Arsip Siaran Media
30 Januari 2006
Pameran Untuk Mendukung Upaya Pemulihan Bali
Dalam rangka memperingati berakhirnya Program Bantuan Pemulihan Bali (Bali Rehabilitation Fund / BRF), Pemerintah Australia bersama-sama dengan Pemerintah Indonesia membuka Pameran Foto yang memperlihatkan berbagai hasil kegiatan masyarakat Bali sebagai upaya mereka menghadapi dampak menurunnya perekonomian setelah tragedi bom Bali 2002. Beberapa tamu yang akan hadir diantaranya Gubernur Propinsi Bali, Drs. I Dewa Made Beratha dan Bruce Cowled dari Konsulat Australia di Bali.
Program Bantuan Pemulihan Bali dikembangkan oleh AusAID setelah peristiwa pemboman Bali 12 Oktober 2002 lalu. Tujuan utama BRF adalah untuk meningkatkan mata pencaharian usaha-usaha masyarakat Bali, rumah tangga dan perorangan yang terkena dampak buruk akibat penurunan ekonomi pada industri pariwisata di Bali.
Donna Holden, Penasehat Proyek BRF mengatakan, “Masyarakat Bali telah menunjukkan daya tahan mereka yang begitu tinggi setelah tragedi bom Bali. Kami mencoba mendukung mereka dengan memberikan beberapa inisiatif ekonomi, pelatihan dan pengembangan ketrampilan, dan juga menciptakan kesempatan untuk diversifikasi usaha.”
Setelah kejadian bom Bali 2002, Pemerintah Australia memberikan paket bantuan sebesar $10,5 juta yang digunakan untuk memperkuat layanan kesehatan di Bali, termasuk pembangunan fasilitas khusus di RS Sanglah, membangun Pusat Kesehatan Mata di RS Indera, dan memberikan beasiswa kesehatan untuk petugas kesehatan di Bali. Sejumlah $1,5juta dolar dari bantuan tersebut dialokasikan untuk mendukung kelangsungan hidup masyarakat Bali melalui BRF.
“Sejak didirikan pada awal 2003 lalu, BRF telah mencairkan sekitar $1,5 juta and mendanai lebih dari 80 proyek di Bali dan Lombok,” ujar Holden.
BRF semula direncanakan berakhir pada Desember 2005. Namun karena kejadian bom Bali di bulan Oktober 2005, BRF diperpanjang hingga Maret 2006. Pemerintah Australia juga mengumumkan tambahan paket bantuan sebesar $1 juta. Sebesar $350.000 dari paket tersebut disisihkan sebagai bantuan hibah untuk menjaga kelangsungan hidup Bali. Pemerintah Australia kini mempertimbangkan berbagai mekanisme alternatif untuk mencairkan sisa dana yang ada di tahun 2006.
Untuk pertanyaan lebih lanjut:
Mia Salim (Public Affairs – AusAID Indonesia Group) – 0812 1070237