Transkrip program Radio Kookaburra:
Kerja Sama Bisnis Indonesia dan Australia
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Leith Doody, Senior Trade Commissioner, Kedutaan Besar Australia; Moetaryanto Poerwoaminoto, Pendiri dan Penasihat Indonesia-Australia Business Council
MUBAROK: China adalah negara pertama di Asia yang biasanya dilirik para investor asing. Tetapi menurut Komisaris Perdagangan Senior Australia, saat ini banyak perusahaan Australia mengembangkan strategi China plus one (strategi China tambah satu) dengan mengikutsertakan India, Vietnam atau Indonesia sebagai negara pilihan mereka.
Komisaris Perdagangan Senior Australia, Leith Doody, mengatakan Indonesia merupakan kesempatan terdekat bagi perusahaan-perusahaan Australia untuk mengembangkan kerja sama. Indonesia memiliki sumber daya yang luar biasa dan tenaga kerja yang sangat produktif.
LEITH DOODY: I think the biggest issue is that we look for opportunities where would ...
TERJEMAHAN: Saya rasa yang menjadi masalah terbesar adalah bagaimana kita mencari kesempatan bagi perusahaan-perusahaan Australia dan Indonesia untuk membentuk aliansi untuk kemudian mengadakan bisnis bersama baik di antara kedua negara maupun di wilayah lain di dunia.
Dengan membentuk aliansi tersebut maka anda akan dapat meraih situasi yang saling menguntungkan (win-win situation). Anda mengembangkan bisnis berlandaskan kemampuan dan kesempatan kedua negara.
MUBAROK: Menurut Leith, selain agribisnis, Indonesia sangat berpotensi untuk pengembangan teknologi komunikasi dan informasi, energi panas bumi dan pendidikan.
LEITH DOODY: If you cast your mind accross into education and training, again ...
TERJEMAHAN: Jika anda mengalihkan pandangan anda kepada pendidikan dan pelatihan, maka di sana banyak kesempatan dan antusiasme untuk bekerja sama.
Ketua Indonesia-Australia Business Council (IABC) yang sekarang, Pak SD Darmono yang juga Direktur Utama PT Jababeka adalah pimpinan sebuah universitas. Ia adalah salah satu contoh klasik yang melihat kesempatan mengadakan aliansi dengan lembaga-lembaga pendidikan Australia.
MUBAROK: Indonesia Australia Business Council (IABC) atau Dewan Bisnis Indonesia-Australia adalah organisasi bisnis bilateral yang berdiri pada tahun 1989.
Salah seorang pendiri IABC, Moetaryanto Poerwoaminoto, memperoleh medali kehormatan Officer of the Order of Australia (AO) dari Pemerintah Australia atas pengabdiannya dalam sektor bisnis Australia, khususnya melalui IABC.
Disampaikan oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, pada Hari Australia 26 Januari, medali tersebut diterima oleh Pak Moetaryanto dengan rendah hati.
MOETARYANTO: Pertama tentunya ini merupakan suatu penghormatan yang besar secara pribadi maupun secara organisasi yang saya ikut membidani kelahirannya. Dan selama 20 tahun lebih saya tetap berkecimpung di dalam organisasi yang memang saya cintai.
Dan nampaknya organisasi ini juga merupakan suatu tempat yang bisa dipakai sebagai sarana atau piranti bagi komunitas Australia di Indonesia maupun dengan kawan-kawan pengusaha Indonesia.
MUBAROK: Duta Besar Australia, Greg Moriarty, dalam sambutan Hari Australia di depan Dewan Bisnis Indonesia-Australia (IABC) mengatakan hubungan ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Australia tumbuh, namun tidak secepat yang semestinya.
Statistik lima tahun terakhir terlihat bagus dengan peningkatan sebesar 6,1 persen untuk perdagangan barang dan jasa secara keseluruhan, namun sejak periode 2008-9 hingga 2009-10, pertumbuhan tersebut hanya 1,1 persen.
Sementara itu menurut Pak Moetaryanto, yang menjabat sebagai Ketua IABC sejak 1992 hingga 1996 dan hingga kini masih aktif sebagai penasihat, hal yang masih menjadi ganjalan bagi perkembangan bisnis di Indonesia saat ini adalah masalah birokrasi.
MOETARYANTO: Itu masih ada saja. Kalau oportunitas [opportunity] banyak, masih banyak. Apalagi yang dikatakan Pak Greg tadi, Indonesia merupakan [anggota] G20 dan merupakan juga negara yang cukup berkembang. Hanya [saja] di dalam mencari oportunitas ini kita memerlukan kepastian. Kepastian inilah yang memang menjadi salah satu kendala.
Bukan berarti hambatan, tapi kendala yang harus dicarikan jalan keluarnya oleh pemerintah kita. Proses-proses di BKPM [Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia] sekarang cukup cepat dan cukup kreatif, kalau ada hal-hal yang perlu ditangani.
MUBAROK: Sebanyak 400 bisnis Australia saat ini beroperasi di Indonesia dalam bidang pertambangan dan pertanian hingga pendidikan. Pada 2009 mereka tercatat telah melakukan investasi di Indonesia sebesar A$4,7 milyar.
Tahun lalu, Australia dan Indonesia sepakat untuk memulai perundingan tentang sebuah perjanjian kemitraan ekonomi menyeluruh (Comprehensive Economic Partnership Agreement - CEPA) yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan komersial.
[Kookaburra tune]
Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang judul film produksi Christine Hakim yang proses pasca produksinya di Australia. Jawaban yang benar adalah Daun di Atas Bantal, dan pemenangnya adalah: ROHEMAH dari Pontianak, GLORIAN KURNIA dari Cilacap dan EKANINGTYAS CANDRI dari Cilacap.
Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Sebutkan nama lembaga penyiaran publik atau public broadcaster di Australia. Apakah ABC atau BBC?
Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.
Jawaban ditunggu hingga 30 Maret 2011 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.
Februari 2011
RS110206