Transkrip program Radio Kookaburra:
Elizabeth O’Neill Journalism Award dan Endeavour Award
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Sondang Sirait, Pemenang Elizabeth O’Neill Journalism Award; Agustian Sutrisno, Pemenang Asia Endeavour Award; Marsia Gustiananda, Pemenang Endeavour Research Fellowship; Nunik Kristiani, Australian Scholarships Promotion
MUBAROK: Persahabatan antara masyarakat Indonesia dan Australia antara lain dibina melalui berbagai program penghargaan dan beasiswa yang tersedia bagi hampir semua kalangan di kedua negara, termasuk akademisi dan wartawan.
Penghargaan Elizabeth O’Neill Journalism Award adalah menyediakan kesempatan bagi satu wartawan Australia dan satu wartawan Indonesia untuk mengembangkan kepakaran dalam bidang-bidang seperti kebijakan luar negeri dan perdagangan, bantuan pembangunan, kebudayaan, hubungan antar-warga, dan pendidikan.
Untuk tahun ini, pemenang penghargaan tersebut adalah Sondang Sirait, mantan produser berita dan pembawa acara Surya Citra Televisi (SCTV) dan Kieran Gilbert, Wartawan Politik Senior Sky News Australia.
Sondang mengatakan penghargaan ini telah membangkitkan semangat dan ide-ide baru bagi dirinya dalam berkarya.
SONDANG SIRAIT: Saya ingin melihat langsung industri beef, dairy dan meat di sana yang banyak diekspor ke Indonesia. Saya ingin melihat langsung ke farm-nya bagaimana, kemudian processing-nya bagaimana, sampai akhirnya Australia banyak sekali mengekspor halal meat ke Indonesia.
Isu lainnya adalah Kemitraan Indonesia-Australia, banyaknya dana atau bantuan dari Australia ke Indonesia yang ternyata Indonesia merupakan negara paling besar penerima bantuan luar negeri Australia.
Kemudian satu lagi topik mengenai kehidupan Muslim di Australia, seperti apa.
MUBAROK: Tahun ini juga ada 20 warga Indonesia berprestasi tinggi, pemenang penghargaan Endeavour Awards 2010 dari Pemerintah Australia, termasuk dua pemenang bea siswa bergengsi Asia Endeavour Award dari Perdana Menteri Australia.
Salah satu dari dua penerima beasiswa unggulan itu adalah Agustian Sutrisno, Staf Program Nasional untuk Tata Kelola Pemerintahan dan Penciptaan Masyarakat Pembelajaran untuk Program Anak-Anak UNESCO.
AGUSTIAN SUTRISNO: Beasiswa dari Perdana Menteri Australia ini memungkinkan saya untuk pergi ke Australia, bukan hanya untuk mendapatkan gelar PhD tetapi juga untuk mendapatkan pengalaman kerja magang di Australia dan itu semua adalah satu paket dari beasiswa ini.
Bidang saya nanti adalah manajemen pendidikan tinggi. Secara khusus saya ingin melihat kerja sama antara universitas Indonesia dan di Australia dan bagaimana dampak dari kerja sama itu bagi perbaikan mutu manajemen pendidikan tinggi di Indonesia.
MUBAROK: Penerima beasiswa lainnya adalah Marsia Gustiananda, peneliti di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Marsia mendapatkan Endeavour Award post doctoral fellowship di John Curtin School of Medical Research, Australian National University di Canberra, Australia.
MARSIA GUSTIANANDA: Sebetulnya ini bagian pertama dari keseluruhan proyek yang sedang saya coba laksanakan. Proyeknya itu mengenai, ingin mengetahui imunitas populasi kita terhadap virus influenza.
Secara sederhananya, sebenarnya kita ingin dapat semacam vaksin yang berbasis peptida, karena vaksin influenza itu kan suatu jenis vaksin yang selalu harus di update, virusnya selalu berubah, berubah, berubah gitu.
Nah vaksin-vaksin yang ada sekarang itu hanya menimbulkan kekebalan antibodi, antibodi yang bekerja. Selain antibodi adalagi kekebalan dari manusia itu yang namanya selular imunitas. Nah itu yang ingin saya selidiki dan itu yang mau kita timbulkan supaya orang itu lebih tahan.
MUBAROK: Beasiswa Endeavour Awards menyediakan kesempatan yang sangat luas untuk belajar di Australia. Nunik Kristiani dari bagian Promosi Beasiswa Australia, Kedutaan Besar Australia, menjelaskan.
NUNIK KRISTIANI: Di dalam Endeavour itu ada lima kategori. Yang pertama bagi mereka yang ingin melakukan S2 maupun S3, ada yang namanya Endeavour Postgraduate Award. Bagi mereka yang ingin riset, ada Endeavour Research Fellowships. Itu ada dua macam, yang satunya lagi Cheung Kong Risearch Fellowships.
Lalu yang ketiga ada Endeavour Executive Award, itu seperti program internship kurang lebih. Lalu yang terakhir adalah Vocational Award, kalau di kita sekolah kejuruan tapi untuk dua setengah tahun saja, setelah SMU.
MUBAROK: Australia menyediakan lebih dari 300 beasiswa untuk Indonesia setiap tahun. Ada beasiswa Australian Development Scholarship (ADS), yang pendaftarannya rencana dibuka mulai 7 Juni hingga 27 Agustus 2010, Australian Leadership Awards (ALA) dibuka 10 Maret hingga 31 Juni 2010, dan Endeavour Awards yang dibuka 5 April hingga 31 Juli 2010.
[Kookaburra tune]
Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS tentang tahun pertama perayaan Hari Australia. Jawaban yang benar adalah tahun 1901, dan pemenangnya adalah: EKANIGTYAS CANDRI dari Cilacap, INDAH PURNAMA dari Bandung, HARYADI dari Purwakarta, IDRUS dari Lampung dan LISTIOWATI dari Yogyakarta.
Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Siapakah aktris terbaik Australia peraih Academy Award 2002 dalam film the Hours? A. Nicole Kidman B. Kylie Minogue
Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.
Jawaban ditunggu hingga 28 Maret 2010 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.
Februari 2010
RS100207