Transkrip program Radio Kookaburra:
Muslim Australia Berkunjung ke Indonesia
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Mark John Pedersen, Rufiath Yousuff dan Kate Grealy - Delegasi Muslim Australia
MUBAROK: Delegasi tokoh muda Muslim Australia dari Melbourne, Sydney dan Canberra berkunjung ke Indonesia untuk ambil bagian dalam program pertukaran bilateral yang bertujuan untuk memperkukuh pemahaman Islam dan masalah antar-agama di kedua negara.
Mark John Pedersen adalah salah seorang anggota delegasi Muslim Australia dari Melbourne, Victoria. Ia adalah warga Australia berkulit putih, lahir di Australia dan seorang mualaf.
Sebagai Muslim Australia yang baru pertama kali berkunjung ke Indonesia, Mark sangat terkesan dengan kebesaran dua organisasi Islam di Indonesia.
MARK JOHN PEDERSEN: This is somewhat inconceivable for us as Australian Muslims to think about just how large ....
TERJEMAHAN: Hal ini tidak terbayangkan dalam pikiran kami sebagai Muslim Australia, betapa besar Muhammadiyah dan NU, belum lagi organisasi-organisasi Muslim lainnya yang juga terdapat di Indonesia.
MUBAROK: Mark adalah seorang konsultan senior pada sebuah perusahaan konsultan perangkat lunak di Australia.
Ia mengatakan Islam di Australia saat ini sedang berkembang. Komunitas Muslim di Australia sebagian besar adalah komunitas pendatang dan sebagian besar para pemimpin dalam komunitas tersebut juga pendatang.
MARK JOHN PEDERSEN: But Alhamdullillah there is growing leadership of young Muslims born in Australia ...
TERJEMAHAN: Tetapi Alhamdulillah saat ini berkembang kepemimpinan generasi muda Muslim yang lahir di Australia, berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa pertama dan benar-benar merasa di rumah sendiri, hidup di tengah kebudayaan Australia.
Rekan saya yang juga datang ke sini, duduk dalam dewan pengurus Islamic Council of Victoria, sebuah badan tertinggi organisasi komunitas Islam di Victoria. Usianya belum tiga puluh tahun dan sebagian besar anggota dewan tersebut rata-rata seusianya.
MUBAROK: Bernyanyi dan bermain musik adalah salah satu kegemaran Kate Grealy, anggota delegasi Muslim lainnya dari Australia. Ia bekerja di Kepolisian Federal Australia di Canberra.
Mengunjungi Indonesia bukan kali pertama bagi Kate karena sebelumnya ia pernah berkunjung ke Puncak Bogor, Jawa Barat.
Ia mengatakan Program Pertukaran Muslim ini memberikan kesempatan kepadanya untuk melihat sisi lain Indonesia, yang berbeda dengan pengalaman ketika ia mengunjungi Indonesia sebagai wisatawan.
KATE GREALY: Meeting with the Islamic organisation, I found that there is a real focus on pluralism and engaging with modernity....
TERJEMAHAN: Bertemu dengan organisasi Islam, saya melihat ada fokus nyata pada kemajemukan dan erat dengan modernisasi. Sebagian dari negara-negara Islam belum benar-benar menangkap interaksi dan maju bersama modernisasi.
MUBAROK: Delegasi Muslim Australia mencerminkan kemajemukan budaya yang luas dalam masyarakat Muslim Australia yang terdiri dari sekurangnya 70 latar belakang etnis yang berbeda.
Rufiath Yousuff lahir dalam keluarga Muslim di India dan bermigrasi ke Australia bersama orang tuanya pada usia 6 tahun. Ia sekarang bekerja sebagai Pengacara dan Penasihat Hukum.
RUFIATH YOUSUFF: Within Australia there are a lot of opportunities to grow, I mean this whole program in and of itself shows ....
TERJEMAHAN: Di Australia terdapat banyak kesempatan. Maksud saya, program pertukaran ini juga menunjukkan tidak masalah dengan latar belakang etnis apapun, anda didorong untuk mencapai prestasi dan menempatkan diri sebagai pemimpin, hal-hal seperti itu.
Dan seandainya saya tinggal di India, mungkin saya tidak akan mengerti Islam atau mempunyai kesempatan untuk belajar tentang berbagai sudut pandang Islam sebagaimana kesempatan yang saya dapatkan di Australia.
MUBAROK: Sejak Maret hingga Juni 2010, tiga delegasi Muslim Indonesia mengadakan kunjungan balasan ke Australia di bawah Program Pertukaran Tokoh Muda Muslim Australia-Indonesia.
Program pertukaran ini didirikan pada 2002 oleh Pemerintah Australia melalui Lembaga Australia-Indonesia. Lembaga ini telah menjalankan peran yang unik dan vital dalam memupuk persahabatan dan memajukan pemahaman di antara masyarakat Australia dan Indonesia.
[Kookaburra tune]
Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang nama senjata berburu tradisional Australia yang bisa kembali bila anda lemparkan. Jawaban yang benar adalah Boomerang, dan pemenangnya adalah: OKTARINA IKA dari Pekanbaru, DINA MARIANA dari Medan, MIQDAMUL KHUZNI dari Tuban, AMIATI dari Tabalong dan SUHADRAHMAN dari Lombok Tengah.
Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Ada berapa jumlah bintang pada bendera Australia? Apakah ada enam bintang atau delapan bintang?
Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.
Jawaban ditunggu hingga 28 Juni 2010 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.
Mei 2010
RS100526