Transkrip program Radio Kookaburra:
Alumni Australia Mira Lesmana
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Mira Lesmana, Sutradara dan Produser Film
MUBAROK: Warga Indonesia yang pernah menuntut ilmu di Australia mempunyai peran penting dalam mempererat persahabatan di antara warga kedua negara. Salah seorang di antaranya adalah produser dan sutradara film Laskar Pelangi, Mira Lesmana.
Berkat perannya dalam memajukan budaya dan seni di Indonesia khusunya bidang film, awal tahun ini Mira mendapat penghargaan Australian Alumni Award dari Pemerintah Australia. Ia juga mendapat kesempatan untuk mengikuti program kunjungan khusus ke Australia dalam rangka seni dan budaya.
MIRA LESMANA: Kita baru saja menyelesaikan dan menayangkan film Laskar Pelangi yang dirilis tanggal 25 September tahun 2008 yang lalu. Dan sekarang kita meneruskan film selanjutnya juga dari novel karya Andria Hirata, kurang lebih sequel dari Laskar Pelangi yang berjudul Sang Pemimpi.
Jadi, sekarang sedang persiapan, bulan Juli insya Allah kita sudah bisa mulai shooting, dan kalau tidak ada halangan tanggal 17 Desember 2009 sudah akan ditayangkan di seluruh Indonesia.
MUBAROK: Untuk lebih memperkenalkan film Indonesia di luar negeri, Laskar Pelangi di putar di sejumlah kota di Australia.
MIRA LESMANA: Ini sebenarnya sebuah event yang sangat menarik karena belum pernah kita lakukan sebelumnya. Laskar Pelangi bekerja sama dengan PPIA, Persatuan Pelajar Indonesia Australia dan Miles Film serta Mizan mengadakan pemutaran Laskar Pelangi di 7-8 kota di Australia.
Biasanya, kalau kita habis bikin film, kita muter paling satu dua kota gitu ya tapi ini berentet menjadi sebuah road tour gitu dan saya sangat senang sekali sangat excited. Cuma sayang memang saya tidak bisa mengunjungi semua screening tersebut. Saya mungkin hanya akan menghadiri yang di Adelaide, Melbourne dan Perth.
MUBAROK: Australia bukanlah sebuah negara asing bagi Mira Lesmana. Pada masa remaja ia hijrah ke Sydney bersama seluruh keluarganya. Bagaimana pengalaman Mira tinggal di Australia?
MIRA LESMANA: Wah, menyenangkan sekali mungkin saya bisa bercerita bahwa awalnya cukup sulit bagi saya karena usia saya 15 menjelang 16 tahun, saya harus meninggalkan teman-teman saya di Jakarta yang lagi seru-serunya itu ya, karena lagi remaja. Saya harus pindah karena adik saya mendapatkan scholarship di conservatorium of music dan kita satu keluarga harus pindah pada saat itu – sebuah keputusan orang tua yang, orang tua saya yang waktu itu belum saya pahami kenapa, tetapi saya sekarang mengerti bahwa sangat berguna sekali.
Tiga bulan pertama terus terang buat saya sulit sekali ada di sana sebagai remaja, karena ada sedikit cultural shock ya buat saya. Bahasa Inggris saya termasuk yang terbaik di sekolah gitu, saya juga merasa saya bisa berbahasa Inggris, tetapi begitu saya sampai Australia semua itu hilang. Saya tidak bisa memahami karena mereka mempunyai aksen yang sangat berbeda dan particular.
Jadi di kelas itu selama tiga bulan saya cukup merasa tertekan, dan saya juga masuk ke sekolah perempuan ya girl school dan saya ini agak tomboy gitu. Jadi itu juga mempersulit pergaulan saya gitu ada di girl school.
Tetapi setelah tahun kedua dan saya selesai junior high school saya ini menemukan sekolah yang luar biasa sekali di Sydney, karena rekomendasi berbagai teman yang tahu bagaimana kepribadian saya. Saya masuk di sebuah sekolah bernama Australian International Independent School, sekolah yang sangat, buat saya, luar biasa sekali, dengan guru-guru yang juga luar biasa dengan cara mengajar yang juga amazing dan di sinilah saya banyak belajar tentang apa yang saya sebut tadi perbedaan, menghargai orang lain, arts, culture, itu semua ya.
MUBAROK: Tinggal di negara yang dihuni oleh penduduk dari sekitar 200 negara di dunia termasuk Indonesia adalah pelajaran berharga bagi Mira.
MIRA LESMANA: Australia adalah tempat yang sangat penting buat saya, karena di Australia saya belajar untuk menjadi independent dan juga menghargai, apa, perbedaan. Dan itu menjadikan siapa saya sekarang atau bagaimana saya memandang hidup, dan terefleksi juga dalam film-film yang saya produksi.
MUBAROK: Penghargaan Australian Alumni Award yang ia raih tahun ini kembali mengingatkannya untuk menjaga nilai-nilai yang dipegannya untuk terus dijadikan patokan dalam bekerja dan menciptakan film.
Australian Alumni Awards dirancang untuk mengakui bakat, prestasi dan sumbangsih warga Indonesia yang telah menuntut ilmu di Australia.
[Kookaburra tune]
Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode Mei 2009. Jawaban yang benar adalah Canberra, C-A-N-B-E-R-R-A, dan pemenangnya adalah Ririn Sugiamik dari Jawa Timur, Khairunnisa (Medan), Rahmatia (Padang) M Daennuri (Tuban) dan Tobok Panggabean dari Sumatera Utara.
Pertanyaan quiz untuk periode Juni 2009 adalah sebagai berikut: Siapakah nama Perdana Menteri Australia sekarang?
Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.
Jawaban ditunggu hingga 26 Juni 2009 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.
Mei 2009