Transkrip program Radio Kookaburra:
Belajar dan Berkunjung
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Alvin Suharly, Pelajar Trinity College Australia; Ria Libria, Imigrasi Kedutaan Besar Australia; Kelvin Yin, Tourism Australia
MUBAROK: Indonesia dan Australia adalah tetangga dekat. Banyak terjadi interaksi di antara warga kedua negara baik dalam rangka berwisata, mengunjungi keluarga maupun melanjutkan sekolah.
Fakta menunjukkan Australia adalah tujuan paling populer bagi warga Indonesia yang menuntut ilmu di luar negeri. Sekitar 16.000 warga Indonesia saat ini sedang menuntut ilmu di Australia, termasuk melalui beasiswa yang diberikan Pemerintah Australia sekitar 300 beasiswa setiap tahun.
Khusus bagi warga Indonesia yang akan belajar di Australia, kini mereka dapat memilih untuk mengajukan visa elektronik melalui agen pelajar yang mengurus mereka ke Australia. Visa elektronik tidak memerlukan cap atau stempel di passport.
Alvin Suharly adalah salah seorang pelajar dari Jakarta yang menggunakan visa elekstronik. Bagaimana kesan Alvin memperoleh eVisa?
ALVIN SUHARLY: Pertama sih bingung juga ya soalnya tidak ada cap di passport tapi ya itu kan ada di kertas-kertas itu ya data-data visanya. Jadi tinggal dikasih aja kan ke imigrasinya, terus imigrasinya langsung bilang iya gitu, padahal saya juga bingung gitu, padahal tidak ada visanya di dalam passport, tapi tidak ada kesulitan.
MUBAROK: Sekolah di mana?
ALVIN SUHARLY: Di, oh, di Trinity College lagi ambil foundation studies untuk masuk University of Melbourne.
MUBAROK: Menurut, Ria Libria, dari bagian Imigrasi Kedutaan Besar Australia, visa elektronik lebih efisien. Agen pelajar bersangkutan dapat memantau proses aplikasi visa elektronik melalui internet.
RIA LIBRIA: Uh, saya akan berbicara secara specifik mengenai student visa ya. Dalam hal ini, untuk student yang jelas, pertama waktu prosesnya lebih cepat, hanya tiga sampai delapan hari saja. Yang akan proses yaitu student unit di kantor imigrasi kita di Perth. Untuk aplikasi yang dimasukkan secara non-elektronik atau paper-based akan memakan waktu 15 hari kerja.
Keunggulan lain untuk student yang bertempat tinggal di luar Jakarta, dengan menggunakan eVisa lodgement akan lebih efficient karena tidak ada biaya kirim passport dan menghewat waktu yang biasa dipakai untuk pengiriman passport ke kantor partner bisnis kita, baik di Jakarta maupun di Bali.
MUBAROK: Ria mengatakan puncak pengajuan visa pelajar terjadi menjelang musim penerimaan siswa baru di Australia.
RIA LIBRIA: Per bulan yak ita bicara. Kalau dalam low season seperti Maret dan April, untuk paper-based, yang masuk ke kantor kita itu sekitar 300-an. Tapi kalau during high season, karena intake kita Januari dan juga setiap July dan juga ada September, itu bisa sampai 700, 500 sampai 700 aplikasi per bulan, untuk yang masuk ke kantor kita di Jakarta.
MUBAROK: Itu tidak termasuk eVisa ya?
RIA LIBRIA: Tidak teramsuk eVisa.
MUBAROK: Warga Indonesia juga bebergian ke Australia untuk berlibur atau mengunjungi keluarga. Kelvin Yin dari Tourism Australia mengatakan, jumlah wisatawan Indonesia ke Australia meningkat hingga mencapai 95,000 orang pada 2008.
Mereka yang berlibur ke Australia pada umumnya keluarga.
KELVIN YIN: Pada masa peak season di masa cuti lebaran kebanyakannya keluarga dan pada ujung tahun, Christmas, kebanyakanny keluarga.
Tapi kami ada trend yang menunjukkan, young singles, yang masih belum kawin lagi, ataupun sudah kawin yang tidak ada anak lagi, is called double income no kids, ini yang mungkin positif yang kami tengok they have studied, pernah belajar di Australia dan kembali ke tanah air untuk kerja. Jadi mereka akan kembali ke Australia untuk menjelajahi Australia secara more in-depth ya mendalam ya.
MUBAROK: Sementara itu arus wisatawan Australia ke Indonesia juga kuat dengan tingkat jumlah turis Australia ke Bali pada 2008 sebanyak 300,000 kedatangan.
[Kookaburra tune]
Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode Mei 2009. Jawaban yang benar adalah Canberra, C-A-N-B-E-R-R-A, dan pemenangnya adalah Ririn Sugiamik dari Jawa Timur, Khairunnisa (Medan), Rahmatia (Padang) M Daennuri (Tuban) dan Tobok Panggabean dari Sumatera Utara.
Pertanyaan quiz untuk periode Juni 2009 adalah sebagai berikut: Siapakah nama Perdana Menteri Australia sekarang?
Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.
Jawaban ditunggu hingga 26 Juni 2009 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.
Mei 2009