Transkrip program Radio Kookaburra:
Alumni Australia Ligwina Poerwo-Hananto
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Ligwina Poerwo-Hananto, Alumni Tuart College dan Curtin University, Perth, Australia
MUBAROK: Kesempatan untuk melanjutkan studi di Australia terbuka luas bagi warga Indonesia baik melalui beasiswa maupun dengan biaya sendiri.
Setiap tahun, Pemerintah Australia menyediakan berbagai jenis beasiswa seperti Australian Development Scholarships, Australian Leadership Awards dan Endeavour Awards untuk warga Indonesia yang ingin melanjutkan studi ke tingkat pasca sarjana S2 dan S3 atau mengadakan penelitian dan pengembangan profesi di Australia.
Bagi warga Indonesia yang ingin melanjutkan studi di Australia dengan biaya sendiri, mereka dapat menghubungi Pusat Pendidikan Australia (Australian Education Centre) di Jakarta dan di beberapa kota lain di Indonesia untuk mendapatkan panduan studi di Australia.
Salah seorang alumni Australia yang mendapat dukungan penuh orang tuanya untuk melanjutkan kuliah di Australia adalah Ligwina Poerwo-Hananto. Saat ini ia berkarir sebagai perencana keuangan independen di Jakarta.
LIGWINA POERWO-HANANTO: Tahun 1995 saya berangkat ke Australia dan masuk Tuart College di Perth, Western Australia, untuk menyelesaikan year 12 di sana. Kemudian saya melanjutkan, tahun 1996 sampai 1998 itu di Curtin University of Technology, juga di Pertah, Western Australia. Di sana saya menyelesaikan Bachelor of Commerce, double major in Finance and Marketing.
MUBAROK: Tahun berapa kembali dari Australia?
LIGWINA POERWO-HANANTO: Saya lulus tahun 1998 dan langsung pulang, waktu itu pulang ke Bandung, karena orang tua saya tinggal di Bandung. Kemudian saya bekerja dulu di sebuah bank asing di Bandung. Tahun 2000 saya menikah dengan suami saya sekarang Dondi Hananto yang waktu itu kami juga bertemunya di Perth, di Western Australia, jadi sama-sama alumni dari Australia dan setelah itu, setelah menikah, saya pindah ke Jakarta.
MUBAROK: Mengapa memilih Australia waktu itu untuk melanjutkan sekolah?
LIGWINA POERWO-HANANTO: Banyak alasannya sebetulnya. Jadi saya memang dari kecil itu, cita-cita saya itu, pengen sekali bisa tinggal di negeri orang. Karena saya ingin punya pengalaman yang berbeda waktu itu. Kebetulah saya waktu kecil tinggal di Sulawesi Selatan, itu di sebuah kota tambang namanya Sorowako, ada dua puluh tujuh nationalities di sana.
Jadi mau nggak mau dari umur empat tahun itu sudah belajar bahasa Inggris. Jadi, um, saya ingin sekali bisa mempraktekkan si kemampuan bahasa Inggris yang dari kecil sudah dipupuk ini. Awalnya, startnya seperti itu.
Kemudian memang dikasih jalannya, saya nggak keterima ke ITB. Jadi, saya hanya daftar ke satu sekolah dan begitu nggak keterima saya bilang sama bapak saya, saya nggak mau sekolah laen, saya pengen sekolah di Australia, kalau ke ITB nggak keterima.
Alhamdulillah-nya memang ayah saya itu banyak sekali relasi bisnisnya di Australia, terutama di Perth, sehingga dia pun kasih approval untuk saya bisa sekolah ke Australia, karena dia bisa nengokin setiap enam bulan. Anak gadisnya dilepas ke negeri orang ’kan ya nih.
Startnya seperti itu dulu.
Tapi setelah saya sekolah di sana, saya rasa kelebihan bersekolah di Australia itu adalah terutama, kemampuan kita berfikir itu diasah dengan sangat luar biasa. Jadi saya merasa kelebihan saya bisa bersekolah di Australia, itu setelah pulang, saya punya communication skills yang jauh di atas teman saya yang lain.
