Transkrip program Radio Kookaburra:
Film Aborijin Meramaikan Pekan NAIDOC 2012
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Vicki Miller, Atase Kebudayaan, Kedubes Australia; Shelley Reys, Wanita Aborijin
MUBAROK: Film komedi musikal dengan tema masyarakat Aborijin dan pameran foto karya fotografer terkenal Aborijin meramaikan perayaan pekan nasional Penduduk Asli Australia, NAIDOC Week 2012, di Kedutaan Besar Australia Jakarta.
[Kookaburra tune]
Perayaan Pekan NAIDOC atau National Aboriginal and Islander Day of Observance Committee Week 2012 diselenggarakan di Kedutaan Besar Australia dengan berbagai kegiatan kebudayaan.
Pekan penduduk asli Australia dari 1-8 Juli itu dimeriahkan dengan pemutaran Bran Nue Dae, sebuah film bertema kehidupan anak-muda Aborijin yang dibintangi oleh Geoffrey Rush, Rocky McKenzie dan Jessica Mauboy. Jessica adalah warga Australia keturunan Indonesia.
Pameran foto menampilkan foto-foto bertema Aborijin hasil karya fotografer Aborijin terkenal, Wayne Quilliam.
Sedangkan acara lainnya adalah berupa kegiatan yang melibatkan anak-anak dalam permainan-permainan tradisional Aborijin di Panti Asuhan SOS Children Villages di Cibubur, Jakarta.
Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Australia, Vicki Miller, mengatakan Pekan NAIDOC dirayakan untuk mengakui sumbangsih Penduduk Asli kepada identitas nasional Australia.
VICKI MILLER: Tema perayaan Pekan NAIDOC 2012 adalah Spirit of the Tent Embassy: 40 years on (Semangat Kedubes Tenda: 40 tahun berdiri).
Tent Embassy didirikan pada 1972 di depan gedung Parlemen Australia yang lama, menjadi simbol persatuan yang kuat.
Para pendirinya menanamkan kebanggaan dan kesetaraan yang maju serta mendidik bangsa Australia tentang hak-hak masyarakat Aborijin dan Penduduk Kepulauan Selat Torres.
MUBAROK: Sebelum kedatangan koloni Inggris pada 1788, Australia dihuni oleh penduduk asli Aborijin dan Selat Torres, kadang-kadang disebut penduduk Pertama Australia.
Masyarakat Aborijin menghuni daratan utama Australia dan masyarakat Selat Torres tinggal di pulau-pulau antara Australia dan Papua Nugini yang sekarang disebut Selat Torres. Terdapat lebih dari 500 kelompok suku yang berbeda atau \'bangsa\' di seluruh benua itu, banyak di antaranya memiliki budaya, keyakinan dan bahasa yang sangat khas.
Dalam sejarah Australia, banyak peristiwa penting yang menyangkut rekonsiliasi dengan Penduduk Asli, termasuk permintaan maaf yang disampaikan Perdana Menteri Australia kepada generasi yang terampas atau National Apology to the Stolen Generation pada 13 Februari 2008 yang disiarkan langsung melalui televisi ke seluruh negeri.
[Clip: PM reading statement of Apology]
Generasi yang terampas adalah peristiwa yang terjadi antara 1910-1970 ketika anak-anak penduduk Aborijin dipisahkan dari keluarga mereka karena kebijakan pemerintah waktu itu.
Bagi Shelley Reys, wanita Aborijin dari masyarakat Djiribul, permintaan maaf nasional itu merupakan peristiwa penting yang sangat mengharukan.
SHELLEY REYS: For me personally, I feel like the apology is not just one for my family....
TERJEMAHAN: Bagi saya secara pribadi, saya merasa bahwa permohonan maaf ini bukan hanya bermakna bagi keluarga saya dan keluarga-keluarga kami di masa lalu tetapi juga bagi masyarakat kami yang berduka atas sesuatu yang hilang yang merupakan bagian dari identitas kami.
MUBAROK: Penduduk asli Australia, Aborijin dan Penduduk Kepulauan Selat Torres, adalah pewaris salah satu tradisi kebudayaan tertua dunia yang masih lestari.
Juli 2012
RS120728