Transkrip program Radio Kookaburra:
Profil Alumni Australia Kol Pnb Dedy Permadi
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Kolonel Pnb Dedy Permadi, Mabes TNI-AU
MUBAROK: Menjadi perwira penuntun (directing staff) atau dosen serta menjadi mahasiswa adalah dua pengalaman istimewa di Australia yang diperoleh Kolonel Penerbang Dedy Permadi, alumni Australian Command and Staff College.
Perwira TNI Angkatan Udara, Kolonel Penerbang Dedy Permadi, telah beberapa kali berkunjung ke Australia. Ia juga pernah tinggal di Australia untuk menyelesaikan program magister di Australian Command and Staff College dan berhasil meraih gelar Master of Management in Defence Studies.
Kolonel Penerbang Dedy Permadi hadir pada malam peluncuran Ikatan Alumni Pertahanan Indonesia-Australia yang diselenggarakan baru-baru ini di Jakarta.
DEDY PERMADI: Pertama sekali berangkat ke Australia tahun 2001. Waktu itu saya mengikuti Defence Management Seminar. Kemudian tahun berikutnya [2002] saya berangkat lagi mengikuti Peacekeeping Operation Seminar.
Kemudian pada tahun 2003 saya berangkat lagi. Waktu itu kami dari Angkatan Udara ada pertukaran dengan Sesko-nya Australia, Australian Command and Staff College. Itu yang ketiga saya. Saya di sana hampir dua setengah tahun. Kembali saya tahun 2006 awal.
Saya mendapat kesempatan untuk mentransfer ilmu yang kami miliki. Kami menjadi perwira penuntun, sebagai directing staff di sana. Di samping itu saya juga mempunyai kesempatan untuk mengambil Master di sana.
MUBAROK: Kolonel Penerbang Dedy Permadi lahir dan besar di Tasikmalaya, Jawa Barat. Setelah lulus sekolah menengah, ia melanjutkan sekolah di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) dari 1981-1985 dan menyelesaikan program Sarjana di Universitas Surya Darma Jakarta pada 2000.
Sebagai Perwira Penuntun atau Dosen di Sesko Angkatan Udara, Kolonel Penerbang Dedy Permadi mempunyai kesempatan yang luas untuk saling berbagi ilmu pengetahuan dalam bidang militer melalui program pertukaran antara TNI dan Angkatan Pertahanan Australia.
DEDY PERMADI: Indonesia dan Australia di dalam strata pendidikan Sesko itu sama dan cara kami memberikan pelajaran atau bimbingan di dalam diskusi juga hampir sama.
Saya mempunyai pengalaman lebih di Australia sebagai dosen di samping bahasa juga; pertamanya menjadi kendala tetapi karena kami belajar, lama-lama juga bisa, dengan kemauan.
Kemudian pengalaman yang paling berkesan sendiri, menurut saya, sesuatu yang tidak mungkin, ternyata kami bisa untuk melaksanakan tugas. Kemudian kesan yang lainnya, kebetulan putra kami satu lahir di Australia. Jadi dia punya birth certificate [akta kelahiran] dari Australia.
MUBAROK: Apa manfaat yang Bapak rasakan dari hubungan erat antara Angkatan Pertahanan Australia dan Indonesia?
DEDY PERMADI: Sebetulnya manfaatnya besar sekali. Jadi kita sebagai militer juga bisa saling belajar, kemudian teknologi apa yang dimiliki Australia, sistem pertahanannya bagaimana. Jadi defence cooperation atau defence friendship itu memang harus dilestarikan. Ikatan Alumni Pertahanan Indonesia dan Australia itu gagasan yang bagus menurut saya.
MUBAROK: Kolonel Penerbang Dedy Permadi mengatakan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh di Australia sangat bermanfaat baik untuk dirinya, keluarganya maupun dinas, khususnya Angkatan Udara.
DEDY PERMADI: Apa-apa yang saya dapat, saya sarankan juga kepada pimpinan, barangkali itu bermanfaat khusus di dalam taktik atau apa, istilah kemiliteran.
MUBAROK: Pak Dedy sangat bersyukur karena tahun ini ia juga kembali memperoleh kesempatan untuk melanjutkan studinya di Australia.
DEDY PERMADI: Rencana, informasi dari pimpinan, saya berangkat bulan Agustus tahun ini untuk mengikuti CDSS atau Lemhanas kalau di Indonesia, mulai bulan Januari 2012 sampai Desember.
Insya Allah mungkin saya kembali akhir 2012. Insya Allah, mudah-mudahan, mohon doa’nya.
MUBAROK: The Centre for Defence and Strategic Studies (CDSS) adalah lembaga pendidikan senior yang dikelola Angkatan Pertahanan Australia di Canberra.
[Kookaburra tune]
Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang mata uang Australia. Karena sesuatu hal, mohon maaf, pemenang baru akan dapat kami umumkan pada periode berikutnya.
Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Australia saat ini dipimpin oleh seorang perdana menteri perempuan. Siapakah nama Perdana Menteri dimaksud?
Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.
Jawaban ditunggu hingga 29 Mei 2011 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.
April 2011
RS110418