Kedutaan Besar Australia
Indonesia

PERTEMUAN DENGAN DUTA BESAR AUSTRALIA UNTUK INDONESIA PAUL GRIGSON, SUBIACO

TRANSKRIP

4 Mei 2015


PERTEMUAN DENGAN DUTA BESAR AUSTRALIA UNTUK INDONESIA PAUL GRIGSON, SUBIACO

 

JULIE BISHOP: Terima kasih telah bergabung dengan kami sore hari ini.

Pekan lalu Perdana Menteri dan saya telah memastikan bahwa kami akan menarik Duta Besar Australia untuk Indonesia Mr Paul Grigson untuk konsultasi. Pemanggilan Duta Besar ini adalah tanda bahwa Pemerintah Australia sangat kecewa dan terkejut atas keputusan Pemerintah Indonesia yang tidak mengindahkan permohonan grasi kami untuk Mr Chan dan Mr Sukumaran.

Ini juga merupakan kesempatan bagi kami untuk berkonsultasi dengan Duta Besar tentang hubungan dengan Indonesia. Selama tiga bulan terakhir fokus dari hubungan ini sangat menitik beratkan pada upaya penangguhan eksekusi, dan berharap bahwa Presiden Widodo akan mengubah pikirannya terkait eksekusi terhadap dua warga Australia dan tentunya terpidana lainnya. Dengan keberadaan Duta Besar di sini berarti kami sekarang dapat masuk ke tahap selanjutnya mengelola perselisihan dari ketidakberhasilan Pemerintah Indonesia dan Presiden dalam mendengarkan permohonan grasi kami. Saat ini kami akan membahas akibat jangka pendek, menengah dan jangka panjang serta bagaimana kami akan mengelola hubungan ke depan.

Saya tahu bahwa Polisi Federal Australia telah membuat pernyataan hari ini. Pernyataan tersebut berbicara dengan sendirinya, namun juga menyoroti tantangan, kerumitan dan kepekaan yang dihadapi kepolisian kami ketika warga Australia melakukan pelanggaran di negara-negara yang menerapkan hukuman mati. Saya percaya bahwa pernyataan ini telah memberi kita wawasan mengenai tantangan yang akan terus terjadi dimanapun warga Australia melakukan pelanggaran di negara-negara yang memiliki hukuman mati.

Saat ini Duta Besar dan saya akan menggunakan waktu untuk membahas hal detil dari beberapa bulan terakhir, terutama pekerjaan staf konsuler kami, dan saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan penghormatan kepada Duta Besar, Duta Besar sebelumnya, dan staf konsuler khususnya Konsul Jenderal di Bali, yang telah bekerja sepanjang waktu selama berbulan-bulan. Mereka akan sama kecewanya seperti Pemerintah Australia bahwa kami tidak dapat mencapai hasil yang lain.

Saya memahami bahwa keluarga Chan dan Sukumaran saat ini telah kembali pulang. Mereka telah kembali ke Australia. Mereka telah meminta privasi dan saya akan meminta ini untuk dihormati. Saya akan menjawab satu atau dua pertanyaan.

WARTAWAN: Apa tanggapan dari Indonesia tentang penarikan Mr Grigson?
JULIE BISHOP: Pemerintah Indonesia sangat menyadari bahwa ini menandai kekecewaan Pemerintah Australia. Indonesia di masa lalu pernah menarik Duta Besar mereka. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya di Australia. Kami belum pernah menarik Duta Besar kami dalam kaitannya dengan Indonesia sebelumnya, jadi saya tidak ingin mengecilkan pentingnya hal itu. Namun, kami menyadari bahwa hubungan dengan Indonesia adalah salah satu yang paling penting dan kami harus mendiskusikan dengan Duta Besar bagaimana jalan ke depan.

WARTAWAN: Berapa lama sampai kita mengirimkan kembali Duta Besar?
JULIE BISHOP: Ini akan tergantung pada isu yang timbul di Indonesia. Tentu saja kehadiran Duta Besar Australia di Indonesia sangat penting. Ini adalah tempat tugas tersibuk kami, pos terbesar kami di luar negeri, dan kehadiran Duta Besar adalah penting, yang mengapa memanggil Duta Besar merupakan sinyal yang penting. Namun kami akan bekerja mengenai hal itu dengan Duta Besar selama beberapa hari mendatang.

WARTAWAN: Apakah ini telah menyebabkan kerusakan permanen antara kedua negara?
JULIE BISHOP: Australia dan Indonesia merupakan teman dekat, kita adalah tetangga dekat. Kita bekerja sama di berbagai bidang apakah itu penyelundupan manusia, peredaran narkoba - dalam hal perdagangan, juga di bidang pendidikan, perdagangan dan perniagaan, dalam penelitian ilmiah, dalam penegakan hukum, ada banyak bidang. Bahkan seingat saya, saya bersama mantan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa pernah menyusun matriks jumlah instansi pemerintah dan departemen yang memiliki hubungan formal dengan lembaga dan departemen Australia melalui perjanjian, kerangka kerja, dialog, dan terdapat lebih dari 20 departemen dan lembaga, lebih dari 60 bidang kerjasama formal. Jadi ini adalah hubungan yang sangat mendalam, dan kami telah melalui waktu yang sangat sulit. Jadi kita harus mengelola perselisihan, kita harus mengelola akibat jangka pendek, menengah dan panjang dari hal ini. Hubungan ini penting dan itu mengapa Duta Besar berada disini, untuk membahas detil dari itu.

WARTAWAN: Dapatkah Anda memberitahu kami bagaimana pemotongan anggaran bantuan mungkin dibahas dalam diskusi?
JULIE BISHOP: Pembahasan anggaran bantuan adalah persoalan untuk ERC dan Kabinet, dan diskusinya sedang berlangsung.