Transkrip program Radio Kookaburra:
Penyerahan Beasiswa Australia Awards 2012
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Andrey Yushard Damaledo, Nusa Tenggara Timur; Atun Wardatun, IAIN Mataram; Wenny Bekti Sunarharum, Universitas Brawijaya Malang; Abdul Rahman, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan, Sulawesi Selatan; Prof Dr Musliar Kasim, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
MUBAROK: Pemerintah Australia memberikan beasiswa bergengsi senilai A$8,5 juta, kepada 43 warga Indonesia berprestasi untuk melanjutkan pendidikan atau penelitian tingkat pasca sarjana di Australia, sebagai bagian dari program Australia Awards 2012.
Warga Indonesia penerima beasiswa Australia Awards 2012 terdiri dari 26 penerima Endeavour Awards termasuk empat di antaranya juga menerima beasiswa bergengsi Prime Minister’s Australia Asia Endeavour Awards.
Selain itu, 17 tokoh muda Indonesia lainnya menerima beasiswa Australian Leadership Awards, empat diantaranya juga menerima beasiswa Allison Sudrajat Awards.
Andrey Yushard Damaledo adalah Kepala Sekretariat Terpadu Kerja Sama Pembangunan Lembaga Internasional (SPADU-KPLI) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Andrey memperoleh beasiswa Allison Sudrajat Award dan Australian Leadership Award untuk belajar tentang perencanaan pembangunan untuk program doktoral di Australian National University (ANU) di Canberra.
ANDREY DAMALEDO: Saya senang sekali bisa bergabung ke ANU terutama bisa ketemu dengan Profesor James Fox karena profesor ini yang dulu sejak tahun 1960an, 1970an itu pergi ke Rote, pulau terselatan Indonesia.
Beliau penelitian di sana dan menulis tentang Rote sampai sekarang ini. Dan lokasi penelitian beliau itu adalah kampung saya, nama kampungnya adalah Termanu. Itu di daerah Rote Tengah.
MUBAROK: Profesor James J Fox adalah penulis buku klasik tentang Indonesia timur “Panen Lontar” atau judul dalam bahasa Inggrisnya “Harvest of the Palm” pada 1977.
Penerima beasiswa Allison Sudrajat Award-Australian Leadership Award lainnya adalah Atun Wardatun, Direktur Pusat Study Hak Asasi Manusia di Fakultas Syariat dan dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram.
ATUN WARDATUN: Saya akan pergi ke University of Western Sydney. Di sana saya akan attach (bergabung) di salah satu centre yang namanya Centre for the Study of Contemporary Muslim Societies [Pusat Kajian Masyarakat Muslim Kontemporer] dan ini terkait juga dengan program studi yang akan saya ambil Sosiologi Agama.
MUBAROK: Salah seorang dosen Universitas Brawijaya Malang menerima beasiswa Prime Minister’s Australia Asia Award. Sesuai dengan namanya, Wenny Bekti Sunarharum tertarik dengan aroma kopi.
Wenny akan mengadakan studi untuk program doktoral di University of Queensland. Dan ini kali kedua bagi Wenny memperoleh beasiswa dari Pemerintah Australia.
WENNY SUNARHARUM: Soal nama, memang harum, ya, mudah-mudahan aromanya juga harum.
Tapi yang jelas saya itu tertarik ke aroma karena memang terutama manusia ini biasanya itu mengkonsumsi sesuatu atau makan makanan atau minuman, kualitas itu dipengaruhi oleh aroma.
MUBAROK: Penerima beasiswa Prime Minister’s Australia Asia Award lainnya berasal dari Makassar. Abdul Rahman bekerja di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di Sulawesi Selatan dan akan mengadakan studi untuk tingkat doktoral di Curtin University.
Seperti halnya Wenny, Abdul Rahman sebelumnya juga pernah memperoleh beasiswa dari Pemerintah Australia. Ia kali ini akan meneliti tentang konsep pengembangan profesi guru.
ABDUL RAHMAN: Saya percaya bahwa kunci dari setiap reformasi pendidikan itu adalah guru. Jadi apakah reformasi di bidang kurikulum, reformasi di bidang penilaian, penilaian pendidikan maksud saya, kemudian reformasi di infrastuktur dan sebagainya, saya pikir itu semua bermuara kepada guru.
MUBAROK: Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan hadir pada acara penyerahan Beasiswa Australia Awards 2012.
Prof Dr Musliar Kasim menyampaikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada Pemerintah Australia yang secara terus menerus memberikan perhatian dalam pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.
PROF DR MUSLIAR KASIM: Kita bahagia, banyak alumni dari Australian university sekarang sudah memegang peranan yang baik di Indonesia. Ini mengindikasikan bahwa pendidikan di Australia sangat cocok untuk dikembangkan di Indonesia.
Saya kira ini sangat relevan juga karena jarak antara Australia dan Indonesia tidak begitu jauh. Saya berharap kawan-kawan yang mendapatkan award hari ini akan sukses dan kembali ke tanah air untuk membangun bangsa yang kita cintai.
[Kookaburra tune]
Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang letak kota Perth di Australia. Pemenangnya baru akan kami umumkan pada periode berikutnya.
Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Apakah nama batu pasir (sandstone) raksasa yang terletak di bagian selatan Northern Territory Australia? Apakah Meteor atau Uluru?
Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.
Jawaban ditunggu hingga akhir Januari 2012 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.
December 2011
RS111256