Oleh Paul Grigson
Saat warga Australia berpikir tentang tujuan liburan manca negara, saya ingin Indonesia berada di atas daftar mereka. Jumlah warga Australia sudah mencapai lebih dari seperempat jumlah turis di Bali. Lebih dari satu juta turis Australia berkunjung ke Indonesia setiap tahunnya.
Namun saya ingin melihat jumlah di Bali juga terjadi di seluruh Nusantara. Saya ingin warga Australia untuk menikmati matahari terbit di Gunung Bromo, menikmati sedapnya makanan Padang dan menyaksikan matahari terbenam di Borobudur. Saya ingin semua warga Australia menyaksikan Indonesia yang telah saya temukan selama satu tahun terakhir – Indonesia yang kaya akan kebudayaan, penuh dengan keindahan alam serta keramahtamahan yang hangat.
Pariwisata menggerakkan ekonomi dan memberdayakan masyarakat. Pemerintah Indonesia telah mengakui potensi kemajuan ekonomi yang dapat dilakukan oleh industri pariwisata yang tangguh. Dan Pemerintah Indonesia telah mengartikulasikan visi masa depan yang cerah, dengan pembangunan penanda-penanda Indonesia yang paling menakjubkan menjadi taman wisata kelas dunia yang baru.
Pariwisata Australia dapat membantu Indonesia mewujudkan visi ini. Rata-rata, turis Australia di Indonesia menghabiskan lebih banyak uang setiap harinya serta tinggal lebih lama dibandingkan dengan warga negara lain. Pada 2014, turis Australia memberi sumbangsih Rp18 triliun [A$1,8 miliar] pada ekonomi Indonesia.
Faktanya, warga Australia di antara sepuluh besar pembelanja wisata di seluruh dunia pada 2014, menghabiskan setara dengan Rp 268 triliun [A$26,8 miliar] selama liburan mereka.
Keberhasilan Bali sebagai tujuan wisata sebagian besar karena upaya-upaya luar biasa yang dilakukan oleh provinsi tersebut untuk membuat perjalanan lebih sederhana dan mudah bagi turis pada umumnya.
Seiring dengan upaya Indonesia untuk mengembangkan industri pariwisata di luar Bali, kemudahan perjalanan pastilah sangat penting. Indonesia telah menikmati peningkatan jumlah turis sebesar 19 persen dari negara-negara yang memperoleh akses bebas visa pada 2015.
Berdasarkan angka-angka pada 2014, peningkatan jumlah turis Australia yang setara akan berarti tambahan 214.421 turis per tahun dan peningkatan Rp 3,4 triliun [A$342 juta] pada ekonomi Indonesia.
Namun demikian, agar pariwisata sungguh-sungguh berkembang, pariwisata harus berlangsung dua arah.
Australia merupakan sepuluh besar tujuan paling populer bagi wisatawan Indonesia pada 2014, dengan jumlah total sebesar 149.800 pengunjung, meningkat 7,6 persen dibandingkan pada 2013. Ini tanda yang positif, namun yang penting adalah jumlah ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan kelas menengah Indonesia.
Lebih banyak lagi warga Indonesia yang melakukan perjalanan ke Australia akan membuat rute penerbangan yang lebih banyak antara Australia dan Indonesia yang lebih laik dalam jangka panjang, memberi manfaat pada kedua ekonomi kita.
Investor Indonesia mungkin akan kehilangan peluang untuk ambil bagian dalam beberapa proyek infrastruktur pariwisata yang besar yang saat ini tengah berlangsung di Australia. Pada 2014, investasi di industri pariwisata Australia mencapai A$53,7 miliar.
Kami berupaya untuk membangun hingga 20.000 kamar hotel tambahan. Kami mendekati target ini berkat investasi yang besar dari investor Asia di Singapura dan Tiongkok, yang telah mengakui hasil keuntungan yang besar dan handal industri akomodasi sebagai hasil tingkat hunian kami yang tinggi dan konsisten.
Selain manfaat ekonomi, pariwisata membangun hubungan antar warga. Hal ini menantang stereotype, membuka dunia baru dan saling pengertian yang lebih besar.
Pergerakan besar warga antara Australia dan Indonesia sebagian besar terdiri dari pelajar dan pengunjung. Kami bangga menerima lebih banyak pelajar Indonesia di Australia dibandingkan dengan di seluruh Eropa, namun kita perlu bekerja keras untuk menarik lebih banyak lagi pelajar.
Teman-teman dan rekan bisnis Indonesia yang telah berkunjung memberitahu saya bahwa Australia mempunyai beberapa daya tarik paling unik di dunia. Dari pegunungan bersalju dan gurun merah, hutan hujan tropis yang subur serta semak eukaliptus yang jarang. Banyak dari mereka yang datang kaget dengan keanekaragaman Australia, apakah itu bentang darat kami, penduduk kami – 30 persen di antara mereka lahir di luar Australia – atau kemajemukan makanan setempat kami.
Tantangan yang kita hadapi pada kesehatan kedua industri pariwisata kita adalah untuk membawa lebih banyak lagi warga Indonesia untuk berkunjung ke Australia. Begitu di sana, saya yakin warga Indonesia akan mengapresiasi banyak hal di Australia sebagaimana saya mengapresiasi banyak hal di Indonesia.
Setiap hari di Indonesia, saya diilhami oleh apa yang saya saksikan. Saya mendapat inspirasi dari kebaikan orang yang saya temui dan oleh keuletan karakter mereka, bahkan di hadapan peristiwa-peristiwa tragis seperti pada 14 Januari.
Walaupun kita harus terus waspada terhadap ancaman-ancaman keamanan, tanggapan Indonesia pada 14 Januari memberi pelajaran yang baik bagi kita semua: kehidupan juga harus terus berjalan. Terorisme janganlah sampai menghancurkan komunitas kita atau menenggelamkan ekonomi kita. Indonesia akan pulih.
Ini juga sisi Indonesia yang saya ingin seluruh warga Australia alami – kekukuhan, ketahanan, kebanggaan.
Tautan utama:
https://smartraveller.gov.au/
http://www.tourism.australia.com/