Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Memperkuat Kebiasaan Menagkap Ikan Secara Bertanggung Jawab Suatu Masalah Sekawasan Dengan Solusi Untuk Sekawasan

Arsip Siaran Media

29 November 2006

Memperkuat Kebiasaan Menagkap Ikan Secara Bertanggung Jawab Suatu Masalah Sekawasan Dengan Solusi Untuk Sekawasan

Hari ini di Jakarta, Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Freddy Numberi, dan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, telah meresmikan pertemuan sekawasan tingkat tinggi (regional senior officials meeting) dengan tema “Memperkuat Kebiasaan Menangkap Ikan Secara Bertanggungjawab”. Pertemuan tersebut adalah prakarsa bersama pemerintah Australia dan Indonesia, dan akan diikuti oleh wakil dari 13 negara yang akan membahas rencana bertindak sekawasan (regional plan of action) untuk memperkuat kebiasaan menangkap ikan secara bertanggungjawab.

Pada saat pembukaan pertemuan, Menteri Numberi mengatakan “adalah penting untuk memperkuat kebiasaan menangkap ikan secara bertanggungjawab untuk memastikan kelanjutan cadangan sumber daya ikan agar bisa dipanen di masa yang akan datang (jangka panjang). Sebagian besar penangkapan ikan secara liar dilakukan oleh sindikat penjahat dan bukan oleh nelayan tradisional. Ini berarti para penjahat itu sedang mencuri dari masyarakat-masyarakat kecil di daerah pesisir kita yang mengandalkan sumber daya ikan untuk mata pencahariannya.”

Pertemuan tersebut akan membahas cara untuk melaksanakan dan mendukung upaya-upaya pengelolaan perikanan secara transparan dan berdasarkan pada ilmu pengetahuan. Penangkapan ikan secara berlebihan akan membebani dan merusak kesehatan sumber daya ikan kita dan penangkapan ikan secara gelap (ilegal), secara umum, adalah salah satu penghalang terbesar dalam upaya kita untuk mengelola cadangan ikan dunia secara berkelanjutan karena kegiatan ini menggerogoti upaya kita untuk melestarikan sumber dayanya.
“Australia dan Indonesia sudah bekerja sama selama beberapa waktu untuk menanggulangi permasalahan penangkapan ikan secara ilegal pada perbatasan laut kita dan ada beberapa keberhasilan yang mungkin bisa dijadikan model untuk kerja sama sekawasan. Saya ingin ucapkan selamat kepada pemerintah Indonesia karena sudah mengadakan pertemuan tingkat tinggi ini hari ini agar kita bisa merumuskan prakarsa-prakarsa yang akan berdampak positif terhadap persediaan ikan di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya”, kata Bill Farmer.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pertemuan ini akan menomorsatukan beberapa tindakan untuk meningkatkan kerja sama sekawasan dalam rangka memperkuat kebiasaan penangkapan ikan secara bertanggungjawab, termasuk tindakan-tindakan sebagai berikut:

    • penilaian kesehatan cadangan ikan dan jangkauan fenomenon penangkapan ikan secara berlebihan dan secara gelap sekawasan.

       
    • penilaian bidang-bidang yang harus dinomorsatukan untuk kerja sama peningkatan sumber daya manusia dan pertukaran pengetahuan sekawasan.

       
    • pengembangan dan pelaksanaan jaringan pemantauan, pengawasan dan pengendalian sekawasan untuk memperlancar pertukaran informasi dan data.

       
    • pengembangan musyawarah sekawasan untuk memperlancar kemajuan kebiasaan terbaik untuk memperkecil kapasitas penangkapan ikan berlebihan, menanggulangi penangkapan ikan secara gelap dan teruskan upaya-upaya kita untuk memperkuat kebiasaan penangkapan ikan secara bertanggungjawab.

Pertemuan tingkat tinggi ini adalah tahap awal dari pertemuan para menteri sekawasan yang telah dijadwalkan untuk diadakan tahun depan (2007). Pertemuan-pertemuan sekawasan ini berpangkal pada keputusan para menteri Australia dan Indonesia pada bulan Juni lalu di Bali.

Pertemuan hari ini dihadiri oleh pejabat-pejabat dari Australia, Indonesia, Brunei Darussalam, Cambodia, Timor Leste, People's Republic of China, Japan, Malaysia, Papua New Guinea, Singapore, Thailand, The Philippines dan Vietnam.

Informasi lebih lanjut:
Elizabeth O’Neill (Counsellor Public Affairs) HP. 0811 194 144