Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Menteri Imigrasi dan Kewarganegaraan Australia berkunjung ke Indonesia

Arsip Siaran Media

16 Januari 2008

Menteri Imigrasi dan Kewarganegaraan Australia berkunjung ke Indonesia

Menteri Imigrasi dan Kewarganegaraan Australia, Senator Chris Evans, tiba hari ini (16 Januari) di Indonesia untuk mengadakan pembicaraan dengan mitra sejawatnya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Andi Mattalatta.

Senator Evans mengatakan pembicaraan tersebut akan terfokus pada mempererat hubungan Australia dengan Indonesia dalam menangani masalah-masalah imigrasi, termasuk keamanan perbatasan dan penyelundupan manusia.

“Indonesia adalah mitra kunci bagi Australia dan kami memiliki komitmen terhadap hubungan kerja sama yang erat dan praktis menyangkut masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama,” kata Senator Evans.

“Saya bermaksud untuk mempromosikan pemahaman mengenai pandangan Pemerintah Australia, serta memperbarui dan mengintensifkan komitmen kami terhadap hubungan yang kukuh dan penuh dukungan dengan Indonesia.

“Pemerintah Australia mengakui peran penting Indonesia dalam mengamankan perbatasan dan mencegah lalu lintas kapal ilegal yang diorganisir para penyelundup manusia.”

Senator Evans mengatakan Departemen Imigrasi dan Kewarganegaraan Australia telah bekerja sama dengan petugas imigrasi Indonesia untuk mengembangkan sistem pengawasan imigrasi yang canggih guna meningkatkan kemampuan Indonesia dalam mengidentifikasi orang-orang yang dicurigai, seperti teroris, penjahat dan penyelundup manusia.

“Manfaat penting hubungan erat dengan Indonesia adalah keamanan perbatasan yang lebih baik bagi ke dua negara,” kata Senator Evans.
“Proyek-proyek seperti ini membantu menciptakan keselamatan dan keamanan perjalanan yang lebih baik di kawasan ini.”

Senator Evans juga akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri, Dr Hassan Wirajuda, perwakilan anggota Komisi DPR RI bidang Hukum dan Luar Negeri, dan perwakilan regional Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) serta Kantor Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR).

“IOM adalah mitra penting dalam pelaksanaan berbagai program Departemen Imigrasi dan Kewarganegaraan Australia di Indonesia,” kata Menteri.

“Sementara itu, UNHCR menjalankan peran sangat penting dalam mengatasi situasi pencari suaka di kawasan dan menangani masalah-masalah perlindungan.

“Saya percaya kunjungan ini akan memberikan landasan bagi kami guna mengidentifikasi kesempatan-kesempatan lebih lanjut untuk kerja sama kami di bidang lain yang menyangkut kepentingan dan manfaat bersama.

“Program imigrasi yang kukuh juga bermanfaat bagi ke dua negara dalam mempererat hubungan persahabatan dan kami telah menyaksikan pertumbuhan yang stabil dari segi pengunjung Indonesia ke Austalia di mana hampir 60.000 visa kunjungan diberikan tahun lalu.”

Senator Evans akan singgah di Pulau Christmas dalam perjalanan menuju Jakarta untuk meninjau pusat tahanan imigrasi yang hampir selesai dibangun.
“Pusat tahanan tersebut dijadwalkan akan dibuka dalam beberapa bulan mendatang dan akan memiliki kapasitas yang lebih besar untuk proses lepas pantai para pendatang gelap,” kata Senator Evans.

“Fasilitas tersebut dapat menampung 400 orang dengan kapasitas tambahan 400.

“Pemerintah Australia memiliki komitmen untuk mengakhiri strategi Pasifik. Pusat tahanan di Pulau Christmas akan berperan penting bagi ketertiban pengelolaan para pendatang gelap ke negara kami,” Senator Evans menambahkan.

Informasi lebih lanjut:
Fiona Hoggart (Kedutaan Besar Australia, Jakarta) hp. 0811 936 302