Transkrip program Radio Kookaburra:
Kerja Sama Australia Indonesia Dalam Keamanan Penerbangan
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Yadi Haryadi Abidin, Direktur Keamanan Penerbangan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan RI; Tony Beard, Australian Office of Transport Security
MUBAROK: Keamanan adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam dunia penerbangan. Indonesia bekerja sama erat dengan Australia dalam meningkatkan keamanan penerbangannya melalui berbagai lokakarya dan pelatihan.
Proyek Keamanan Penerbangan Indonesia-Australia tahap kedua atau Indonesia Australia Aviation Security Project Phase II (IAAP II) dimulai sejak Oktober 2009. Proyek ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas Indonesia dalam merencanakan, melaksanakan dan mengatur keamanan penerbangan sesuai standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).
Menurut Yadi Haryadi Abidin ada sejumlah workshop atau lokakarya dan pelatihan keamanan penerbangan yang sudah dilakukan di Jakarta dan Denpasar melalui IAAP II. Pak Yadi adalah Direktur Keamanan Penerbangan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan RI.
YADI HARYADI ABIDIN: Beberapa hal yang sudah kami lakukan antara lain pada bulan Oktober 2009 awal kita menyelenggarakan Aviation Manager Security Course dengan peserta staf Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Kemudian yang kedua kali mengadakan Aviation Security Workshop yang pertama pada akhir Oktober 2009 dengan para peserta staf senior dari Perhubungan Udara. Kemudian Aviation Security Workshop yang kedua pada bulan Maret di Soekarno Hatta Airport, pesertanya adalah inspektur dari Airport Administrator of Soekarno Hatta.
Dan Aviation Security Workshop yang ketiga dilaksanakan di Ngurah Rai, Bali, pada tanggal 8-12 Maret dengan partisipan yang sama seperti di Soekarno Hatta tapi berasal dari Airport Administrator, Ngurah Rai. Kemudian pada tanggal 29-31 Maret ini dilaksanakan suatu workshop yang mengambil tema Aviation Risk and Preventive Security Workshop dengan para peserta adalah para anggota dari Komite Nasional Keamanan Penerbangan.
Dan direncanakan nanti di Soekarno Hatta dan juga Ngurah Rai adalah Joint Airport Security Assesment, itu sebagai kegiatan yang ke enam.
MUBAROK: Kegiatan lokakarya dan pelatihan melalui Proyek Keamanan Penerbangan Indonesia-Australia tahap kedua (IAAP II) melibatkan para pelatih dari Australia yang berpengalaman dalam bidang keamanan penerbangan.
Tony Beard adalah salah seorang staf Australian Office of Transport Security dengan pengalaman kerja lebih dari 30 tahun dalam bidang keamanan nasional Australia termasuk sebagai polisi dan petugas pelayanan keamanan.
TONY BEARD: I work directly to the head of the office of transport security in Australia and my task is ....
TERJEMAHAN: Saya bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas Keamanan Transportasi di Australia dan tugas saya adalah membantu mengembangkan pendekatan berbasis risiko pada keamanan penerbangan dan maritim.
Berbekal pengalaman selama berpuluh-puluh tahun tersebut, saya merasa sangat beruntung karena mendapat kesempatan untuk membagikan pengalaman tersebut kepada rekan-rekan saya di Indonesia untuk mengembangkan kapasitas mereka.
MUBAROK: Tony mengatakan Aviation Risk and Preventive Security Workshop yang dipimpinnya merupakan bagian dari hubungan bilateral Indonesia-Australia yang kuat dalam bidang keamanan.
TONY BEARD: I think that the openess and energy of the officers here represent the strength of that relationship....
TERJEMAHAN: Saya rasa keterbukaan dan energi para petugas keamanan di sini mencerminkan kekuatan hubungan tersebut. Ada diskusi bebas tentang isu-isu penting. Ada pertimbangan terbuka terhadap isu-isu tersebut.
Kami membicarakan isu-isu yang menyangkut kami dan jawaban-jawaban logis dan saya rasa hal itu menunjukkan kedalaman hubungan kerja yang kuat antara kedua negara kita.
MUBAROK: Proyek Keamanan Penerbangan Indonesia-Australia tahap kedua (IAAP II) adalah kerja sama bilateral yang melibatkan Australian Department of Infrastructure, Transport, Regional Development and Local Government dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara RI.
Menurut jadwal, proyek ini akan berakhir pada pertengahan tahun 2010.
[Kookaburra tune]
Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang jumlah penduduk Muslim di Australia. Jawaban yang benar adalah B. 400 ribu, dan pemenangnya adalah: HARTINI dari Tuban, ARBIANSYAH dan Mahar, ROMA dari Banyuwangi, IRUL dari Tuban dan YUNI TOME dari Flores.
Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Apakah nama senjata berburu tradisional Australia yang bisa kembali bila anda lemparkan?
Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.
Jawaban ditunggu hingga 27 Mei 2010 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.
April 2010
RS100421