Transkrip program Radio Kookaburra:
Pameran Now and When: Kota Masa Depan
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: John Gollings, Pengarah Kreatif dan Fotografer Arsitektur; Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta; Ross Clark, Chief Operating Officer, Australian Institute of Architects
MUBAROK: Pernahkan anda membayangkan desa atau kota anda 500 tahun kemudian? Berapa jumlah penduduk saat itu? Apakah anda masih kebagian lahan di darat untuk bertani atau tinggal? Para pengarah kreatif Australia menterjemahkan pertanyaan-pertanyaan seperti itu dalam pameren arsitektur tiga dimensi yang sangat provokatif.
[Kookaburra tune]
Now and When: Kota Masa Depan adalah sebuah pameran arsitektur Australia yang disajikan dalam bentuk film tiga dimensi (3D) berdurasi lima belas menit.
Film itu terdiri dari dua bagian: Now (Kini), menampilkan fotografi 3D yang diambil dari helikopter tentang lanskap perkotaan Australia sebagaimana adanya sekarang.
Sedangkan bagian kedua, When (Nanti), menampilkan imajinasi masa depan perkotaan Australia pada 2050 dan sesudahnya, yang merupakan gagasan-gagasan hasil lomba rancangan arsitektur yang diselenggarakan oleh Australian Institute of Architects.
Pengarah kreatif pameran tersebut yang juga fotografer arsitektur terkenal Australia, John Gollings, mengatakan minatnya terhadap perkembangan kota di dunia tidak lepas dari keahliannya dalam memotret kota.
JOHN GOLLINGS: I belive the world population won’t stop growing and it’s probably ....
TERJEMAHAN: Saya percaya populasi dunia tidak akan berhenti tumbuh dan kemungkinan akan meningkat secara luar biasa.
Lalu saya berfikir mungkin penting sekali dan akan menarik bagi orang untuk merangsang suatu perdebatan tentang bagaimana tampilan kota masa depan yang diperlukan untuk menampung jumlah penduduk yang begitu besar.
MUBAROK: John senang dengan imajinasi yang radikal. Ia memberi contoh bahwa gambar tiga dimensi yang anda lihat hanyalah sebuah awal dari masa depan gambar tiga dimensi yakni dunia holografik virtual yang sesungguhnya.
Di masa depan, anda bisa tampil sebagai manusia virtual tetapi anda tidak bisa dibedakan dari diri anda yang nyata. Anda akan ditampilkan melalui hologram digital.
JOHN GOLLINGS: When you have that level of reality you’ll be quite happy to live ....
TERJEMAHAN: Bila anda sudah sampai pada tingkat realitas seperti itu maka anda akan puas untuk hidup di dalam kotak dan memiliki dunia digital di genggaman anda.
Jadi anda tidak perlu lagi untuk bepergian karena segala sesuatu bisa terjadi di depan anda dan semuanya seolah-olah benar-benar nyata.
MUBAROK: Pameran Now and When: Kota Masa Depan berlangsung dari 5 – 24 April. Pameran tersebut dibuka secara resmi oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, bersama Duta Besar Australia.
Gubernur mengatakan bahwa Jakarta mungkin tidak dapat dibandingkan dengan kota-kota besar di Australia tetapi pada dasarnya masalah perkotaan itu ada di mana-mana.
FAUZI BOWO: Kita berhadapan dengan jumlah penduduk yang explosive [mengalami ledakan], keterbatasan dana untuk mengembangkan sarana dan prasarana sesuai dengan rising demand [tuntutan yang muncul], kemudian juga environmental constraint [hambatan lingkungan].
Itu environmental impact [dampak lingkungan] ada di mana-mana. Sea water level [permukaan air laut] yang terus meningkat, kemudian ada juga tekanan-tekanan land subsidence [penurunan tanah]. Kemudian musim kering (drought) kekurangan air. Ini semua kita hadapi.
MUBAROK: Gubernur Fauzi Bowo mengatakan Jakarta di masa depan mungkin perlu membangun pelabuhan internasional di wilayah Kepulauan Seribu.
FAUZI BOWO: Buat Jakarta misalnya, saya sudah punya gambaran yang konkrit, sedang saya buat ini.
MUBAROK: Chief Operating Officer, Australian Institute of Architects, Ross Clark, juga hadir pada pembukaan resmi pameran tersebut. Ia mengatakan pameran ini merupakan kesempatan baik untuk menampilkan arsitektur Australia di dunia.
Saya bertanya kepada Ross Clark apa pendapatnya tentang Jakarta dan solusi permasalahannya.
ROSS CLARK: My exposure to Jakarta has been very limited but clearly it’s a bid city ....
TERJEMAHAN: Pengetahuan saya tentang Jakarta sangat terbatas tetapi jelas Jakarta adalah kota besar dengan segala permasalahan sebagaimana yang dialami kota besar, masalah infrastruktur, masalah transport dan sebagainya. Saya rasa itu semua tantangan nyata.
Tapi saya pikir solusinya adalah dengan mulai berfikir dari sekarang secara sungguh-sungguh dan strategis tentang rencana masa depan.
Tidak hanya bereaksi terhadap masalah yang ada dan mencoba solusi tambal sulam, tetapi membayangkan masa depan kota seperti Jakarta dan berfikir di mana anda sekarang dan langkah apa yang harus diambil untuk bisa sampai pada masa depan itu.
MUBAROK: Pameran Now and When: Kota Masa Depan, dikembangkan dan dipersembahkan oleh Australian Institute of Architects dan didukung oleh Pemerintah Australia melalui Australia International Cultural Council, suatu prakarsa Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia.
Mei 2012
RS120518