Perdana Menteri Australia
Siaran Media
14 Juni 2008
Australia Mendukung Perdamaian dan Pembangunan Jangka Panjang di Aceh
Sebagai bagian dari kemitraan pembangunan lima tahun Australia yang baru dengan Indonesia, Pemerintah Australia akan menyediakan hingga Rp440.000.000.000 (A$50 juta) untuk membantu Aceh membangun masa depan yang makmur dan damai setelah dampak ganda tsunami dan 30 tahun pertentangan sipil telah menjadikannya sebagai salah satu propinsi Indonesia yang termiskin.
Dana ini akan dipergunakan untuk:
• memperbaiki kualitas pendidikan untuk anak-anak Aceh;
• membantu pemerintah untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik;
• membantu anggota masyarakat, termasuk wanita, untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan demokrasi; dan
• membangun kembali kemampuan bertahan hidup dan menyokong pembangunan ekonomi.
Hal ini menandai masa perpindahan dari usaha rehabilitasi Australia yang sangat sukses di Aceh kepada komitmen berkelanjutan bagi pembangunan propinsi jangka panjang.
Sejak tsunami kami telah membangun kembali fasilitas-fasilitas kesehatan dan pendidikan dan balai-balai desa di tengah-tengah masyarakat, mendukung rekonstruksi perumahan melalui pemetaan tanah, dan memperkuat proses demokrasi dan pelayanan pemerintah.
Hari ini saya meresmikan Sekolah Dasar Ulee Lheue, satu dari 2000 sekolah yang sedang dibangun diseluruh Indonesia untuk meningkatkan kesempatan bagi anak-anak, termasuk bagi anak-anak perempuan, dan menyediakan kualitas pendidikan yang lebih baik.
Pendidikan adalah dasar dari pembangunan ekonomi dan kami akan membangun dari program-program kami yang berhasil dengan pendanaan untuk Aceh sebesar Rp75.000.000.000 (A$8,5 juta) selama tiga tahun.
Kami akan terus membantu pemerintah lokal di Aceh untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik dan membantu penduduk untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan demokrasi.
Untuk mendukung usaha-usaha perdamaian dan stabilitas jangka panjang, kami akan memusatkan perhatian pada pekerjaan dengan upah bagi masyarakat, termasuk bagi kaum wanita yang mana secara tradisi tidak diikutsertakan dalam lapangan pekerjaan.
Hari ini Gubernur Aceh dan saya telah membuka budi daya perairan udang dan pembibitan ikan dan pusat pelatihan, sebuah karya utama dalam usaha untuk meningkatkan kesempatan ekonomi dan kemampuan bertahan hidup bagi masyarakat Aceh.
Komitmen jangka panjang Australia yang substansial untuk Aceh adalah bagian penting dari pembangunan kemitraan dengan Indonesia, yang terfokuskan pada 100 juta orang seluruh Indonesia yang hidup dalam kemiskinan dengan kurang dari RP18,000 (US$2) per hari.
Kami akan membangun dari keterikatan yang erat antara warga Australia dan Aceh yang telah terbina sejak tsunami dan membantu Aceh untuk mencapai masa depan ekonomi berkelanjutan dan makmur, damai dan stabil.
Pertanyaan Pers:
Mia Salim, AusAID Public Affairs: 0812 107 0237