Transkrip program Radio Kookaburra:
Hari Internasional Istimewa bagi Penyandang Disabilitas
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Antoni Tsaputra, Penyandang Disablitas, Alumni Griffith University
MUBAROK: Hari Penyandang Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember lalu dirayakan secara istimewa menyusul komitmen terbaru Pemerintah Indonesia untuk mengikutsertakan isu penyandang disabilitas dalam rencana pembangunan nasional.
Antoni Tsaputra baru saja kembali dari Australia setelah menyelesaikan program magister bidang Jurnalisme dan Komunikasi Massa di Griffith University di Brisbane, Queensland, selama satu setengah tahun.
Anton adalah penyandang disabilitas kategori berat sejak lahir yang pada 2010 memperoleh beasiswa dari Pemerintah Australia.
Pengalamannya menuntut ilmu dan tinggal di Australia merupakan inspirasi bagi Anton untuk memajukan Indonesia termasuk dalam hal akses pelayanan umum bagi penyandang disabilitas.
ANTONI TSAPUTRA: Saat ini UN Convention atau Konvensi PBB tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas sudah diratifikasi oleh DPR RI menjadi Undang-Undang No 19 Tahun 2011.
Ini harus menjadi dorongan yang lebih besar buat pemerintah baik di pusat maupun di daerah untuk lebih memperhatikan penyediaan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di Indonesia.
MUBAROK: Sebagai penandatangan konvensi itu, Indonesia berikrar untuk menghargai penyandang disabilitas, mendorong partisipasi penuh dan efektif serta melibatkan mereka di dalam masyarakat dan mendukung kesempatan yang sama.
Hal tersebut sangat dibutuhkan oleh para penyandang disabilitas di Indonesia seperti Anton.
ANTONI TSAPUTRA: Sebenarnya kebutuhan hak-hak penyandang disabilitas itu tidak hanya terbatas pada aksesibilitas, infrastruktur atau fasilitas umum, tapi juga pendidikan, pekerjaan dan lain-lain.
Tapi mungkin hal pertama yang bisa diprioritaskan oleh pemerintah adalah akses pelayanan umum. Contohnya saja Jakarta, sebagai ibukota negara, masih belum friendly [bersahabat] untuk people with disabilities [penyandang disabilitas].
Saya juga menyarankan agar seluruh daerah punya Perda [Peraturan Daerah] untuk mendukung implementasi ratifikasi konvensi ini. Perda yang menjamin pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.
MUBAROK: Termasuk Padang ya?
ANTONI TSAPUTRA: Ah, terutama Padang! Saya rencana juga mau mengadakan audiensi dengan DPRD Kota Padang bekerja sama dengan PPCI (Persatuan Penyandang Cacat Indonesia), karena PPCI Sumatera Barat mengajak saya untuk bergabung.
Mereka butuh bantuan saya untuk hubungan ke luar, international relations, baik dalam hal bantuan finansial atau volunteer [sukarela] untuk pekerja mereka dalam advokasi hak-hak penyandang disabilitas.
MUBAROK: Anton, apa kesan anda ketika mendarat di bandara di Australia?
ANTONI TSAPUTRA: Kesan pertama saya agak sedikit kaget. Kaget dan sekaligus kabum. Kaget karena pada saat mendarat, kebetulah saya harus pindah pesawat karena transit dari Sydney ke Brisbane dan sementara saya harus pindah terminal dari internasional ke domestik.
Awalnya saya juga bingung, ini bagaimana nanti caranya? Ternyata pihak bandara itu, sebelum saya sampai, mereka sudah menyiapkan lift, lift khusus untuk mengangkut saya, lift yang menjadi kendaraan sekaligus begitu. Saya juga bingung. Ini saya masuk seperti ke dalam container.
Pas di pintu pesawat, sudah menyambut di depan saya itu pintu lift. Saya langsung masuk. Kemudian petugas bandara bilang, saya akan langsung di antar ke terminal transit. Sementara penumpang lainnya sudah turun secara manual lewat tangga.
Saya kaget kok ini ada kotak container yang dipasang, saya dimasukkan ke container. Ya tapi itulah fasilitas buat saya. Jadi ada fasilitas khusus. Nah saya masuk ke dalam mobil box seperti container itu, petugasnya langsung mengawal saya, mengangkat saya juga. Mereka malah juga tidak membiarkan orang tua saya yang mengankat saya.
Mereka langsung angkat saya ke kursi saya, langsung masuk lift, saya diantar ke terminal. Itu salah satu akses pertama yang saya nikmati di sana yang tidak pernah saya nikmati di sini di Indonesia.
MUBAROK: Australia mendukung upaya Indonesia dalam peningkatan derajat penyandang disabilitas melalui program pembangunan inklusif disabilitas di berbagai sektor di Indonesia termasuk pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial dan keadilan.
[Kookaburra tune]
Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang letak kota Perth di Australia. Pemenangnya baru akan kami umumkan pada periode berikutnya.
Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Apakah nama batu pasir (sandstone) raksasa yang terletak di bagian selatan Northern Territory Australia? Apakah Meteor atau Uluru?
Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.
Jawaban ditunggu hingga akhir Januari 2012 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.
December 2011
RS111259