Transkrip program Radio Kookaburra:
Australia Berbagi Rahasia Olahraga dengan Indonesia
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Rina Ambar Dewanti, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta; Hallam Pereira, Direktur Proyek Internasional, Departemen Olahraga dan Rekreasi, Australia Barat; Profesor Toho Cholik Mutohir, Ketua Indonesian Floorball Association
MUBAROK: Bagaimana Indonesia dapat menempati posisi 10 besar dalam olahraga dunia? Pakar olahraga Australia berbagi rahasia dengan para atlet, guru dan pakar olahraga Indonesia dalam seminar olahraga di Jakarta.
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk Australia. Seharusnya Indonesia mampu menempati posisi yang tinggi dalam prestasi olahraga dunia.
Menurut dosen ilmu olahraga dari Universitas Negeri Jakarta, Rina Ambar Dewanti, Indonesia kurang berprestasi dalam olahraga karena sistem pelatihannya.
RINA AMBAR DEWANTI: Ngomongin tentang general preparation, tentang persiapan umum, pelatih itu kenapa sih nggak ada long term. Long term itu, satu sampai tiga tahun itu trainig, maksudnya latihan dalam jangka panjang. Ini kan kita nggak ada. Itu permasalahnannya. Kalau atlet kan hanya latihan doang. Yang intinya pelatih.
MUBAROK: Pertanyaan “Apa yang membuat Australia dominan dalam Dunia Olahraga?” dan “Bagaimana Indonesia mencapai posisi 10-besar di Olahraga Dunia?” dibahas dalam seminar olahraga yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia bekerja sama dengan Komite Olimpiade Indonesia.
Hallam Pereira adalah ilmuwan olahraga Australia didikan Jerman Timur dengan pengalaman 38 tahun dalam bidang Administrasi Olahraga dan 25 tahun bekerja sebagai Penasihat untuk Menteri Olahraga Sri Lanka, Malaysia dan Australia Barat.
Ia menjelaskan faktor-faktor yang telah menyumbang kepada keberhasilan olahraga Australia yang kemudian dijelaskan dalam bahasa Indonesia oleh Ketua Indonesian Floorball Association (IFA) Profesor Toho Cholik Mutohir.
HALLAM PEREIRA: To begin with there is mass participation. So the number of ....
PROF TOHO CHOLIK: Kata kuncinya di sana sebenarnya rahasianya partisipasi [masyarakat]. Partisipasi di sana [Australia] memang luar biasa.
Saya bandingkan dengan di Indonesia, dengan penelitian saya (ini saya tambahi, tidak apa-apa ya) Sport Development Index yang saya kembangkan itu, partisipasi di Indonesia hanya sekitar 24 persen. Jadi jauh sekali kalau kita bandingkan [dengan] mereka.
Sekarang, how many percent do you have?
HALLAM PEREIRA: Eithty-five percent participation.
PROF TOHO CHOLIK: Nah sudah [lebih dari] 80 persen. Hampir semua sekarang [di Australia] sudah melakukan olahraga. Kita harus bekerja. Oleh karena itu ada kebijakan bagaimana memberdayakan olahraga.
Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat itu sebenarnya sudah lama, tapi kenapa kok tidak berjalan? Ada something wrong [hal yang tidak beres] ini bagi kita. Kita lanjutkan dulu. Ini agak provokasi sedikit ya, tidak apa-apa ya.
MUBAROK: Sukses Australia tidak dibangun dalam semalam dan bukan hanya satu atau dua faktor saja yang menciptakan keberhasilan tersebut.
Menurut Hallam Pereira, Indonesia kurang berprestasi dalam bidang olahraga karena tidak memiliki Rencana Strategis jangka panjang yang melibatkan seluruh pihak yang mungkin berkepentingan dan mencakup seluruh bidang.
Ada 26 bidang utama dalam Rencana Strategis Australia yang disampaikan Hallam Pereira dan dijelaskan oleh Profesor Toho Cholik.
PROF TOHO CHOLIK: Yang penting sebenarnya kita pastikan Bapak/Ibu sekalian bahwa kita sebenarnya mempunyai potensi untuk 10 besar dan potensi itu akan tetap menjadi potensi tidak teraktualisasi kalau itu tidak do something, kita bisa berbuat sesuatu. Dan kita sesungguhnya punya teman juga, sahabat baik, dari Australia.
MUBAROK: Selain Hallam Pereira, pembicara lain pada seminar itu adalah Dosen Senior dan Koordinator Kursus Ilmu Olahraga dan Sepakbola, Universitas Edith Cowan di Perth, Australia.
Dr Fadi Ma’ayah memaparkan selayang pandang tentang penerapan ilmu olahraga dan prinsip-prinsip pelatihan untuk sepakbola.
[Kookaburra tune]
Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang bahasa resmi yang digunakan di Australia. Jawaban yang benar adalah bahasa Inggris dan pemanangnya adalah ARIEF HIDAYAT dari Samarinda, SYAIPUL dari Palangka Raya dan FATMAH KHOIRINISA dari Banjarnegara.
Sedangkan quiz sebelumnya dengan pertanyaan tentang bulan perayaan Pekan Kebudayaan Penduduk Asli Australia. Jawaban yang benar adalah Juli dan pemenangnya adalah: DANIEL SENTOSA dari Surabaya.
Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Siapakah mantan perdana menteri Australia dari Partai Buruh yang pernah menjadi manajer sebuah band The Ramrods? Apakah Paul Keating atau John Howard?
Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.
Jawaban ditunggu hingga 31 October 2011 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.
September 2011
RS110941