakarta – Central Java Community Assistance Program dimulai pada September 2006. Bertujuan untuk memberikan bantuan jangka pendek dan menengah dengan membantu keluarga dan komunitas yang terkena dampak gempa untuk kembali sesegera mungkin seperti sebelumnya terutama di tiga bidang yang terkena dampak gempa yaitu kehidupan rumah tangga, matapencaharian dan pendidikan.

Media contact:
Dian Lestari (AusAID Yogyakarta – Central Java Community Assistance Program ) 0811256703