Transkrip program Radio Kookaburra:
Pameran Bursa Kerja Alumni Australia Perdana
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Dr Hermanto Dardak, Presiden IKAMA; Nicole Graham, Griffith University; Kym Hewett, Senior Trade Commessioner; Annora Darmansyah Chan, Alumnus Curtin University; Ose Melinda, Alumnus Victoria University
MUBAROK: Sebanyak 34 perusahaan nasional dan multinasional ikut serta dalam pameran bursa kerja Australian Graduates Job Fair 2012 yang diselenggarakan Ikatan Alumni Mahasiswa Australia, IKAMA, bersama Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Sebelas universitas Australia juga hadir untuk mendukung pameran ini.
[Kookaburra tune]
Untuk kali pertama, Ikatan Alumni Mahasiswa Australia, IKAMA, bersama Kedutaan Besar Australia di Jakarta menyelenggarakan Australian Graduates Job Fair sebuah ajang baru untuk mendukung karir warga Indonesia yang pernah menuntut ilmu di Australia.
Presiden IKAMA yang juga Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Dr Hermanto Dardak, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari fungsi organisasi alumni itu dalam mempertemukan para alumni dengan pihak penyerap tenaga kerja.
DR DARDAK: IKAMA itu alumni Australia. Kita mempunyai alumni kurang lebih 50.000. Salah satu [fungsi]nya adalah memfasilitasi untuk membangun jembatan antara alumni, lulusan dari Australia, dengan almamater dan dengan Australia, dan juga dengan industri, dengan pemerintah, dengan industri dalam arti banking dan lain-lain.
Jadi seperti ini kita bisa memfasilitasi terutama fresh graduate (yang baru lulus) agar mereka bisa langsung bertemu dengan employer. Di sini ada sekitar 34 employer dari berbagai bidang yang cukup besar seperti Commonwealth Bank, ANZ, Ernst & Young dan banyak lagi.
Tapi secara umum kita juga ada fungsi-fungsi yang rutin. Kadang-kadang mengundang beberapa alumni yang sukses untuk menyampaikan kepada alumni yang lain untuk mereka bisa bekerja sama seperti Pak James Riady, Wapres Budiono, Pak Hartarto, Ibu Mari Pangestu dan banyak lagi.
MUBAROK: Sebanyak 11 universitas dari Australia juga ikut serta untuk mendukung para alumni mereka pada pameran sehari Australian Graduates Job Fair perdana itu.
Nicole Graham adalah Manajer Pengembangan Karir Internasional dari Griffith University, Queensland, Australia.
NICOLE GRAHAM: My role at Griffith is to look after the career development of ....
TERJEMAHAN: Peran saya di Griffith adalah mengelola pengembangan karir dari 10.000 pelajar internasinal yang telah menuntut ilmu di Griffith. Dan Indonesia merupakan negara yang sangat penting dari segi pelajar internasional bagi universitas kami.
Jadi peran saya di sini adalah untuk menghubungkan pihak penyedia lapangan kerja dengan para pelajar Indonesia di universitas kami agar mereka lebih mengenal peluang-peluang kerja yang terbuka bagi mereka di negara asalnya.
MUBAROK: Saat ini terdapat sekitar 18.000 warga Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Australia. Tetapi bidang apa yang paling banyak diminati pelajar Indonesia di Australia? Saya bertanya kepada Senior Trade Commessioner Australia di Jakarta, Kym Hewett.
KYM HEWETT: I think Indonesian students study all disciplines. Many in commerce ....
TERJEMAHAN: Saya rasa pelajar Indonesia mempelajari semua disiplin ilmu pengetahuan. Banyak yang belajar ilmu perdagangan, akuntansi, tetapi juga banyak yang belajar sains, teknik dan kedokteran. Sebagian besar saya rasa adalah mereka yang belajar ilmu perdagangan dan bidang bisnis terkait lainnya.
MUBAROK: Pameran Australian Graduates Job Fair 2012 yang dibuka sejak pukul 10 pagi dan berakhir pukul 4 sore pada Sabtu itu dihadiri oleh sekitar 200 alumni. Sebagian besar dari para pengunjung itu terlihat sibuk mengisi formulir lamaran dan wawancara.
Saya menghampiri salah seorang alumni yang kelihatan agak santai. Annora Darmansyah Chan adalah sarjana akuntansi dari Curtin University di Perth, Australia, lulusan tahun ini dan sedang melanjutkan ke tingkat pasca sarjana di universitas tersebut.
ANNORA: Sekarang lagi cari magang atau internship di Jakarta. Sekarang baru apply several employers. Belum terlalu banyak juga. Masalahnya belum ada experience juga, jadi masih bingung.
MUBAROK: Masing bingung? Tapi kan sudah lihat-lihat perusahaan di sini. Perusahaan apa kira-kira yang menarik?
ANNORA: Perusahaan gede seperti bank Standard Chartered, Astra, ya begitu.
MUBAROK: Tidak semua pelajar Indonesia yang telah menuntut ilmu di Australia bercita-cita untuk bekerja di sebuah perusahaan setelah mereka kembali ke tanah air. Salah satunya adalah alumnus Universitas Victoria, Ose Melinda, yang juga hadir pada pameran itu.
OSE MELINDA: Saat ini memang belum bekerja di mana-mana, karena memang sepertinya nggak berencana buat kerja. Ke sini sebenarnya nemenin pacar saya. Kebetulan dia tamatan dari Australia juga baru selesai Masters-nya.
Saya ngambil accounting. Tiga tahun selesai, terus balik ke Indonesia buka usaha sendiri aja.
MUBAROK: Selain kegiatan pameran, Australian Graduates Job Fair 2012 itu juga diisi dengan presentasi tentang strategi pengembangan diri yang disampaikan oleh perwakilan dari Price Waterhouse Coopers, Ernst & Young, BP Indonesia dan CPA Australia.
Desember 2012
RS121241