Arsip transkrip program Radio Kookaburra:
Sosialisasi Bangunan Aman Gempa
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Dr. Fauzan Msc. Eng, Kepala Klinik Konstruksi Bangunan Aman Gempa, Universitas Andalas; Jason Brown, Training & Outreach Manager, Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction
MUBAROK: Australia dan Indonesia bersama-sama membantu memastikan masyarakat Sumatera Barat lebih siap menghadapi gempa bumi dan mendirikan bangunan yang lebih aman demi meminimalkan kerusakan.
Duta Besar Australia, Bill Farmer bersama perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Gubernur Sumatera Barat Marlis Rahman, baru-baru ini meluncurkan kampanye pendidikan publik tentang Bangunan Aman Gempa di Padang, Sumatera Barat.
Kampanye tersebut menekankan bahwa bukan gempanya yang paling menjadi persoalan tetapi bangunannya.
[informasi layanan masyarakat]
Menurut Kepala Klinik Konstruksi Bangunan Aman Gempa, Universitas Andalas, Dr Fauzan, bangunan aman gempa adalah bangunan yang aman dari keruntuhan pada saat terjadinya gempa. Ada beberapa syarat agar bangunan itu aman gempa.
DR FAUZAN: Sebenarnya kita sudah siapkan manualnya. Di dalam manual kita sampaikan bahwasanya untuk dasar rumah tahan gempa ada tiga komponen yang paling penting. Pertama mutu bahan bangunan yang dipakai harus baik. Jadi harus sesuai standar, standar yang berlaku untuk bangunan.
Yang kedua mutu pengerjaannya juga baik. Dan yang paling penting adalah semua komponen bangunan, mulai dari fondasi, kolom, balok, dinding dan atap harus disambung satu dengan yang lainnya. Jadi harus ada koneksinya, mulai dari bawah fondasi sampai dengan atapnya, yang biasa kita pakai angkur.
Jadi di fondasi disambung dengan selop baloknya pakai angkur, begitu juga dari kolom ke dinding, sehingga kalau digoncang oleh gempa bangunan tersebut bergetar sebagai satu kesatuan. Jadi tidak terpisah-pisah. Hanya bergoyang seperti satu kesatuan bangunan.
Ibarat meja, kalau digoyang gempa itu bergerak seluruh mejanya itu, sehingga bangunannya tetap kokoh tidak rubuh. Itu definisinya.
MUBAROK: Kampanye bangunan aman gempa adalah hasil riset terhadap bangunan-bangunan yang rusak parah, sedang dan ringan oleh tim ahli dari kedua negara, yang dilaksanakan usai masa darurat.
Kampanye ini didanai melalui Australia-Indonesia Facility For Disaster Reduction (AIFDR).
Jason Brown adalah Training and Outreach Manager untuk fasilitas ini.
JASON BROWN: Jadi struktur engineer yang mereka expert atau ahli gempa bumi. Mereka satu tim dan itu salah satu kemitraan juga dengan ahli dari Australia, ahli dari universitas-universitas di Indonesia termasuk Andalas University di Padang dan ITB, Institut Teknologi Bandung bersama dengan mahasiswa setempat.
Jadi dari situ mereka membantu Pemerintah Indonesia untuk melihat asal atau akar dari kerusakan itu apa. Dan sebenarnya yang mereka lihat adalah hampir 90 persen itu karena standard itu kurang.
MUBAROK: Australia-Indonesia Facility For Disaster Reduction (AIFDR) adalah salah satu program Kemitran Australia-Indonesia selama lima tahun yang diumumkan pada 2008 oleh Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, dan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
Jason mengatakan ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan di bawah fasilitas ini.
JASON BROWN: Jadi lewat AIFDR itu, kita bekerja di beberapa seksi. Pertama kita bekerja di Risiko dan Kerentanan atau Risk and Vunerability. Bagian kedua, training dan outreach, atau pelatihan itu. Selain itu juga kita ada riset dan inovasi.
Jadi semua itu adalah satu paket dan kita bermitra dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang punya mandat untuk penanggulangan bencana di seluruh Indonesia.
MUBAROK: Kampanye pendidikan publik Bangunan Aman Gempa ini dilaksanakan melalui media radio, televisi, papan reklame dan pelatihan untuk menyebarkan pesan bahwa kini saatnya untuk memastikan bangunan seaman mungkin.
Masyarakat Sumatera Barat yang ingin berkonsultasi mengenai bangunan aman gempa dapat menghubungi Dinas Pekerjaan Umum setempat atau Universitas Andalas.
Australia berkomitmen mendukung Indonesia dalam menghadapi bencana, prioritas-prioritas bantuan dan pemulihan. Australia telah memberikan komitmen lebih dari A$15 juta untuk bantuan tanggap darurat, pemulihan dan rekonstruksi gempa di Sumatera Barat tahun lalu.
[Kookaburra tune]
Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang aktris terbaik Australia peraih Academy Award 2002 dalam film the Hours. Jawaban yang benar adalah Nicole Kidman, dan pemenangnya adalah: YUNI YATI dari Palangkaraya, SUGIARTI dari Banyuwangi, TYASKUSUMA dari Cilacap, ARMANDO ABDULLAH dari Ende Flores dan AULINA PUTRI dari Tuban.
Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Berapa jumlah penduduk Muslim di Australia? Apakah A, 40 ribu, atau B, 400 ribu jiwa.
Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.
Jawaban ditunggu hingga 28 April 2010 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.
Maret 2010
RS100312