Transkrip program Radio Kookaburra:
Peningkatan Kerja Sama Iptek Australia dan Indonesia
Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Dr Sukro Muhab, Direktur PP-IPTEK; Dr David Engel, Wakil Duta Besar Australia; Dr Stuart Kohlhagen, General Manager Questacon
MUBAROK: Kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi antara Australia dan Indonesia kini semakin diperkuat dengan penyelenggaraan lokakarya pengembangan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia di Jakarta yang melibatkan PP-IPTEK, Questacon dan Universitas Nasional Australia serta Exploratorium San Fransisco.
[Kookaburra tune]
Sebuah lokakarya pengembangan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia diselenggarakan di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK) di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Lokakarya tersebut merupakan hasil kerja sama antara PP-IPTEK, Questacon, Universitas Nasional Australia dan Exploratorium San Fransisco.
Direktur PP-IPTEK, Dr Sukro Muhab, mengatakan lokakarya ini melatih para pengelola pusat iptek di Indonesia tentang bagaimana iptek itu dapat disampaikan dengan mudah kepada generasi muda Indonesia.
DR SUKRO MUHAB: Science centre ini sebenarnya adalah garda terdepan dalam mengenalkan teknologi kepada generasi muda terutama pelajar, mahasiswa, para pemuda.
Oleh karena itu kenapa ini dijadikan kerja sama, sebetulnya kita juga ada forum science centre dunia yang tiap tahun kita ada satu konferensi. Di sanalah sebetulnya diwujudkan.
Kenapa Indonesia dipakai [dilibatkan]? Karena memang Indonesia ini penduduknya luar biasa banyak, kemudian juga hubungan Australia, Amerika itu sudah terjalin baik. Mereka berharap bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi ini bisa berkembang di negeri kita ini.
MUBAROK: Menurut Dr Muhab, sebanyak 25 pemandu iptek ikut serta dalam lokakarya ini. Mereka berasal dari seluruh pusat iptek atau science centre di seluruh Indonesia.
DR SUKRO MUHAB: Kita sudah punya 12 science centre di antaranya Taman Pintar Yogya, Sawah Lunto, ada Graha Teknologi di Palembang, kemudian Sidoarjo juga punya, kemudian juga ada di Pontianak, Titik Nol Khatulistiwa, itu juga merupakan bagian dari science centre.
Bapak Menteri kita, Menristek berkeinginan agar science centre itu nanti berdiri di setiap provinsi, minimal satu.
MUBAROK: Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia hadir untuk membuka lokakarya tersebut. Dr David Engel mengatakan iptek sangat diperlukan dalam kehidupan masyarakat.
DR DAVID ENGEL: Tujuan yang paling penting adalah memperkuat pengetahuan sains dan riset di Indonesia. Karena untuk Indonesia, seperti untuk Australia, sains dan riset sangat penting untuk masa depan pengembangan negara dan lain-lain.
MUBAROK: Seperti halnya PP-IPTEK di Indonesia, Questacon di Australia telah banyak berperan dalam memperkenalkan iptek kepada generasi muda Australia.
General Manajer Questacon, Dr Stuart Kohlhagen, mengatakan pusat iptek yang dipimpinnya itu telah beroperasi selama lebih dari 33 tahun.
DR KOHLHAGEN: We started out as a very small community science centre and ….
TERJEMAHAN: Kami awali sebagai sebuah pusat iptek komunitas yang sangat kecil dan dengan banyak upaya selama bertahun-tahun kami kini telah tumbuh menjadi pusat iptek nasional dan sekarang internasional.
Dan kini kami menjadi semakin aktif bekerja sama dengan tetangga-tetangga kami di kawasan agar dapat mendukung pengembangan pusat iptek mereka.
MUBAROK: Dr Kohlhagen mengatakan salah satu peran yang sangat besar dari pusat iptek adalah bahwa lembaga ini bukan bagian dari lembaga pendidikan formal.
DR KOHLHAGEN: One of the challenges that we work very hard to overcome ….
TERJEMAHAN: Salah satu tantangan yang harus kami hadapi adalah pandangan masyarakat bahwa iptek itu hanya untuk orang-orang yang luar biasa pintar atau sangat sulit.
Padahal sebenarnya mereka akrab dengan iptek dan menggunakan teknologi dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hanya saja mereka tidak memperhatikannya.
MUBAROK: Lokakarya yang berlangsung pada 19 hingga 30 November itu merupakan tahap pertama dari program pengembangan kapasitas tiga-tahun.
Program ini akan memberikan kesempatan berharga kepada staf pusat iptek Indonesia untuk mengembangkan profesi mereka baik di Australia, di Questacon dan Universitas Nasional Australia, maupun dengan Exploratorium di Amerika Serikat.
Desember 2012
RS121242