Kapal Angkatan Laut Australia Disambut secara Resmi dalam Pelayaran Persahabatan ke Indonesia

Para komandan dan awak dua kapal penyapu ranjau (Mine Countermeasure) Angkatan Laut Australia telah disambut secara resmi di Pelabuhan Tanjung Priok hari ini menggarisbawahi kerja sama angkatan laut yang kuat dan penting antara Australia dan Indonesia.

Kapal HMAS Gascoyne dan HMAS Diamantina tiba di Jakarta dengan lebih dari 90 awak kapal untuk suatu kunjungan tiga hari (11-14 Juli) sebelum kembali ke perairan Australia utara dimana mereka akan ambil bagian dalam salah satu latihan maritim multilateral terbesar Australia.

Komandan Gascoyne, Letnan Komandan Max Muller, berujar dia menyambut baik kesempatan untuk berkunjung ke Indonesia.

“Angkatan Laut Australia menikmati hubungan baik dengan Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL) – hubungan yang berlandaskan hubungan pribadi yang erat, dialog teratur dan pembicaraan tingkat strategis, interaksi operasi dan pelatihan serta paling akhir, bekerja sama untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan bencana di kawasan,” tuturnya.

Kedua kapal tersebut adalah Pemburu Ranjau Kelas Huon (Huon Class Minehunters) dan merupakan kapal paling canggih dalam kelasnya di dunia, mewakili teknologi Penyapu Ranjau (Mine Countermeasures) terbaru.

Kapal-kapal ini bertolak dari Sydney pada 26 Mei dan telah melalukan perjalanan keliling Asia Tenggara.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, berujar penguatan kerjasama pertahanan merupakan unsur penting Perjanjian antara Indonesia dan Australia tentang Kerangka Kerja Sama Keamanan (Traktat Lombok) yang mulai berlaku awal tahun ini.

“Kunjungan persahabatan ini merupakan contoh praktis bagaimana dua negara kita terus-menerus memperkuat hubungan pertahanan,” tutur Farmer.

Semua pemburu ranjau kelas Huon diberi nama berdasarkan nama-nama sungai di Australia dengan HMAS Gascoyne merupakan nama sungai terpanjang di Australia Barat.

Pertanyaan Pers:
Jenny Dee (Atase Pers) tel. (021) 2550 5290 hp. 0811 187 3175