Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Pidato oleh YM Greg Moriarty, Duta Besar Australia untuk Indonesia Pada Perjamuan Makan Siang Hari Australia IABC dan Pemberian Penghargaan

Arsip pidato oleh YM Greg Moriarty, Duta Besar Australia untuk Indonesia Pada Perjamuan Makan Siang Hari Australia IABC dan Pemberian Penghargaan

Jakarta, 26 Januari 2011

Terima kasih atas kesempatan untuk hadir di sini hari ini, kepada IABC (Indonesia Australia Business Council atau Dewan Bisnis Indonesia Australia) yang menyelenggarakan acara Hari Australia – dan kepada saudara-saudara yang hadir.

IABC dan anggotanya memainkan peran penting dalam memajukan kerja sama bisnis bilateral antara Australia dan Indonesia

- Kedutaan Besar Australia menghargai hubungan yang telah berlangsung lama dengan organisasi tersebut dan hubungan dengan para anggota IABC.

Sejak awal, saya ingin saya dan rekan saya di Kedutaan Besar Australia di sini untuk membantu: baik untuk membantu bisnis Australia mencapai sasarannya di ndonesia, dan untuk mendukung rencana Indonesia melakukan investasi dua arah yang lebih besar.

Namun kami memerlukan masukan anda – dan untuk anda memberi tahu kami ke mana anda pikir kami harus memfokuskan diri – karena andalah yang paling tahu apa kesempatan dan tantangan yang ada.

Hari ini saya ingin berbicara tentang sejauh mana perjalanan yang telah dilakukan Indonesia dan Australia secara luas

- tentang di mana saya pikir kita dapat berbuat lebih

- dan tentang pentingnya bekerja sama untuk memanfaatkan potensi hubungan ekonomi dan bisnis kita.

Sejauh mana prestasi yang telah dicapai Indonesia

Seperti yang pernah saya sampaikan kepada banyak orang disini – saya senang sekali berada di Indonesia

- bukan hanya karena daya tarik budaya dan sejarah yang kasat mata bagi negeri yang majemuk ini

- namun karena kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menjadi bagian dari apa yang mungkin menjadi masa pertumbuhan yang nyata dalam hubungan ini.

Pertama saya ingin melihat kebelakang dan membuat pengamatan pribadi tentang Indonesia, dan betapa berbedanya dengan Indonesia yang saya temukan ketika saya tiba 12 tahun yang lalu.

Sebagian besar dari anda tahu bahwa saya terakhir di Indonesia sebagai Konselor Politik di Kedutaan Besar pada 1999 hingga 2002. Saat itu adalah masa kekacauan politik dan sosial di seluruh negeri.

Mungkin saat ini lebih banyak mobil di jalanan tetapi itu lebih baik daripada banyak tentara dan demonstran yang seringkali menghambat lalu lintas pada 1999.

Sepuluh tahun kemudian, perubahan yang dilakukan Indonesia untuk dirinya sendiri sungguh luar biasa. Sedikit orang meramalkan tingkat kestabilan seperti ini dapat dicapai dalam waktu yang demikian pendek, dan dalam situasi dan kondisi yang demikian sulit.

Indonesia telah menjadi demokrasi yang bebas dan matang. Indonesia telah menyelenggarakan tiga pemilihan presiden secara langsung dengan sukses. Dan memperkuat sebagian dari lembaga-lembaganya yang utama

- Indonesia telah mencapai stabilitas yang relatif melalui upaya membangun negerinya

- dan mencapai peningkatan kemakmuran rakyatnya dan pengurangan kemiskinan bagi 16 juta penduduk.

Indonesia telah bekerja keras untuk mewujudkan persatuan agama dan etnis

- dan salah satu warisan mantan Presiden Gus Dur, menurut pandangan saya, adalah mengizinkan pengakuan terhadap identitas etnis Tionghoa, dan pengakuan sumbangsih besar yang diberikan oleh warga Tionghoa Indonesia kepada negerinya.

