Arsip Siaran Media
21 Agustus 2008
Perdagangan bilateral, investasi, daging dan hortikultura masuk dalam agenda di Indonesia
Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Australia Tony Burke hari ini melanjutkan kunjungannya ke Indonesia, dengan kunjungan ke penggemukan sapi dan salah satu produsen tepung terigu terbesar di dunia.
Menteri Burke kemarin bertemu dengan Menteri Pertanian RI, Dr Anton Apriyantono, dan Menteri Perdagangan RI, Dr Mari Pangestu, dan hari ini bertemu dengan Menteri Kehutanan RI, M.S. Kaban.
Saat membahas masalah pertanian dan perdagangan, Menteri Burke menekankan keuntungan yang akan diperoleh baik oleh Australia maupun Indonesia dari Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru.
“Langkah apa pun yang diambil untuk liberalisasi perdagangan pertanian juga dapat membantu mengatasi kekurangan pangan global,” ujar Menteri Burke.
“Australia mengenali tantangan yang dihadapi oleh produsen pertanian di Indonesia dan akan bekerja sama dengan tetangga kami dalam membantu mengembangkan sektor pertaniannya.
“Saya sangat senang melanjutkan pembicaraan yang selama ini telah berlangsung, terutama menjabarkan keuntungan bagi kedua negara.
“Kami juga melihat kemungkinan keuntungan bagi produsen hortikultura Australia.
“Kami juga tertarik untuk mendorong investasi Australia di sektor pertanian di Indonesia – sesuatu yang Dr Pangestu dan Dr Apriyantono beri tahu saya sebagai prioritas sangat tinggi untuk Indonesia.
“Kami pikir terdapat kesempatan di industri agribisnis bagi produsen Australia and Indonesia untuk bekerja sama untuk melakukan ekspor ke seluruh dunia dan perjanjian perdagangan kawasan akan memberi kita keuntungan besar di pasar dunia.”
Menteri Burke juga bertemu dengan pemimpin Universitas Perikanan Jakarta dan mendukung usulan kerjasama dengan Universitas Maritim Australia, termasuk pelatihan dan pertukaran staf.
Selama dua hari mendatang Menteri Burke akan bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Freddy Numberi dan Menteri Keuangan dan Penjabat Menteri Koordinator Ekonomi, Dr Sri Mulyani.
Hari ini Menteri Burke berkunjung ke pusat penggemukan sapi yang memiliki 22.000 ekor sapi yang diimpor dari Darwin. Australia adalah pemasok sapi hidup utama bagi Indonesia, mengekspor lebih dari 520.000 ekor sapi pada 2007, senilai A$339 juta.
Menteri Burke hari ini juga akan mengunjungi produsen tepung terigu Bogasari, dengan kapasitas produksi sebesar 3.6 juta ton per tahun. Perusahaan ini dipercaya sebagai produsen tepung terigu terbesar di dunia dalam satu lokasi. Ini merupakan contoh pemrosesan dan penambahan nilai bahan mentah Australia oleh Indonesia, yang memperlihatkan bahwa sektor pertanian kita saling mengisi.
Tepung terigu Bogasari digunakan secara luas oleh industri mie, roti dan pembuatan kue secara umum dan produk sampingan termasuk bran, pollard dan gandum industri digunakan oleh koperasi, industri pakan ternak dan industri kayu lapis. Bogasari juga memiliki pabrik pasta, dengan kapasitas 60.000 ton per tahun, dimana 80% untuk ekspor.
Australia adalah pemasok utama gandum ke Indonesia, dengan ekspor sebesar 1.5 juta ton pada 2007.
Kunjungan Menteri Burke disertai delegasi industri, termasuk perwakilan dari Meat and Livestock Australia, Cattle Council of Australia, Australian Livestock Exporters Council dan Australian Citrus Growers.
Pertanyaan Pers:
Jenny Dee (Atase Pers) tel. (021) 2550 5290 hp. 0811 187 3175