Saya punya kemampuan untuk presentasi yang jauh lebih baik. Saya punya kemampuan untuk mengekspresikan opini yang lebih baik dibandingkan [dengan] teman-teman saya yang lain. Ternyata itu kelebihan yang terutama saya dapatkan dari sekolah di Australia dan itu sangat membantu saya dalam mengembangkan karir saya sebagai perencana keuangan independen.
MUBAROK: Ok, sebagai pakar perencanaan keuangan, ya, adakah kiat-kiat yang bisa dibagikan kepada kami, kepada kita pendengar semua, untuk keuangan keluarga secara singkat?
LIGWINA POERWO-HANANTO: Gini, nomor satu, kalau mau apa-apa kita harus punya dulu kondisi keuangan yang sehat. Ketika kondisi keuangan kita sehat maka nanti kita bisa menatap ke depan itu lebih jernih. Kebayang nggak, kalau orang punya utang kartu kredit segunung, jangankan secara logika ya, suasana hatinya aja pasti sudah kusut banget dong. Jadi dia tidak akan bisa berfikir jernih. Sementara kalau kita ngomongin uang, itu kita harus berfikir dengan jernih dengan angka bukan dengan emosi. Nah, jadi nomor satu, punya dulu kondisi keuangan yang sehat.
Yang kedua, saya mau ngajakin supaya praktis aja. Jangan menabung belakangan. Banyak orang itu, kalau punya penghasilan, ada sisanya baru dia menabung. Nah, saya mau ini kita balik, kita switch dulu. Kalau punya penghasilan, ada ditentukan dulu berapa yang mau diinvestasikan, itu biasanya sepuluh sampai tiga puluh persen dari penghasilan kita, sisanya baru boleh dihabiskan untuk pengeluaran.
Nah yang ketiga kita harus punya yang namanya tujuan finansial. Menentukan tujuan finansial itu jadi salah satu hal yang sangat penting, karena sesudah kita tahu tujuannya, baru kita tahu cara mencapai tujuannya.
Maka website kami, website kantor saya itu kita beri judul tujuanloapa.com t-u-j-u-a-n-l-o-a-p-a.com. Kalau nanti ada pendengar yang ingin mencoba melihat perhitungan dana pendidikan anak-anaknya sekolah ke Australia, silakan boleh dicoba di tujuanloapa.com itu ada satu tool (alat) gratis bisa dipake anda bisa memasukkan jumlah biayanya sekarang berapa, asumsi perhitungan inflasinya berapa, sehingga nanti di usia anak anda masuk kuliah, jumlah yang harusnya kita jadi tujuan itu berapa, kelihatan di situ. Boleh di coba.
MUBAROK: Ligwina Poerwo-Hananto adalah alumni Australia yang mempunyai ambisi besar untuk membantu meningkatkan wawasan masyarakat Indonesia dalam bidang perencanaan keuangan.
Warga Indonesia yang menuntut ilmu di Australia banyak yang berjasa dalam memajukan Indonesia melalui bidang mereka masing-masing termasuk bidang sosial dan budaya, pendidikan, bisnis dan perdagangan, serta politik dan pemerintahan.
[Kookaburra tune]
Terima kasih kepada anda yang telah menjawab pertanyaan quiz SMS pada dua periode yang lalu. Quiz untuk periode Agustus tentang tanggal perayaan Hari Australia atau Australia Day dengan jawaban yang benar adalah 26 Januari, dimenangkan oleh DODY PRAYOGI dari Semarang.
Sedangkan Quiz untuk periode September tentang jumlah negara bagian di Australia, dengan jawaban yang benar adalah enam negara bagian, dimenangkan oleh MUTMAINAH dan LUQMAN SIDIK dari Bandung.
Pertanyaan quiz untuk periode November 2009 adalah sebagai berikut: Di kota manakah di Australia terdapat gedung opera atau opera house yang sangat terkenal?
Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.
Jawaban ditunggu hingga 30 November 2009 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.
Oktober 2009
RS091042