Rakyat Indonesia dan para pemimpinannya boleh berbangga tentang kesatuan dan persatuannya.

Secara strategis, Indonesia adalah warga dunia yang kooperatif dan bertanggungjawab

- dan yang Australia dapat bekerja sama dengan erat dalam banyak forum internasional, termasuk dalam menghadapi terorisme dan penyelundupan manusia

- dan tempat Indonesia di panggung dunia makin meningkat dengan keanggotaannya di G20

- dan tahun ini sebagai Ketua ASEAN dan EAS akan makin meningkatkan status internasionalnya.


Secara ekonomi, prestasi Indonesia signifikan

- GDP per kapita kini lima kali lebih besar daripada angka pada 1998 (US$540 milyar pada 2009) dan kelas menengah Indonesia telah tumbuh dengan signifikan – sebagaimana setiap orang yang telah berjalan-jalan di mal-mal di Jakarta akan segera menyadarinya!

- Kinerja Indonesia selama dan sejak krisis keuangan global sudah diakui dengan baik – dengan peringkat ketiga pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia setelah Tiongkok dan India.

Kemajuan ini dapat terjadi karena upaya Indonesia untuk melakukan reformasi ekonomi

- dan saya percaya negeri ini akan terus menjadi semakin makmur tatkala Indonesia terus melakukan reformasi

- dalam hal perdagangan, pada 2010, ekspor Indonesia kemungkinan besar akan melampaui US$150 milyar. Dari Januari hingga September, ekspor tumbuh 38 persen dibandingkan pada 2009

- keterbukaan pasar yang makin besar akan membantu meningkatkan ekspor lebih besar lagi, ketika Indonesia menempatkan diri di rantai pasokan global

- dan melalui proses reformasi ekonomi, hambatan investasi di Indonesia telah dikurangi cukup banyak.

Semua faktor ini mengarah pada peningkatan minat dan kepercayaan para investor dan bisnis yang ingin membawa usahanya ke Indonesia

- investasi yang direalisasi dari Januari hingga September tahun ini mencapai rekor baru senilai hampir Rp 150 triliun (melebihi rekor sebelumnya Rp 143 triliun pada 2007)

- dan Australia ingin mendukung lebih lanjut langkah-langkah ke arah ini

- karena makin besar investasi di Indonesia dan lingkungan investasi yang menarik berarti kesempatan yang lebih besar bagi warga Australia untuk membawa usaha mereka ke sini, untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia dan untuk menyumbang kepada pembangunan ekonomi kedua negara.

Namun pemerintah Indonesia, secara tepat, tidak berpuas diri. Walaupun gambar makro-eknomi yang kuat, tidak ada ilusi bahwa pekerjaan telah usai.


Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk menangani tantangan-tantangan yang kami sadar dunia usaha telah hadapi di sini

- hal ini termasuk rencana untuk meningkatkan beberapa kekurangan infrastruktur, termasuk melalui usulan undang-undang baru tentang pengadaan lahan

- Indonesia telah mengambil langkah-langkah, termasuk dalam kerja sama dengan Australia, untuk menghadirkan keterbukaan dan akuntabilitas hukum dan peraturan yang lebih besar – suatu bidang masalah yang masih terjadi di mana perbaikan yang signifikan akan banyak meningkatkan kepercayaan investor

- dan Badan Koordinasi Penanaman Modal telah memperkenalkan Investasi Nasional Satu Atap, atau One Stop Shop, untuk merampingkan proses investasi.

Dengan membuka kesempatan investasi dan dengan terus menangani rintangan produktivitas yang ada – seperti infrastruktur, undang-undang perburuhan, dan efisiensi pemerintah – perdagangan akan terus tumbuh

- Presiden Yudhoyono sendiri telah mengidentifikasi korupsi dan tidak adanya transparansi sebagai tantangan utama untuk ditangani Pemerintah

- Australia siap membantu agenda reformasi tersebut untuk memfasilitasi keterlibatan bisnis, guna membantu Indonesia menjadi lokomotif pertumbuhan yang lebih besar, termasuk melalui kerja sama pembangunan, bantuan teknis dan pembangunan kapasitas.

