Arsip transkrip program Radio Kookaburra:
Profil Alumni Australia Kestity Pringgoharjono
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Kestity Pringgoharjono, Direktur Eksekutif, Yayasan Lontar
MUBAROK: Karir tidak selalu mencerminkan latar belakang pendidikan karena pendidikan mengajarkan cara berfikir yang universal yang tidak terbatas hanya pada bidang tertentu, contohnya alumni Macquarie University, Sydney, Kestity Pringgoharjono.
Kestity A Pringgoharjono memperoleh gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia, sebelum melanjutkan pendidikan di Macquarie University, Sydney, dan berhasil memperoleh gelar Master of Applied Finance pada 1998.
Namun demikian, Kestity kini berkarya dalam bidang seni dan budaya dan tahun ini terpilih sebagai pemenang penghargaan Australian Alumni Award 2011 untuk bidang tersebut.
KESTITY: Sudah lama passion [gairah] saya memang di culture and arts. Ya tidak tahu, dengan nasib dan karena minat juga.
Dulu di awal karir saya, memang saya berkecimpung di bidang keuangan. Tapi nasib menentukan lain. Tapi tidak mengapa karena apapun education background itu menjadi bekal apapun yang akan dikerjakan di kemudian hari.
Karena dalam pendidikan itu kita dididik mengenai cara pandang, mengenai cara berfikir yang tentu saja tidak bisa dikotakkan atau dibatasi ke bidang itu saja.
Tapi sebagai manusia kita harus bisa menerapkan apapun yang telah kita ajarkan ke semua yang kita kerjakan dalam dunia ini. Dan itulah manusia. Kita harus bisa adjust [menyesuaikan diri] dan harus bisa flexible [luwes] terhadap apapun yang dikerjakan.
MUBAROK: Kestity adalah Direktur Eksekutif di Yayasan Lontar, sebuah organisasi nirlaba independen yang bertujuan untuk mempromosikan sastra dan budaya Indonesia melalui penerjemahan karya-karya sastra Indonesia.
KESTITY: Kita mencoba membuka karya-karya sastra Indonesia untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sehingga lebih banyak masyarakat internasional yang dapat mengakses karya sastra ini.
Karena kalau, misalnya, karya sastra Indonesia, kita tidak membuka diri kita, siapa lagi yang akan membuka. Kita harus membuka diri kita sebanyak mungkin, seperti literatur India atau literatur China.
Itu mereka membuka sebesar-besarnya akses terhadap karya sastra mereka sehingga semakin banyak orang yang dapat menikmati dan semakin banyak orang yang dapat belajar mengenai kesusastraan mereka. Semua ilmu tercantum dalam kesusastraan tersebut.
MUBAROK: Kestity telah mengelola sejumlah acara dan festival kebudayaan baik di Indonesia mapun di luar negeri. Ia juga telah memimpin seminar dan diskusi tentang topik yang berhubungan dengan kebudayaan Indonesia di Inggris, Singapura dan Korea.
Kestity mengatakan keterbukaan untuk belajar dalam keseharian akan membuat kita lebih dewasa dalam berfikir.
KESTITY: Kalau kita mau belajar ekonomi misalnya ke Australia, kita tidak hanya belajar mengenai ekonomi saja.
Tapi kita belajar mengenai hidup, mengenai sosialisasi, mengenai pertemanan, mengenai budaya negara itu sendiri; mengenai apapun yang kita experience [alami], mengenai politik negara tersebut, mengenai kemajuan Australia dalam farming [pertanian].
Itu yang kita expose [peroleh] pada waktu kita tinggal di Australia, dan itu juga merupakan proses belajar.
MUBAROK: Menurut Kestity, kesadaran adalah salah satu hal yang diperlukan untuk mengembangkan kesusastraan Indonesia, sementara sarana komunikasi saat ini banyak tersedia yang memberi kemudahan.
KESTITY: Seorang menelurkan karya seni dari budaya. Jadi budaya itu dari mana, dari inspirasi, dari semuanya. Kalau kita membuka semua senses [indera] kita, semua sensor kita, kita menjadi lebih sensitif, akan banyak sekali kreatifitas dan karya yang bisa dihasilkan.
Jadi kita sudah diberikan segala kemudahan, sekarang bagaimana kita sadar untuk mempergunakan kemudahan ini untuk menghasilkan sesuatu.
Kesadaran ini dapat dari mana? Kita banyak membaca, kita banyak memperluas wawasan, kita banyak bicara dengan ketemu dengan bangsa lain, kita ketemu dengan orang lain, karena kalau kita tetap hanya fokus terhadap, tidak berkembang, itu susah untuk melihat perbandingan.
MUBAROK: Selain sebagai konsultan di PT Teras Nirwana Bali, perusahaan pengembangan hotel premium, Kestity adalah Direktur PT Preserve Indonesia yang bergerak dalam upaya melestarikan dan mendorong pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya, seni dan tradisi Indonesia.
[Kookaburra tune]
Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu dengan pertanyaan Siapakah Perdana Menteri Australia saat ini. Jawaban yang benar adalah Julia Gillard dan pemenangnya adalah NOVITRI SUPARTO dari Jember dan MAMAT RACHMAT dari Bandung dan OKTAVIANUS VIKARIS dari Ende-Flores
Untuk quiz untuk periode ini, simak dan sebutkan judul lagu berikut: [lagu] Apakah (A) Advance Australia Fair, atau (B) Waltzing Matilda?
Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.
Jawaban ditunggu hingga 31 Juli 2011 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.
Juni 2011
RS110628