Siaran Media
11 October 2007
Meutya Hafid Menangkan Penghargaan Pers Australia
Duta Besar Australia untuk Indonesia Bill Farmer mengatakan dirinya berbahagia dengan terpilihnya journalis televisi Meutya Hafid sebagai pemenang Penghargaan Jurnalistik Elizabeth O'Neill.
Penghargaan ini dianugerahkan setiap tahun untuk satu orang jurnalis Australia dan satu orang jurnalis Indonesia, untuk mengenang mantan Atase Pers Kedutaan Australia Elizabeth O’Neill, yang gugur secara tragis dalam tugasnya pada tanggal 7 Maret 2007 dalam kecelakaan pesawat di Yogyakarta.
Melalui penghargaan ini, Meutya Hafid, seorang reporter berita dan pembawa acara di MetroTV, dan pemenang dari Australia Joanna McCarthy, seorang jurnalis ABC Radio Australia, akan menjalani program tiga minggu di daerah pedalaman untuk mengembangkan pengertian dan apresiasi yang lebih baik terhadap isu kontemporer yang dihadapi oleh Australia dan Indonesia. Program ini akan dimulai di Australia dan Indonesia dalam beberapa bulan mendatang.
Dubes Farmer mengatakan, Meutya, pembawa acara untuk siaran berita unggulan MetroTV dan acara perbincangan seperti Top Nine News, Today’s Dialogue dan Metro Hari ini, adalah pilihan “yang paling tepat” sebagai pekerja keras, profesional dan jurnalis yang berdedikasi dengan pengalaman yang luar biasa.
Dubes Farmer mengatakan, Liz O’Neill akan “sangat bangga” jika mengetahui bahwa seorang jurnalis muda berkualitas seperti Meutya terpilih untuk penghargaan profesional yang mengatasnamakan dirinya.
“Sebagai seorang yang bekerja tanpa lelah untuk mendukung dan membangun hubungan dengan media di Indonesia, Liz juga akan sangat senang dengan kualitas yang luar biasa dari para jurnalis muda yang termasuk dalam nominasi teratas untuk penghargaan tahun ini,” kata Dubes Farmer.
Mereka adalah pembawa berita dan reporter RCTI Isyana Bagoes Oka, reporter dan pembawa acara ANTV Muhammad Faried Hasan, reporter berita dan pembawa acara Metro TV Tommy Tjokro, Eksekutif editor untuk hubungan luar negeri Rakyat Merdeka Kartika Sari, reporter internasional Jakarta Post Abdul Khalik, pembawa acara berita Metro TV Frida Lidwina and reporter internasional Kompas Luki Aulia.
“Melihat perkembangan media pemberitaan Indonesia yang diberkahi dengan banyaknya jurnalis yang berkualitas seperti ini sangatlah positif untuk rakyat Indonesia dan demokrasi di negara ini,” kata Dubes Farmer. “Media pemberitaan yang berkualitas memainkan peran yang sangat kritis untuk meyakinkan pertanggungjawaban publik dan dalam menginformasikan debat publik yang lebih luas.”
Duta besar mengatakan bahwa sebagai Atase Pers Kedutaan Australia di Jakarta, Liz telah bekerja secara luas baik dengan media Australia maupun media Indonesia untuk membina saling pengertian antar kedua negara melalui peliputan media yang akurat dan penuh informasi.
Dia berharap Penghargaan Jurnalistik Elizabeth O'Neill akan “membantu untuk meyakinkan bahwa usaha Liz untuk memperkuat ikatan persahabatan antara Australia dan Indonesia tidak akan terlupakan”
Penghargaan ini disponsori oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia dan Australia Indonesia Institute, dan ini terbuka untuk jurnalis media cetak, radio, televisi dan internet. Setiap tahun, program ini akan disesuaikan dengan keahlian dan tanggung jawab peliputan jurnalis di beberapa bidang seperti peraturan luar negeri dan perdagangan, bantuan pembangunan, kebudayaan, hubungan antar individu dan pendidikan.
Pemenang dari Australia, McCarthy, salah seorang jurnalis muda yang sangat menjanjikan dari Radio Australia, memiliki pengalaman yang sangat luas dengan program hubungan masa kini seperti Connect Asia, Asia Pacific dan Pacific Beat.
The Asia Pacific program yang disiarkan di Indonesia melalui Radio Australia dan di Australia melalui Radio National dan News Radio, memberikan McCarthy pendengar yang unik di kedua negara.
Informasi selanjutnya:
John Williams (Atase Pers) Tel. (021) 2550 5290 HP. 0812 1053 989