Bilateral

Tidaklah mengejutkan bila saya sampaikan kepada anda bahwa Indonesia yang stabil, kuat dan makmur juga vital bagi kemakmuran dan keamanan Australia

- sungguh sebagai negara tetangga – keberlangsungan stabilitas dan persatuan Indonesia merupakan kepentingan utama Australia.

Hubungan bilateral kita digarisbawahi oleh kerjasama kearah sasaran bersama, suatu hal yang diperkuat selama kunjungan ke Indonesia oleh Perdana Menteri Australia Julia Gillard pada November 2010

- kenyataan bahwa beliau memutuskan untuk berkunjung segera setelah pemilihannya merupakan tanda jelas tentang pentingnya dan dalamnya hubungan – dan seberapa jauh kita telah capai bersama.

Seperti yang diutarakan oleh President Yudhoyono pada Maret 2010: Australia dan Indonesia mempunyai masa depan yang cerah bersama. “Kita bukan hanya tetangga, kita bukan hanya sahabat. Kita adalah mitra strategis.”

Australia sangat menghargai sumbangan Indonesia sebesar US$1 juta ke Queensland pada saat yang sulit ini.

Menurut sejarahnya, hubungan kita berdiri di atas pondasi yang paling kuat: Australia tetap bangga dengan dukungan kuatnya terhadap kemerdekaan Indonesia

- hubungan pemerintah pada level yang kuat yang pernah dicapai

- termasuk kerja sama erat kita dalam Kemitraan Australia Indonesia, sebesar A$460 juta pada tahun keuangan sekarang ini, untuk mencapai perbaikan dalam pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan tata kelola pemerintanan, untuk membantu menghadirkan masa depan yang lebih baik kepada generasi muda.

Seperti hubungan erat lainnya, hubungan kita juga ditandai dengan periode ketegangan maupun persahabatan dan kerja sama; dengan bidang-bidang yang sangat kuat dan bidang-bidang yang perlu diperkuat lebih lanjut

- Saya merasa terhormat untuk berada di sini mewakili negara saya dalam memajukan hubungan yang unik ini, menghadapi sasaran dan tantangan bersama sebagai mitra strategis – dan mengetahui bahwa dalam berbagai bidang bisnis, budaya dan pemerintah kita menikmati sentimen yang kuat dan sungguh hangat.

Bisnis – dan potensinya

Dan ini membawa saya – secara harfiah ke bisnis. Karena di sini – dalam hubungan bisnis ke bisnis – saya merencanakan untuk menyalurkan banyak tenaga

- Disinilah di mana saya melihat potensi nyata untuk pertumbuhan.

Hal ini tidak berarti hubungan ekonomi dan perdagangan tidak tumbuh – memang tumbuh

- Saat ini 400 bisnis Australia beroperasi di Indonesia dalam bidang pertambangan dan pertanian hingga pendidikan, dan

- bisnis Australia telah melakukan investasi sebesar A$4,7 milyar di Indonesia pada 2009.

Namun walaupun hubungannya tumbuh – pertumbuhannya tidak secepat yang semestinya

- statistik lima tahun terakhir nampak bagus – peningkatan 6,1 persen dalam total perdagangan barang dan jasa secara keseluruhan

- namun sejak 2008-9 hingga 2009-10, kita menyaksikan pertumbuhan hanya 1,1 persen

- walaupun kedekatan dan saling mengisi di antara kita – Indonesia hanya berada dalam peringkat ketigabelas di antara para mitra dagang Australia dalam hal volume perdagangan total

: dan nomor dua belas sebagai sumber impor untuk Australia (nomor sebelas untuk ekspor ke Indonesia)

- sementara investasi Indonesia di Australia tidak dilakukan dengan serius – hanya A$339 juta pada 2009.

Kita dapat melakukannya lebih baik. Namun ini memerlukan usaha dari kedua belah pihak.

