Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Dua Sekolah Madrasah di Aceh Dibuka Kembali Berkat Bantuan Australia

Arsip Siaran Media
Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Rekonstruksi dan Pembangunan

16 November 2006

Dua Sekolah Madrasah di Aceh Dibuka Kembali Berkat Bantuan Australia

Dua sekolah Islam madrasah yang hancur akibat tsunami hari ini dibuka kembali di Banda Aceh berkat bantuan dari Pemerintah Australia.

Pemerintah Australia menyediakan dana sebesar Rp 5,63 milyar (AUD 870,000) dibawah program Kemitraan Australia Indonesia untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (AIPRD) untuk memperbaiki kembali Madrasah Ibtidai’yah Negeri (MIN) Lampisang di Aceh Besar dan Madrasah Ibtidai’yah Negeri (MIN) Merduati di Banda Aceh yang dibuka oleh Pimpinan program bantuan Australia untuk Indonesia, Allison Sudradjat.

“Lebih dari 300 anak-anak sekolah di Aceh kini bisa kembali bersekolah berkat kerjasama yang baik antara Australia dengan masyarakat Aceh setempat,” ujar Allison Sudradjat.

Allison Sudradjat mengunjungi MIN Lampisang yang kini memiliki perpustakaan baru, dua ruang kelas tambahan dan kamar kecil terpisah untuk laki-laki dan perempuan. Sebelum tsunami, sekolah ini tidak memiliki fasilitas-fasilitas tersebut, dan sekarang sekolah ini menjadi tempat yang nyaman untuk belajar.

“MIN Lampisang, yang berlokasi di halaman mesjid, kini menjadi lebih besar berkat kesepakatan masyarakat setempat untuk menghibahkan sebagian tanah mereka. Saat masa pembangunan kembali, seorang petani pindah dari rumahnya agar 142 anak bisa menggunakan rumahnya sebagai ruang belajar sementara,” kata Allison Sudradjat.

Perpustakaan MIN Lampisang menjadi kebanggaan tersendiri, ini merupakan proyek bersama milik para guru dan Dr Sofiyan A Gani dari AIPRD. Dr Sofiyan mempelajari bidang tata buku di Inggris dan adalah mantan pemimpin perpustakaan di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

“Para guru membaca buku-buku terlebih dahulu kemudian mereka membuat beragam latihan untuk para murid. Pada hari-hari sekolah akan disediakan waktu bagi para murid untuk duduk di perpustakaan dan melakukan penelitian,” ujar Dr Sofiyan.

Perpustakaan ini juga dilengkapi dengan berbagai buku referensi tentang pertanian dan perikanan yang bisa digunakan oleh masyarakat setempat.

Pemerintah Australia secara keseluruhan mendanai rehabilitasi 14 sekolah di Banda Aceh, dan berencana membangun sebanyak 2000 sekolah di berbagai tempat di Indonesia.

Secara keseluruhan, Australia telah menyediakan dana sekitar Rp 322 milyar (AUD 46 juta) untuk berbagai kegiatan pendidikan di Aceh.

Untuk informasi lebih lanjut:
Jakarta - Mia Salim (Public Affairs Officer, AusAID) 0812 1070237
Aceh – Didi Marjimi (Program Manager, AusAID) 0811 972247

Catatan: Madrasah Ibtidai’yah Negeri Lampisang berlokasi 10 kilometer dari Banda Aceh. Biaya restorasi sekolah adalah Rp 1,63 milyar (AUD 250,000). Madrasah Ibtidai’yah Negeri Merduati berlokasi di Banda Aceh. Biaya restorasi sekolah, Rp 4 milyar (AUD 620,000).