Siaran Media
12 Februari 2008
Sekolah baru di Jawa Tengah dibangun Australia
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, hari ini meresmikan pembukaan 11 sekolah negeri dan lima sekolah Muhammadiyah di Jawa Tengah yang dibangun kembali melalui program rehabilitasi bantuan Pemerintah Australia pasca gempa bumi 2006 senilai Rp215 milyar.
Australia telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, serta masyarakat setempat untuk membangun kembali 29 sekolah di Yogyakarta dan Jawa Tengah, 27 di antaranya kini telah beroperasi.
Saat berkunjung ke Klaten, Duta Besar Farmer mengatakan ia merasa puas dengan hasil pembangunan kembali dan dampak positif dari fasilitas sekolah baru tersebut terhadap masyarakat setempat yang telah menderita kerusakan berat dan kehilangan tempat tinggal akibat gempa bumi.
“Saya sangat gembira melihat sendiri bagaimana upaya kita bersama telah mampu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat di sini. Melalui pembangunan kembali sekolah-sekolah tersebut, kami menyediakan 89 ruang kelas baru yang dapat menampung lebih dari 3.300 pelajar di Jawa Tengah dan Yogyakarta,” kata Dubes Farmer.
“Di Jawa Tengah, Australia melakukan pendekatan menyeluruh dalam memberikan bantuan penanggulangan bencana kepada masyarakat yang tinggal di lebih dari 650 dusun,” kata Dubes Farmer. “Kami bekerja sama erat dengan masyarakat, pemerintah Indonesia di pusat dan daerah, serta organisasi masyarakat dalam dan luar negeri. Kami menyediakan terpal, air dan fasilitas sanitasi; berupaya untuk memulihkan sumber pendapatan rakyat serta membangun kembali sekolah-sekolah dan klinik kesehatan.”
“Saat ini kami telah sampai pada tahap akhir dukungan kami dalam penanggulangan gempa bumi. Pemerintah Kabupaten dan Provinsi telah meminta kami untuk memusatkan perhatian pada dukungan pemulihan sumber pendapatan rakyat, sehingga kini kami akan lebih memperhatikan hal tersebut. Menurut saya, upaya rekonstruksi yang kita laksanakan bersama di Jawa Tengah adalah contoh besar lainnya dari apa yang dapat dicapai dalam kemitraan Australia dan Indonesia,” kata Dubes Farmer.
Program Australia merupakan tanggapan terbesar yang disampaikan oleh donor bilateral bagi wilayah-wilayah yang terkena bencana gempa bumi dengan nilai total lebih dari Rp250 milyar. Bantuan tersebut mencakup sumbangan langsung sebesar Rp35 milyar untuk bantuan darurat segera setelah terjadi bencana.
Total bantuan Australia kepada Indonesia tahun ini akan mencapai Rp3,4 triliun (A$458 juta) yang menjadikan Indonesia sebagai penerima bantuan pembangunan Australia terbesar dengan perhatian utama dipusatkan kepada pendidikan, kesehatan, tata pemerintahan dan infrastruktur.
Hal yang paling menonjol dari bantuan Australia tersebut adalah program bantuan 3 tahun senilai Rp2,5 triliun (A$355 juta) di mana Australia merenovasi dan membangun 2000 sekolah menangah di 19 provinsi.
Proyek ini bertujuan untuk menciptakan 330.000 kesempatan belajar bagi siswa SMP di wilayah-wilayah miskin dan terpencil hingga pertengahan 2009 dalam rangka mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk menyediakan pendidikan dasar sembilan tahun bagi anak-anak di seluruh wilayah Indonesia.
Informasi lebih lanjut:
Dian Lestari (Program Bantuan Pemerintah Australia (AusAID) untuk Masyarakat Jawa Tengah) 0811 256 703