Untuk kedua pemerintah – kita perlu melakukan apa yang dapat kita perbuat untuk memfasilitasi investasi sehingga pebisnis Indonesia dan Australia menyadari kemungkinan-kemungkinannya.

Perusahaan-perusahaan Australia mempunyai banyak hal untuk ditawarkan dalam kemitraan bisnis

- tidak sedikit minat dalam kemitraan tulen, berjangka-panjang

- keinginan mereka untuk komitmen jangka-panjang diperlihatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memperluas operasi mereka di sini dan menghadirkan jasa serta manfaat lain ke konsumen Indonesia

: Anda tahu siapa anda.

Potensi mitra Indonesia dapat – dan harus – mengharapkan manfaat dari rezim tata kelola korporasi yang tangguh; komitmen terhadap program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan tanggung jawab; program pelatihan yang kuat dan kepakaran kelas-dunia dalam banyak bidang

- Saya tahu kebanyakan perusahaan Australia yang saya ajak bicara di sini bangga dengan apa yang mereka lakukan bagi masyarakat setempat.

Saya berhubungan luas dengan pebisnis Australia sebelum ditunjuk dalam posisi ini. Dan pesan dari mereka jelas

- Indonesia semakin terlihat jelas dalam radar mereka.

Namun Indonesia juga daerah yang belum dikenal dengan baik, walaupun dekat

- Orang khawatir dengan yang tidak mereka ketahui – mereka memerlukan pemahaman, kepastian dan kejelasan tentang lingkungan bisnis

: sementara itu di Indonesia sering terjadi banyak hal yang tidak jelas hingga anda sudah berada di lapangan

- Pebisnis Australia perlu melakukan usaha nyata untuk menemukan dan memupuk kemitraan lokal dengan benar.

Pesan saya kepada pebisnis Australia adalah mereka perlu sekurangnya sebuah strategi Indonesia – karena terlalu banyak potensi yang akan terlewatkan.

Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif
The CEPA

Bagi kami – Kedutaan Besar dan Pemerintah Australia - Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) menghadirkan kesempatan dan wahana yang sempurna untuk berbuat lebih

- keputusan Presiden Yudhoyono dan Perdana Menteri Gillard untuk memulai perundingan tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (atau IA-CEPA) mencerminkan kematangan kemitraan strategis antara kedua negara

- kata kunci dalam perjanjian ini adalah “komprehensif” – ini jauh lebih dalam dari pada perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas

- ini tentang kerjasama dan integrasi ekonomi, tentang mendorong investasi kedua arah, dan mencakup unsur pengembangan kapasitas untuk memastikan Indonesia berada dalam tempat yang sebaik mungkin sehingga dapat memanfaatkan dengan maksimal perjanjian tersebut.

Kami berencana untuk bekerja dengan Indonesia dan untuk mendukung Indonesia untuk memastikan bahwa kita mencapai kemungkinan hasil yang terbaik untuk kedua negara.

Hal ini akan sangat penting untuk berkonsultasi dengan semua sektor – dan kami khususnya perlu berkonsultasi dengan dunia usaha dan organisasi-organisasi yang mewakili dunia usaha.

Kami ingin tahu apa yang anda pikir – dan ke mana anda melihat CEPA sebagai potensi nilai tambah bagi kerjasama yang tengah berlangsung

- Departemen Luar Negeri dan Perdagangan telah mengundang usulan: silakan bicara dengan saya atau staf saya bila anda ingin mengajukan usulan

- kami ingin mendengar bila anda berpendapat ada bidang-bidang di mana kami harus fokus, bidang-bidang di mana perjanjian tersebut dapat mendukung bisnis anda

- dan saya harap suatu perjanjian juga dapat mengarah ke sasaran gambar besar – seperti ketahanan pangan – dan peningkatan kapasitas Indonesia untuk memainkan peran yang lebih besar dalam produksi dan jaringan pemasok global untuk keamanan rakyat Indonesia di masa depan dan masa depan negara-negara yang Indonesia dapat, pada gilirannya, pasok

- kita dapat memanfaatkan bidang-bidang di mana Australia memiliki kepakaran untuk membuat kesempatan baru – misalnya dalam agribisnis, kapabilitas medis, penelitian dan teknologi, dan dalam bidang jasa

- dan melihat bidang-bidang di mana Indonesia dapat meningkatkan potensinya sebagai investor luar negeri dan sebagai negara di mana investor ingin selalu meningkat jumlahnya.

