Transkrip program Radio Kookaburra:
Delegasi Pertama Program Pertukaran Muslim 2011
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Achmad Ubaidillah, Direktur Pusat Studi Pesantren Al- Falaq; Muzakkir, Guru Madrasah Aliyah; Fahd Pahdepie, Blogger dan Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan
MUBAROK: Mengajarkan sesuatu dalam konteks Islam harus dengan hikmah atau secara bijak, menurut salah seorang peserta Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia 2011. Achmad Ubaidillah mengatakan melarang seseorang pun dalam melakukan sesuatu harus dengan hikmah, karena itulah prinsip yang diajarkan Islam.
Achmad Ubaidillah adalah Direktur Pusat Studi Pesantren di Komplek Pesantren Al- Falaq, Bogor, salah satu pesantren tertua di Jawa Barat.
Pak Ubaidillah adalah bagian dari delegasi pertama dari tiga delegasi Muslim Indonesia yang mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Australia di bawah Program Pertukaran Muslim 2011 yang diselenggarakan oleh Lembaga Australia-Indonesia.
UBAIDILLAH: Keindahan Islam itu akan manifes ketika diajarkan dengan prinsip-prinsip yang memang sesungguhnya diajarkan oleh Islam itu sendiri. Dan pesantren, dalam konteks Indonesia, saya kira sebagai representasi daripada diseminasi nilai-nilai, sudah sangat jelas teruji.
Kenapa di pesantren itu tidak dihomogenisasi etniknya, kemudian status ekonomi dan sosialnya, karena di situlah secara nyata pesantren ingin mengajarkan bahwa pesantren terbuka terhadap keadilan.
Dan ada konteks keberilmuan yang lain, saya kira, metode yang selama ini dilakukan oleh para kiayi itu [adalah] metode-metode melakukan musyawarah, kemudian mudzakarah, menghadirkan suasana yang adil dengan masyarakat santri.
Meskipun ada tudingan bahwa pesantren lah yang telah melakukan reproduksi kepatuhan mutlak dari seorang murid terhadap guru dan saya kira itu sebuah stigma yang salah dialamatkan kepada masyarakat pesantren.
Oleh karena itu, terkait juga dengan kasus-kasus terorisme yang dikatakan bahwa pesantren is the nest of terorism saya kira itu juga salah besar, karena pesantren lah yang memproduksi semangat kedamaian kemudian semangat penghormatan terhadap keberagaman, semangat dialog, semangat diskusi dan seterusnya.
MUBAROK: Delegasi pertama yang terdiri dari tiga tokoh muda Muslim RI, bertolak ke Australia untuk mengikuti program pertukaran bilateral selama dua minggu yang bertujuan untuk memperkukuh pemahaman tentang Islam dan isu antar-agama di kedua negara.
Selain Ubaidillah, juga ada Muzakkir, Guru Madrasah Aliyah dan Dosen Akademi Bahasa Asing serta Ketua Ikatan Guru Indonesia Kota Balikpapan di Kalimantan Timur.
MUZAKKIR: Hari ini Komunitas Muslim di Indonesia merasa sangat dirugikan dengan orang-orang yang mengatasnamakan Muslim tetapi kemudian melakukan tindakan yang sesungguhnya tidak sesuai dengan azas Islam itu sendiri.
Karena Islam itu sesungguhnya adalah agama yang rahmatul lil alamin dan kaaffatal linnas, artinya agama ini memang agama yang membawa pesan perdamaian.
Tetapi kemudian hari ini ada stigma-stigma negatif kepada Muslim di Indonesia yang hanya diakibatkan oleh segelintir oknum saja, yang kemudian ada justifikasi secara jeneral bahwa Islam itu keras.
Nah inilah yang kemudian yang sangat ingin kami introdusir [perkenalkan] kepada masyarakat Muslim Australia dan Australia pada umumnya bahwa tidak usah khawatir kalau datang ke Indonesia karena sesungguhnya Islam di Indonesia itu adalah Islam yang damai.
MUBAROK: Peserta Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia lainnya, Fahd Pahdepie, adalah seorang blogger, penulis, pemantau Facebook dan Twitter serta peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Sebagai peserta yang mewakili kalangan anak muda, Fadh berpendapat bahwa mengajarkan Islam kepada anak muda harus disampaikan dalam bahasa dan pendekatan anak muda.
FAHD: Di Islam kita juga harus bicara dengan lisan kaumnya. Kita harus mengajarkan kebaikan agama dengan lisan kaumnya. Jadi ketika berhadapan dengan anak muda, hadapilah dengan cara mereka.
Kalau sekarang kita lihat di televisi ada anak muda tanya: Pacaran itu boleh, tidak? Pacaran itu haram, masuk neraka. Sehingga belum apa-apa anak muda sudah merasa takut dengan Islam. Kalau orang bertanya pacaran itu boleh atau tidak, mereka berharap sebetulnya dibolehkan. Kalau anak muda bertanya, pacaran itu boleh/tidak, inginnya dibolehkan.
Jadi sebetulnya yang harus dilakukan oleh para penjawab adalah bagaimana memberikan solusi hukum yang tepat, tidak menyimpang, tetapi juga tidak secara langsung membuat mereka patah arang.
Sekarang sudah saatnya Islam diajarkan atau nilai-nilai Islam direfleksikan ke dalam bentuk yang lebih kaya, bisa jadi lewat musik, karya-karya seni, tulisan, blog dan seterusnya.
MUBAROK: Pada Mei mendatang, lima tokoh muda Muslim dari Australia akan melakukan kunjungan balasan ke Indonesia untuk menelaah secara langsung tentang masyarakat Indonesia yang majemuk, demokratis dan toleran.
[Kookaburra tune]
Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang nama lembaga penyiaran publik atau public broadcaster di Australia. Jawaban yang benar adalah ABC atau Australian Broadcasting Corporation, dan pemenangnya adalah: FLORENSIA EKA RISKA dari Ende Flores, NOVIANI NURJANAH dari Palangkaraya dan LIVIYA dari Kota Pariaman.
Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Apakah nama mata uang Australia?
Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.
Jawaban ditunggu hingga 28 April 2011 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.
Maret 2011
RS110311