Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Mengenal Kekayaan Sejarah Islam di Tanah Jawa

Oleh Paul Grigson

Seperti yang sudah sangat diketahui oleh warga Indonesia, kisah kehidupan dan suri tauladan Wali Songo adalah bagian dari sejarah Islam yang kaya di Asia Tenggara. Di Indonesia ketaatan dan pengaruh para pemimpin agama ini sangat terasa dan mengunjungi makam-makam mereka merupakan ekspresi dari kepercayaan.

Enam bulan terakhir, saya mendapat kehormatan bisa mengunjungi makam-makam Wali Songo. Di bulan Agustus saya mengunjungi makam Sunan Ampel, bulan September ke makam Sunan Gunung Jati, dan pada November mengunjungi makam Sunan Giri, Sunan Maulana Malik Ibrahim, Sunan Drajat dan Sunan Bonang.

Pekan ini saya akan mengunjungi tiga makam terakhir: Sunan Muria, Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga.

Mengunjungi makam-makam tersebut adalah cara unik saya untuk belajar lebih jauh mengenai aspek penting kebudayaan dan sejarah Indonesia. Saya merasa mendapat kehormatan bisa berjumpa dengan banyak peziarah dan orang-orang yang mengabdikan hidup mereka untuk merawat makam-makam tersebut. Kami mendiskusikan tentang peran penting agama dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan Australia.

Bagi seorang warga Australia, kisah para Wali Songo khususnya bisa dipahami. Di satu sisi, ini merupakan sejarah interaksi budaya (saya pernah mendengar sebuah versi cerita, yang menyebutkan bahwa Sunan Malik Ibrahim mungkin lahir di tanah Persia dan Sunan Kudus adalah keturunan Arab).

Australia, sama halnya dengan Indonesia, juga mendapat anugerah dengan banyaknya tradisi dan budaya yang dibawa ke tanah Australia.

Sebagai contoh, para pedagang Muslim dari Makassar sudah mendarat di pantai utara Australia dari abad ke-17. Warga Muslim pertama yang menetap secara  permanen di Australia tiba pada tahun 1860an dan merupakan para pemelihara onta dari Afghanistan dan sub-kontinen India. Mereka memainkan peranan penting dalam eksplorasi Australia tengah dan bekerja untuk pembangunan rel kereta api dan sistem telegraf.

Warga Muslim Australia sekarang merupakan segmen penting dalam masyarakat multi-budaya Australia yang beragam. Komunitas Muslim kami diperkirakan ada lebih dari 500,000 orang dan Islam adalah agama yang paling cepat tumbuh di Australia. Warga Muslim Australia berasal dari banyak latar belakang namun kelompok terbesar adalah mereka yang lahir di Australia.

Sebagai Duta Besar Australia untuk Indonesia, saya telah mengunjungi hampir 50 mesjid serta gereja, vihara dan tempat beribadah lainnya. Dari kunjungan-kunjungan tersebut saya makin meyakini ada banyak persamaan antara Indonesia dan Australia dan nilai-nilai yang kita sama-sama kita junjung tinggi seperti kemasyarakatan dan keluarga.


Paul Grigson adalah Duta Besar Australia untuk Indonesia