Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Dukungan Baru Australia dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

Transkrip program Radio Kookaburra:
Dukungan Baru Australia dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Dr Nafsiah Mboi, Sekretaris, Komisi Nasional Penanggulangan HIV/AID

Download file MP3


MUBAROK: HIV adalah ancaman serius bagi kesehatan generasi kini dan mendatang. Indonesia dan Australia sangat serius menanggapi penyebaran HIV yang diwujudkan dalam kerja sama erat sejak 1995.

Kini Australia menyediakan dukungan baru untuk penanggulangan HIV yang mencapai A$100 juta dalam Kemitraan Indonesia-Australia untuk HIV hingga 2015.

Kemitraan ini mencakup sejumlah kegiatan dan upaya membangun di atas prestasi yang telah dicapai dalam proyek-proyek sebelumnya dalam mencegah, merawat, mendukung dan mengobati HIV.

Dr Nafsiah Mboi adalah Sekretaris Komisi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS. Menurutnya, pengetahuan masyarakat tentang ancaman HIV sudah lebih baik dibanding lima tahun lalu. Namun, pengetahuan ini belum mampu mengubah prilaku masyarakat secara keseluruhan.

DR NAFSIAH MBOI: Analisa kita terakhir adalah bahwa di kalangan pengguna narkoba suntik yang terjangkau oleh program sudah mulai kelihatan ada perubahan perilaku. Artinya mereka tidak lagi sharing tidak lagi berbagi alat. Tetapi di kalangan penularan seksual, masih sedikit sekali.

Jadi masih juga membeli sex, pelacuran, kayaknya itu tetap tinggi, dan yang sangat menyedihkan adalah pemakaian kondom kecil sekali. Jadi praktis tidak ada peningkatan dari lima tahun lalu. Nah ini tentu menyebabkan penularan lumayan cepat.

MUBAROK: HIV/AIDS adalah suatu penyakit yang menyangkut banyak sektor sehingga mendapat perhatian yang lebih daripada penyakt-penyakit lain.

DR NAFSIAH MBOI: Penyakit ini mempunyai dampak terhadap kesehatan suatu bangsa. Jadi artinya gini, kalau seseorang terinfeksi virus HIV maka daya tahan tubuhnya menurun, berarti kalau banyak orang terinfeksi kita biarkan aja penyakit ini merajalela, maka daya tahan tubuh dari sebagian besar rakyat itu akan menurun juga. Itu berarti berbagai penyakit akan muncul. Yang seperti kita lihat mungkin pada penderita AIDS bukan? Ada yang penyakit paru-paru, TBC meningkat, penyakit usus, diare, kemudian juga hepatitis, penyakit pada liver, kanker, dan semuanya itu akan meningkat semua, karena daya tahan tubuh sebagian penduduk itu menurun.

Nah itu sebabnya mengapa kita gencar sekali pada saat ini berusaha betul supaya cegah penularan. Karena bisa kok dicegah, kita tahu caranya.

MUBAROK: Komnas Penanggulangan HIV/AIDS bekerja sama erat dengan Australia sejak tahap perencanaan.

DR NAFSIAH MBOI: Saya harus katakan dukungan Australia ini memang sangat sejalan dengan strategi maupun rencana aksi nasional. Kita kan ada rencana aksi nasional dengan target-target tertentu yang kita bagi dengan teman-teman dari Australia. Jadi waktu mulai dari tahap perencanaan sudah dikatakan bahwa - harus saya bilang dulu ya bahwa Australia sudah mendukung kami sejak fase pertama dulu itu sudah tujuh tahun. Baru sekarang itu ada policy baru yaitu dukungan itu hanya di Jawa-Bali dan hanya fokus pada penularan di kalangan pengguna narkoba suntik, baik di dalam masyarakat maupun di dalam lembaga pemasyarakan dan rumah tahanan.

Nah semua target-target kita share bersama begitu juga kegiatannya kita bagi sehingga mereka betul-betul kontribusi, jadi teman-teman dari Australia ini, kerja sama dengan Australia ini kontribusi pada pencapaian target rencana aksi nasional tersebut.

Kedua adalah technical assistance. Nah technical assistance ini mencakup antara lain seperti baru-baru ini kita mengundang expert misalnya untuk pengobatan kepada drug addiction atau ketergantungan natza yang community base. Dan kita datangkan, dalam kerja sama ini, expert dari Australia untuk menyampaikan kepada kita apa ininya, bagaimana perkembangan dan pengalaman Australia di dalam pengobatan ketergantungan natza ini.

Contoh lain misalnya kita kerja sama dalam bidang research, dalam bidang penelitian. Jadi ada beberapa lingkup penelitian, apakah itu langsung, terutama yang secara langsung berkaitan dengan mutu kegiatan. Itu sangat penting bagi kami, operational research untuk makin meningkatkan mutu kegiatan, dan lain-lain, masih banyak lagi.

MUBAROK: Komisi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS adalah salah satu mitra utama pelaksanaan Kemitraan yang juga melibatkan Departemen Kesehatan RI, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia serta BAPPENAS.

Dalam rangka peluncuran kembali program Rado Kookaburra, Kedutaan Besar Australia mengadakan quiz dengan pertanyaan berikut: Apakah nama ibu kota Australia?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08111873175. Cantumkan Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.

Jawaban ditunggu hingga 30 Mei 2009 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

April 2009