Tentu saja konsultasi dengan dunia usaha bukan sesuatu yang baru, karena hubungan bisnis merupakan pilar inti hubungan bilateral

- bisnis menyumbang secara mendasar pada komponen vital hubungan bilateral yakni investasi dan pertumbuhan ekonomi

- namun dalam hubungan jangka panjang kita, yang penting adalah cara bagaimana bisnis dilakukan

- dan yang saya maksud dengan ini adalah hubungan pribadi dan antar-warga yang mengikat kita dan membedakan kita dari hubungan lain di seluruh dunia

: Karena saya pikir kita memiliki hubungan yang unik dengan sinergi alamiah yang dapat dimanfaatkan untuk keuntungan kedua negara dan rakyat.

Secara lebih luas, hubungan antar-warga kita dapat dilihat dalam hal arus wisatawan dan hubungan pendidikan kita yang unik

- Australia menawarkan tujuan yang dekat untuk pendidikan tinggi dan pendidikan kejuruan serta pelatihan yang bermutu

- statistik pendidikan naik tahun lalu: lebih dari 18.000 warga Indonesia menuntut ilmu di lembaga-lembaga pendidikan Australia.

Di IABC, sudah jelas bahwa hubungan dan ikatan antar-warga penting.

Memandang sekeliling ruangan ini – saya melihat banyak wajah yang telah menggunakan mutu pribadi dan hubungan kuat dengan Australia dan warga Australia untuk menyumbang banyak hal untuk hubungan tersebut.

Secara khusus saya akan menunjuk Bapak Moetaryanto

- Merupakah kehormatan besar bagi saya hari ini, atas nama Yang Mulia Gubernur-Jenderal Australia, yang menunjuk Pak Moetaryanto sebagai Perwira Kehormatan Order of Australia (AO) atas jasanya kepada IABC dan hubungan bilateral

- Pak MP telah menjadi anggota IABC sejak beliau membantu pembentukannya pada 1989, dan menjadi Presiden IABC pada 1992 hingga 1996. Sebagai pebisnis yang sangat dihormati, beliau telah memajukan hubungan perdagangan dan bisnis antara kedua negara lebih dari 40 tahun, dan memberikan bantuan yang bernilai kepada banyak bisnis Australia

- Saya tahu Pak Moetaryanto memiliki visi yang sama dengan kami tentang hubungan bisnis dan investasi yang lebih besar dan berhasil

- terima kasih Pak, atas sumbangsih anda – dan terima kasih juga atas dukungan keluarga anda yang telah bergabung bersama kita di sini hari ini.


Sejak penguman perundingan CEPA, saya tahu minat pada Indonesia di antara investor Australia telah meningkat

- pentingnya ekonomi Indonesia diakui di Australia dan ada peningkatan keinginan dari banyak pebisnis Australia untuk hadir di sini

- melalui CEPA yang ambisius dan efektif, dan dengan kesabaran dan ketegaran, kita dapat bekerja sama untuk mewujudkan hal ini untuk secara signifikan membangun perdagangan antara kedua negara kita.

Saya akan terus berbicara dengan pebisnis Australia dan mendorong mereka untuk memperhatikan Indonesia dengan baik

- Indonesia adalah tempat yang memikat – lingkungannya sedang bertransformasi, walaupun masih ada masalah.

Demikianlah sambutan saya. Terima kasih telah mendengarkan.

Saya menanti dengan gembira untuk bekerja sama dengan anda semua.

Dan akhirnya, perkenankan saya mengucapkan kepada anda semua kebahagiaan, sukses dan kemakmuran pada 2011, dan selamat Hari Australia.