Transkrip program Radio Kookaburra:
Seminar Penelitian bersama Universitas Queensland
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Profesor Deborah Terry, Wakil Rektor bidang Akademik, Universitas Queensland; Dr Shannon Smith, Atase Pendidikan, Kedutaan Besar Australia; Dezie L Warganegara, Ph D, Direktur Penelitian dan Pengembangan, BINUS Business School
MUBAROK: Menentukan topik penelitian atau riset ternyata tidak mudah bagi sebagian mahasiswa. Bagaimana mengelola sebuah penelitian adalah salah satu diskusi pada Seminar Penelitian baru-baru ini di Jakarta.
Kedutaan Besar Australia bekerja sama dengan Universitas Queensland menyelenggarakan Seri Seminar yang menampilkan enam pembicara dari Australia dengan berbagai topik diskusi sekitar masalah penelitian.
Dezie L Warganegara, Ph.D, adalah Direktur Penelitian dan Pengembangan, BINUS Business School, Jakarta, yang hadir pada seminar itu.
Menurutnya, seminar ini memberikan wawasan yang lebih luas bukan hanya tentang cara mengadakan penelitian tetapi juga tentang cara mengelola suatu unit penelitian. Ia mengungkapkan tentang salah satu kesulitan dalam memulai sebuah penelitian.
DEZIE L WARGANEGARA: Baik itu student ataupun itu dosen, sama saja masalahnya, adalah masalah topik. Mereka itu suka kebingungan topiknya apa. Padahal topik itu harusnya didapat dari riset interest-nya dia. Dia ketarik sama apa? Nah ketarik sama apa, itu harusnya dari baca. Jadi dia itu [harus] baca-baca.
Saya mengurus divisi research and developement. Somehow [dalam beberapa hal] riset di Indonesia ini masih banyak kelemahannya. Tadi saya pelajari step-step yang mereka lakukan yang bisa kita coba terapkan di institusi kita.
MUBAROK: Penelitian sebenarnya sangat menyenangkan. Banyak hal yang menarik untuk diteliti terutama dalam rangka kolaborasi antara akademisi universitas di Indonesia dan Australia.
Professor Deborah Terry adalah Wakil Rektor bidang Akademik dari Universitas Queensland, Australia. Ia memimpin diskusi tentang prestasi dan tantangan dalam membangun keunggulan dalam penelitian dan pengajaran.
PROFESOR DEBORAH TERRY: There are many areas that Indonesia and Australia have very similar interest and similar imperative ....
TERJEMAHAN: Banyak bidang di mana Indonesia dan Australia memiliki kepentingan yang sama dan kewajiban yang sama di sekitar penelitian terumbu karang, pertambangan dan masa depan pertambangan berkelanjutan. Itu adalah dua hal yang sangat jelas.
Masalah iklim kita, naiknya permukaan air laut, saya pikir ini masalah yang jelas relevan bagi Indonesia dan juga sangat relevan bagi Australia. Ada pertanyaan-pertanyaan lain yang, tentu saja, sangat penting dalam konteks Indonesia sekitar pembangunan berkelanjutan dan pengembangan pertanian.
MUBAROK: Profesor Terry mengatakan saat ini terdapat lebih dari 300 mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland Australia, sekitar seperempat di antara mereka adalah mahasiswa S3 yang banyak mengadakan penelitian.
PROFESOR DEBORAH TERRY: I think it’s an excellent way for us as an Australian univeristy to build strong connections and understanding ....
TERJEMAHAN: Saya rasa ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi kami sebagai pihak universitas Australia untuk membangun hubungan kuat dan pemahaman tentang sektor universitas di Indonesia.
Kami berharap seminar ini akan membantu memperkuat penelitian Indonesia. Kami akan membantu memberikan gagasan-gagasan tentang jenis-jenis strategi untuk memperkuat riset mereka. Kami berharap untuk lebih banyak berkolaborasi dalam bidang riset dengan rekan-rekan dari Indonesia di masa depan.
MUBAROK: Seminar Penelitian ini dihadiri oleh lebih dari 135 peserta dari sejumlah universitas di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Surabaya.
Dr Shannon Smith adalah Atase Pendidikan di Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
DR SHANNON SMITH: Ini adalah kesempatan yang baik, karena rombongan dari Universitas Queensland ini, universitas yang sangat berprestasi dari Australia. Dengan pertemuan di sini di Kedutaan, kami dari Pemerintah Australia ingin menyuport [mendukung] universitas-universitas Australia untuk lebih engage [terlibat erat] dengan universitas-universitas dari Indonesia.
MUBAROK: Dr Smith berharap seminar ini akan memperkuat kolaborasi riset dan mendorong hubungan yang lebih erat di antara para peneliti Australia dan Indonesia.
Seminar Penelitian adalah bagian dari Seri Seminar yang diselenggarakan secara rutin dengan topik yang berbeda di Kedutaan Besar Australia.
[Kookaburra tune]
Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang nama senjata berburu tradisional Australia yang bisa kembali bila anda lemparkan. Jawaban yang benar adalah Boomerang, dan pemenangnya adalah: OKTARINA IKA dari Pekanbaru, DINA MARIANA dari Medan, MIQDAMUL KHUZNI dari Tuban, AMIATI dari Tabalong dan SUHADRAHMAN dari Lombok Tengah.
Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Ada berapa jumlah bintang pada bendera Australia? Apakah ada enam bintang atau delapan bintang?
Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.
Jawaban ditunggu hingga 28 Juni 2010 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.
Mei 2010
RS100523