Siaran Media
16 Maret 2007
Duta Besar Australia menyerahkan kembali proyek infrastruktur yang telah selesai dikerjakan di Aceh Barat
Duta Besar Australia, Bill Farmer AO, mengunjungi Aceh hari ini untuk membuka beberapa prasarana umum yang pembangunannya didanai oleh Pemerintah Australia dibawah Proram Kemitraan Australia Indonesia untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (AIPRD). Pembangunan ini memakan biaya sebesar A$1,5 juta (sekitar Rp 10,8 milyar).
Berbicara di acara pembukaan salah satu dari 44 Balai Desa yang didanai oleh Pemerintah Australia di Meulaboh, Bill Farmer menekankan kembali komitmen Pemerintah Australia untuk Aceh dan perlunya terus bekerja membangun kembali masyarakat dan mendukung pemerintah daerah di Aceh.
“Secara keseluruhan ada 178 Balai Desa yang akan dibangun dengan bantuan Australia guna menyediakan tempat bagi masyarakat untuk bertemu dan menyelenggarakan acara-acara bersama serta membuat rencana masa depan.”
“Melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan kembali dan membantu pemerintah daerah untuk pulih kembali merupakan dua prioritas utama program rekonstruksi Australia di Aceh,” ujar Duta Besar Australia.
Duta Besar Australia juga bertemu dengan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, Irwandi Yusuf dan Wakil Gubernur, Muhammad Nazar untuk memberikan selamat atas kemenangan mereka dalam pemilihan yang lalu dan mendiskusikan progress rekonstruksi Aceh.
Bill Farmer juga menghadiri pembukaan MIN Rantau Panyang yang lokasinya tidak jauh dari Meulaboh untuk melihat perbaikan fasilitas disana yang didanai oleh Australia, sebesar A$126,000 (Rp 910 juta)
Bill Farmer juga membuka Kantor Departemen Agama di Aceh Barat. Australia menyediakan bantuan sebesar A$220,000 (Rp 1,6 milyar) untuk merehabilitasi kantor ini dan menyediakan berbagai peralatan dan mebel.
Di akhir kunjungan, Duta Besar Australia menghadiri sebuah resepsi untuk memberikan selamat kepada 15 orang dari berbagai lembaga pemerintahan di Aceh yang mendapatkan beasiswa Australian Leadership Awards. Beasiswa ini memberikan kesempatan kepada 15 penerima ini untuk pergi ke Australia dan belajar berbagai ilmu baru untuk diterapkan dalam pengelolaan layanan masyarakat di Aceh.
Pemerintah Australia telah mengalokasikan lebih dari A$250 juta (lebih dari Rp 1,7 trilyun) untuk memulihkan dan membangun kembali Aceh dan Sumatera Utara.
Informasi lebih lanjut:
Mia Salim, Public Affairs Officer, AusAID 0812 1070237