Transkrip program Radio Kookaburra:
Alumni Australia: Alvin Tjitrowirjo
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Alvin Tjitrowirjo, Desainer Furnitur
MUBAROK: Siapakah di antara mahasiswa Indonesia di Australia yang berhasil mengukir prestasi internasional dalam bidang disain furnitur? Alvin Tjitrowirjo adalah jawabannya.
Sebelum memperoleh gelar Bachelor of Industrial Design pada tahun 2004 dari Royal Melbourne Institute of Technology atau RMIT, Australia, Alvin Tjitrowirjo bergabung dengan Melbourne Movement, sebuah organisasi yang didirikan untuk mempromosikan para disainer muda Australia.
Salah satu model furnitur hasil karya Alvin, Bell Chair, terpilih untuk dipamerkan di salah satu pameran furnitur terkemuka di dunia, Milan Salone Satellite, Italia, pada tahun 2005. Sukses Milan ini disusul dengan tampilan karya-karya Alvin yang lainnya di beberapa tempat pameran di Australia.
Bagaimanakah Alvin mulai tertarik dengan disain industri?
ALVIN TJITROWIRJO: Dari kecil sampai sekarang pun tuh saya penggila mobil. Dan waktu itu [saya] mau sekolah automotive design sebenarnya. Dan setelah konsultasi sama beberapa pakar edukasi mereka bilang harus ambil industrial design dulu sebagai dasarnya.
Nah saya dengar RMIT salah satu yang paling bagus di Australia untuk industrial design-nya dan mereka punya studio automative design. Nah, cuma pas, pas di tahun terakhir di mana kita mesti spesialisasi, automotive studio-nya tutup karena kekurangan peminat.
Terus udah gitu saya melihat-lihat option yang lain dan salah satunya ada furniture design dan mereka selalu bilang tiap tahun kita bawa pameran di Milan dan, dan menurut saya itu kelihatannya, wah itu seru banget.
Dan hampir semua desainer yang sukses gitu di dunia, yang kita kenal, itu pasti pernah bikin satu piece of furniture [sebuah furnitur], itu sudah pasti. Jadi menurut saya ini jalan yang jauh lebih lebar yang lebih terbuka, gitu istilahnya.
MUBAROK: Alvin kembali ke Indonesia pada tahun 2006. Kemudian ia menyelenggarakan pameran tunggal pertamanya di Jakarta.
ALVIN TJITROWIRJO: Itu lumayan sukses sebagai pameran pertama karena sebagai produk desainer di Indonesia waktu itu belum ada yang bisa, maksudnya yang sempat pameran tunggal gitu istilahnya.
MUBAROK: Menurut Alvin, peluang di Indonesia untuk mengembangkan bidang kreatif masih sangat besar. Hal ini berbeda dengan di Eropa, misalnya, di mana segala macam gagasan sudah dibuat dan setiap tahun ada ribuan lulusan disain industri yang bersaing.
ALVIN TJITROWIRJO: Nah ini Indonesia, pasarnya masih belum terbentuk. Cuma pemain disainnya pun juga masih kecil gitu.
Nah cuma saya yakin banget, apalagi dengan krisis ekonomi ini kan, kita tetap ekonominya tetap berkembang. Ekonominya Eropa justru masih menciut gitu istilahnya. Nah ini cuma, menurut saya sih, tinggal masalah waktu, sama kalau kita benar-benar bisa terus mengedukasi pasar.
MUBAROK: Maka, Alvin yakin bila pasar di Indonesia sudah terbentuk, kesempatan bagi mereka yang bergerak dalam industri kreatif akan terbuka lebar.
Pasar memang perlu dibentuk, tetapi seorang desainer juga perlu bekerja sama dengan pihak lain agar dapat mewujudkan gagasannya. Alvin.
ALVIN TJITROWIRJO: Sebagai desainer sih kita juga pasti nggak bisa bekerja sendiri doang. Mestinya dari ide itu saya bisa dapat dari mana saja dan selalu mulai dengan sebuah sketsa. Biasanya setelah itu saya bikin tiga dimensi di komputer gitu istilahnya, atau langsung bener-bener model bikin mockup tiga dimensinya gitu untuk tahu proporsi, ukuran, ergonomis dan lain-lainnya.
Nah setelah itu baru, karena kita diajarinnya industrial design bukan fine art, kalau [dalam] industrial design itu kita diajar untuk memikirkan kalau produk ini diproduksi secara massal itu harus bagaimana, gitu, istilahnya. Kita selalu harus berfikir gimana cara produksi secara efisien, efektif, cost effective juga.
Nah itu, di mana kita itu biasanya, saya selalu bekerja sama dengan manufacturer di sini di Indonesia, pabrik gitu istilahnya, yang mereka bisa tahu detil-detil manufacturing. Misalnya, oh ini, kalau lebih kecil sebenarnya ongkosnya jauh lebih rendah, atau sebenarnya tidak perlu besar-besar, walaupun kalau kecilpun tetap kuat dan lain-lain, gitu, biar lebih efisien juga.
MUBAROK: Hingga saat ini, Alvin Tjitrowirjo telah banyak terlibat dalam berbagai proyek kolaborasi bersama ahli-ahli kreatif unggulan lainnya di Indonesia, dari arsitek hingga perancang busana.
Australia adalah tujuan utama bagi para pelajar Indonesia yang melanjutkan sekolah di luar negeri. Sekitar 16.000 warga Indonesia belajar di Australia setiap tahun, termasuk 300 mahasiswa Indonesia yang memperoleh beasiswa dari Pemerintah Australia.
[Kookaburra tune]
Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS tentang nama Perdana Menteri Australia sekarang. Jawaban yang benar adalah Kevin Rudd, K-E-V-I-N R-U-D-D, dan pemenangnya adalah: EKO di Kediri, ANTONIUS KELANIT Merauke, ISWAHYUDI Tuban, REFI RANTO ROZAK Bojonegoro, dan TRIMELDA MEILIANA di Medan.
Pertanyaan quiz untuk periode Agustus 2009 adalah sebagai berikut: Setiap tanggal berapa Australia Day atau Hari Australia dirayakan?
Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.
Jawaban ditunggu hingga 31 Agustus 2009 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.
Juli 2009