Transkrip program Radio Kookaburra:
Duta Muda Australia untuk Pembangunan
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Naomi Toole, Australian Youth Ambassadors for Development
MUBAROK: Apakah yang paling menarik dari Indonesia? Menurut seorang relawan Australia, Naomi Toole, setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan alam tersendiri yang memberikan pengalaman yang berbeda.
[Kookaburra tune]
Naomi Toole adalah seorang Duta Muda Australia untuk Pembangunan (Australian Youth Ambassador for Development). Naomi punya perhatian khusus kepada Indonesia, belajar bahasa Indonesia sejak kelas 7 atau sekolah menengah pertama hingga perguruan tinggi.
Salah satu pengalaman pertama yang sangat berkesan bagi Naomi tentang Indonesia adalah bekerja sebagai relawan di Nangro Aceh Darussalam.
NAOMI TOOLE: Jadi waktu saya baru mau selesai kuliah, baru mau selesai S1, ada tsunami. Dan karena jurusan saya bahasa Indonesia, saya merasa harus membantu. Tapi gimana bisa?
Terus bicara sama mentor saya, ada mentor yang profesional. Dan dia bilang saya akan ke Aceh, nanti saya bawa CV-nya, resume. Dan yang terjadi, ada LSM dari UK [Inggris]. Mereka mau orang-orang yang bisa berbahasa Indonesia dan yang bisa administrasi.
Jadi dia telepon saya, ada wawancara, ya sudah, ikut. Tiga minggu setelah itu saya di Meulaboh, Aceh. Tapi umur saya hanya 22. Jadi tiga bulan setelah [bencana] itu.
MUBAROK: Pengalaman apa yang paling mengesankan tinggal di Indonesia? Di Jakarta ataupun di Aceh.
NAOMI TOOLE: Pertanyaan yang susah sekali. Karena pengalaman di Aceh itu luar biasa. Ada banyak teman yang dekat sekali sekarang. Karena keadaan itu susah dan intense [parah]. Tapi Jakarta juga menyenangkan.
Jadi menurut saya yang paling menyenangkan di sini adalah bisa dari Aceh ke Medan, ke Jakarta, ke Yogya, semuanya beda. Jadi kalau anda pikir anda sudah tahu Indonesia. Itu salah. Ada yang bisa dipelajari lagi. Jadi itu yang saya suka sekali.
MUBAROK: Naomi Toole berasal dari Melbourne, Australia. Ia berada di Jakarta untuk bekerja secara sukarela di sebuah lembaga swadaya masyarakat.
NAOMI TOOLE: Saya dengan program relawan, namanya AYAD, itu dari AusAID, dari Pemerintah Australia. Jadi posisi saya akan dengan LSM Habitat for Humanity di Jakarta.
LSM Habitat fokusnya dengan perumahan. Dan pengalaman saya adalah dalam kemiskinan urban. Dulunya dengan World Vision Australia. Dan saya mau belajar mengenai perumahan tapi juga mau kontribusi pengalaman saya. Jadi lebih cocok kalau dengan Habitat.
MUBAROK: Jadi yang dilihat anda di sini apa, rumah-rumah yang kumuh atau tempat-tempat tinggal yang seperti apa?
NAOMI TOOLE: Yang susah sekali dilihat di Jakarta itu, ada rumah yang besar dan mewah dan di sampingnya ada kampung yang miskin sekali.
Jadi menurut saya kalau ada daerah yang miskin itu masalah, tapi lebih berat masalahnya kalau ada yang mewah, ada yang kaya di samping. Tapi masalah itu ada di mana-mana di dunia, bukan hanya di Jakarta.
MUBAROK: Apakah di Australia ada masalah seperti itu?
NAOMI TOOLE: Ada tapi bukan di samping. Jadi orang miskin biasanya ada di daerah terpencil. Dan daerah kaya jauh dari daerah miskin. Jadi terpisah. Dan dibandingkan, tidak sangat jelas seperti di sini.
MUBAROK: Australian Youth Ambassadors for Development adalah program Pemerintah Australia yang bertujuan untuk memperkokoh pemahaman timbal balik antara Australia dan negara-negara di Asia, Pasifik dan Afrika dan memberi sumbangsih positif kepada pembangunan.
Mei 2012
RS120517